Opini: Ardi Pramono | Editor: Sandy Mariatna
Sebuah saga transfer tengah berlangsung di Italia. Seperti sedang menonton sinetron, isu kepindahan Romelu Lukaku ke Juventus sukses bikin banyak fans tercekat.
"Inter selalu di hati saya. Inter adalah segalanya," demikian ikrar janji suci Lukaku kepada Inter Milan pada Januari lalu. Namun di tengah upaya Inter mempermanenkannya dari Chelsea, striker Belgia itu diam-diam mengontak Juventus dan membicarakan kepindahan ke Turin di musim panas ini.
Juventus mungkin jadi pilihan yang lebih masuk akal bagi Lukaku. Kondisi finansial Juve lebih baik dan mereka sedang membangun tim yang terlihat lebih menjanjikan. Manuel Locatelli, Adrien Rabiot, Arkadiusz Milik adalah nama-nama yang bisa lebih menggaransi servismemuaskan kepada Lukaku.
Adapun Inter bukan hanya kesulitan mendatangkan pemain top, tapi juga harus kehilangan penggawa pilarnya setiap musim. Di usia 30 tahun, Lukaku tentu tidak ingin terus menunggu Inter memiliki tim yang kompetitif. Membelot ke rival sengit pun jadi godaan yang sulit ditampik.
Namun, pertanyaan sesungguhnya adalah, apakah Lukaku benar-benar dibutuhkan Juventus? Atau Juve hanya aji mumpung saja untuk memanas-manasi Inter?

.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
