Karim Benzema Real Madrid 2022-23Getty Images

Karim Benzema Lama-Lama Habis! Real Madrid WAJIB Regenerasi Striker

Karim Benzema menolak untuk bersikap ramah kepada Carlo Ancelotti ketika sang pelatih menggantikannya di leg kedua pertandingan perempat-final Liga Champions antara Real Madrid dan Chelsea.

Pertandingan itu, pada saat Benzema ditarik keluar, sudah tidak lagi menentukan. Madrid memiliki keunggulan agregat yang meyakinkan, dan meski pun mereka tidak mendominasi pada malam itu, mereka sukses melangkah ke semi-final.

Benzema, yang mengalami benturan keras akibat sebuah kontak fisik di babak pertama, mungkin perlu istirahat juga. Tapi sang striker ingin tetap berada di lapangan, dan merajuk saat melihat timnya keluar sebagai pemenang dengan agregat 4-0.

Sejak pertandingan itu, Benzema mengalami 90 menit yang menyedihkan melawan Celta Vigo, dan terpaksa absen saat Madrid kalah dari Girona karena efek jangka panjang dari masalah yang sama yang membuatnya terpincang-pincang di London barat.

Namun, ini bukan pertama kalinya sang striker harus menghadapi cedera. Benzema, saat fit, masih menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia. Pemain peraih Ballon d'Or 2022 itu dipastikan belum habis. Tapi masalah kebugaran terus menghantui pemain berusia 35 tahun itu, dan ia tidak bisa terus-menerus menjadi andalan di setiap pertandingan.

Dan ketika ia sudah tidak lagi di tim, Los Blancos bisa kewalahan. Para pemain depan yang lain belum benar-benar konsisten, sementara segudang solusi untuk posisinya – biasanya Rodrygo dimainkan sebagai No.9 – tidak cukup menawarkan ketajaman yang sama.

Dan dengan belum ada solusi yang jelas dari akademi atau alternatif lain di bursa transfer untuk memperbaiki keadaan, Real Madrid perlu menambah komposisi striker mereka musim panas ini.

  • Karim Benzema Real Madrid 2022-23Getty

    Musim yang mengagumkan

    Mari kita perjelas: Benzema tidak perlu diganti. Madrid, dengan memberinya kontrak baru satu tahun, telah menegaskan bahwa mereka juga tidak ingin ia pergi. Tapi ia memang butuh perlindungan.

    Kaki-kaki Benzema yang menua tidak dapat diandalkan seperti dulu, sementara sang striker kadang-kadang bermain dengan menahan cedera. Baik Ancelotti maupun Madrid tidak dapat disalahkan karena ingin memainkan salah satu pemain terbaik mereka di lapangan, meski ia tidak bisa selalu 100 persen.

    Tetap saja, harus ada solusi yang lebih jelas dan andal yang memungkinkan sang pelatih merasa nyaman membiarkan Benzema duduk di bangku cadangan dalam pertandingan yang sifatnya tidak krusial.

    Sangat mudah untuk melihat mengapa Ancelotti menginginkannya bermain. Sementara Benzema belum mereplikasi performanya saat memenangkan Ballon d'Or musim lalu, masih ada banyak hal yang bisa ditawarkan sang striker.

    Ia rata-rata mencetak 0,9 gol + assist per 90 menit, tertinggi ketiga di La Liga, menurut FBRef. Koleksi 14 gol dalam 20 penampilan sebagai starter sama sekali tidak buruk.

    Ia juga melakukan semua hal khas Benzema yang membuatnya sangat berharga. Ia turun jauh ke belakang untuk menghubungkan permainan, ia membuat gerakan-gerakan tanpa bola yang apik, ia bisa mengancam dari ruang terbatas, dan ia masih bisa membuat bek lawan gentar saat menguasai bola.

    Dan bahkan ketika ia tidak memberikan kontribusi langsung, Benzema dengan cermat memanfaatkan ruang, membuka jalan bagi para pemain lainnya. Memang ada alasan mengapa Vinicius Jr menjadi ancaman nyata yang lebih berdampak saat Benzema berada di lapangan.

    Benzema masih benar-benar bisa diandalkan ketika dibutuhkan. Ia mencetak dua gol dan assist melawan Liverpool di Anfield. Ia mengantongi hat-trick melawan Barcelona di semi-final Copa del Rey. Pemain khas laga besar yang menaklukkan Paris Saint-Germain, Chelsea dan Manchester City di Liga Champions tahun lalu adalah bukti nyata.

  • Iklan
  • Rodrygo lesión Real MadridGetty Images

    Terasa beda tanpa dirinya

    Setelah Benzema absen saat Real mengalami kekalahan 4-0 yang memalukan dari Barcelona pada April lalu, Ancelotti memberikan penilaian yang suram tentang situasi tersebut: "Tanpa Benzema, kami tidak memiliki peluang."

    Real memang tidak lantas pasrah menunggu nasib ketika sang striker bintang absen musim ini, tapi mereka adalah tim yang jauh berbeda tanpa dirinya.

    Dalam beberapa minggu terakhir, hasil telah meningkat ketika Benzema absen, tetapi ketidakhadirannya di awal musim membuat Madrid benar-benar tertinggal dalam perburuan gelar. Kekalahan dari tim papan bawah Mallorca dan Rayo Vallecano terjadi tanpa keberadaan Benzema.

    Dan sementara kekalahan 4-2 minggu ini di tangan Girona mungkin tak lain karena kurangnya kualitas serangan Real, seandainya Benzema bugar dan dalam performa terbaiknya maka ceritanya bisa saja lain.

    Harus diakui, ada beberapa momen bagus. Absennya Benzema telah membuka jalan bagi Marco Asensio untuk kembali berperan, dan pemain internasional Spanyol itu mengambil kesempatannya, dengan kontribusi 14 gol di La Liga. Rodrygo juga telah meningkat sebagai penyerang tengah dan sekarang menjadi ancaman gol yang lebih mumpuni.

    Tapi ini semua adalah manfaat kecil dari ketiadaan Benzema. Ancelotti, kemudian, benar. Tanpa Benzema, Real bukanlah tim yang sama.

  • Luka Jovic Real Madrid 2022Getty Images

    Apa yang dibutuhkan Madrid?

    Tidak mudah untuk mengganti salah satu striker terbaik di dunia, dan Madrid akan bodoh jika mencobanya tanpa konsep matang. Ada beberapa pencetak gol yang sebanding atau lebih baik dari Benzema, dan tidak satu pun dari mereka dapat didatangkan, sejauh ini.

    Yang dikejar Madrid adalah pelapis yang sepadan, tipe pemain yang dapat menempati posisi No.9 ketika Benzema absen atau membutuhkan istirahat.

    Kabar baiknya dari semua ini adalah Ancelotti memiliki opsi menyerang yang cukup baik sehingga ia belum perlu untuk segera melakukannya. Pemain sayap Vinicius dan Rodygo adalah pemain kreatif yang luar biasa, sementara Luka Modric dengan kreativitasnya bisa memanjakan pemain No.9 mana pun.

    Sebaliknya, mereka mendambakan striker yang lebih alami, seseorang yang puas untuk menahan posisi sentral dan membiarkan pemain sayap di sekitarnya melakukan bagian teknis di antaranya. Kualitas ekstra Benzema – kemampuan melayang, mengoper, dan membuka ruang – adalah yang membuatnya elite. Tapi striker cadangan seharusnya tidak cuma menjadi replika sang penyerang inti.

    Divock Origi, di hari-hari terbaiknya di Liverpool, misalnya, efektif karena lebih direct ketimbang Mohamed Salah atau Roberto Firmino. Javier Hernandez moncer dari bangku cadangan untuk Manchester United karena ia bisa mengatur waktu larinya dengan sangat sempurna.

    Akibatnya, Madrid perlu menemukan pemain yang seharusnya bisa ada pada diri Luka Jovic, tapi nyatanya transfer tersebut tidak pernah dianggap sukses.

  • Endrick, Palmeiras 09042023Getty Images

    Bursa transfer yang sulit

    Tapi ini jendela transfer yang sulit bagi Madrid. Sangat mungkin, jika tidak mungkin, presiden Florentino Perez tidak pernah berpikir ia akan berada dalam situasi ini.

    Madrid seharusnya mengontrak Kylian Mbappe musim panas lalu, yang akan memudahkan transisi di akhir era Benzema dan mengatur skuad era baru Los Blancos di masa mendatang.

    Sebaliknya, mereka malah menciptakan celah. Mbappe, yang akhirnya bertahan di PSG, telah meyakinkan para penggemar Paris bahwa ia tidak ingin meninggalkan klub musim panas ini.

    Sementara itu, nama-nama besar lainnya di bursa transfer sepertinya akan menuju tempat lain. Chelsea, Bayern Munich, Manchester United, dan bahkan PSG semuanya memiliki kebutuhan yang lebih mendesak untuk seorang striker – dan sumber finansial untuk membeli target top seperti Victor Osimhen, Harry Kane atau Randal Kolo Muani.

    Madrid juga memiliki incaran mereka di posisi lain. Liverpool, calon terdepan dalam perlombaan untuk merekrut Jude Bellingham, mengumumkan bahwa mereka telah mundur. Real dilaporkan enggan membayar harga besar €150 juta yang juga telah ditetapkan Borussia Dortmund. Tapi ia masih menjadi target utama mereka untuk beberapa bulan ke depan, dan kemungkinan besar akan menghabiskan banyak uang Madrid.

    Uang untuk penyerang baru, kemudian, akan sulit didapat.

    Ada striker yang masuk, tapi tidak sebelum dua tahun ke depan. Remaja Brasil, Endrick akan bergabung dengan Los Blancos pada tahun 2024, tetapi ia baru berusia 18 tahun ketika nanti merapat ke Santiago Bernabeu, dan meskipun potensinya sangat besar, sepertinya belum bisa langsung siap untuk memimpin lini depan tim.

    Madrid mungkin berharap akan adanya perubahan hati Mbappe dalam satu atau dua tahun. Tapi, yang pasti, jika tidak segera berinvestasi sekarang, mereka kemungkinan akan menghadapi masalah berulang yang sama tahun depan, dan tanpa jaminan Benzema bertahan untuk musim berikutnya.

  • Eden Hazard Celtic Glasgow vs. Real MadridGetty Images

    Alternatif di skuad saat ini

    Seperti yang coba ditunjukkan Ancelotti tahun ini, ada beberapa opsi internal, meski terbatas.

    Rodrygo, pada bagiannya, telah menunjukkan potensi sebagai penyerang tengah. Memang, pergeserannya ke peran sentral dalam kemenangan Madrid atas Chelsea di Stamford Bridge - dan dua gol berikutnya - yang mengirim Los Blancos lolos ke semi-final.

    Meski begitu, pemain Brasil itu telah memulai 12 pertandingan sebagai striker sentral di La Liga musim ini, dan hanya mencetak dua gol. Ia menegaskan kepada GOAL awal tahun ini, juga, bahwa dia jauh lebih suka bermain dalam peran gelandang serang – posisi yang tidak ada dalam formasi 4-3-3 pilihan Ancelotti.

    Pemain remaja Alvaro Rodriguez untuk sementara dianggap sebagai opsi lini depan untuk jangka panjang, namun kesempatan bermainnya terbatas setelah ia mencetak gol sundulan penyama kedudukan di menit-menit terakhir melawan Atletico Madrid pada Februari lalu.

    Dan, entah kebingungan atau tidak, Ancelotti bereksperimen dengan Eden Hazard yang memble sebagai false nine melawan Celtic di Liga Champions. Pemain Belgia itu memang mencetak gol, tapi gagal tampil mengesankan selama 50 menit di lapangan.

  • Benzema Ancelotti Real Madrid

    'Jika ia baik-baik saja, ia ingin bermain'

    Ancelotti ditanyai tentang cara mengelola menit bermain Benzema awal pekan ini, dan meyakinkan pemainnya bahwa ia tidak berniat mengistirahatkannya jika memang tidak perlu: "Ia sangat penting bagi kami. Di pertandingan terakhir ia telah menunjukkan level yang sangat bagus dan itu dipertahankan dengan memainkannya dan tidak mengistirahatkannya. Jika ia baik-baik saja, ia ingin bermain dan kami juga."

    Dan itu mungkin masalah bagi Madrid. Benzema ingin bermain di setiap pertandingan, tapi ia tidak bisa terus seperti itu. Seandainya pertandingan Madrid melawan Girona minggu ini adalah duel semi-final Liga Champions melawan Man City, sang striker pasti bermain.

    Agak hati-hati, Ancelotti mencadangkannya dan timnya menderita karena keputusan itu. Ia adalah pemain yang sangat dibutuhkan Madrid, tetapi tidak bisa dipaksakan terus bermain. Jika Benzema dimainkan secara berlebihan, ia akan mulai melewatkan pertandingan-pertandingan besar - pertandingan yang biasanya ia pengaruhi dengan dampaknya. Dan deretan pemain cadangan yang ada saat ini tidak cukup bagus untuk bisa menggantikan perannya.

    Pada titik tertentu, ini akan menyebabkan cedera yang lebih lama. Benzema berusia 35 tahun, dan akan berusia 36 tahun saat fase gugur Liga Champions tahun depan tiba. Itu adalah fase di mana ia harus bisa tetap fit.

    Jadi, merotasi dirinya adalah hal yang perlu dilakukan, tapi Real harus memastikan mereka jauh lebih nyaman dalam bermain ketika Benzema tidak ada dalam tim.