Mauricio Pochettino Luis Enrique Zinedine Zidane Chelsea managers splitGetty Images

Julian Nagelsmann, Mauricio Pochettino & Para Manajer Yang Bisa Menggantikan Graham Potter Di Chelsea

Era Graham Potter sebagai manajer Chelsea telah berakhir.

Lebih dari enam bulan sejak ia menggantikan Thomas Tuchel di kursi kepelatihan Stamford Bridge, dan kini mantan bos Brighton itu telah dipecat.

The Blues memutuskan menyudahi kerja sama mereka setelah klub dikalahkan 2-0 oleh Aston Villa di hadapan pendukung sendiri, membuat mereka duduk di urutan ke-11 di klasemen Liga Primer.

Terlepas dari pemain-pemain seperti Enzo Fernandez, Mykhailo Mudryk dan Joao Felix yang didatangkan pada Januari, situasi di London barat tidak membaik di bawah asuhan Potter.

Pada akhirnya, Chelsea hanya memenangkan 12 dari 31 pertandingan yang mereka mainkan sejak The Blues membayar lebih dari £21,5 juta ($26,3 juta) untuk memboyong Potter dari Brighton.

Kini para petinggi klub harus mulai mencari pengganti pria berusia 47 tahun tersebut, tapi siapakah kandidat yang akan duduk di kursi panas itu?

Di bawah ini GOAL mengulas siapa-siapa saja yang bisa menjadi bos Chelsea untuk menggantikan Potter....

  • 20230402_Julian_Nagelsmann(C)Getty images

    Julian Nagelsmann

    Menyusul pemecatannya dari Bayern Munich, Julian Nagelsmann adalah kandidat teratas untuk mengambil alih kepemimpinan di Stamford Bridge.

    Manajer asal Jerman itu digantikan oleh Thomas Tuchel di Bayern - pelatih yang digantikan oleh Potter pada bulan September lalu.

    Nagelsmann masih dianggap sebagai salah satu pelatih paling menjanjikan di dunia sepakbola, setelah sukses di Hoffenheim dan RB Leipzig sebelum direkrut Bayern pada tahun 2021.

    Tottenham baru-baru ini dikaitkan dengan Nagelsmann setelah kepergian Antonio Conte tetapi The Blues mungkin berusaha untuk mengalahkan rival London mereka untuk bisa mendapatkan tanda tangan sang manajer.

  • Iklan
  • 20230402_Mauricio_Pochettino(C)Getty images

    Mauricio Pochettino

    Nama yang langsung menjadi salah satu nama pertama yang dikaitkan dengan posisi manajerial Chelsea begitu Potter tertekan - persis seperti ketika Thomas Tuchel dipecat tahun lalu.

    Pochettino menganggur sejak masa baktinya di Paris Saint-Germain tak berakhir manis di musim panas 2022, dan tak diragukan lagi bahwaThe Bluesakan mempertimbangkannya.

    Namun, mereka harus mewaspadai performa PSG yang semenjana di tangannya dan mungkin akan bersaing ketat dengan bekas klubnya, Tottenham, karena mereka juga sedang mencari pengganti Antonio Conte.

  • Zidane(C)Getty Images

    Zinedine Zidane

    Zinedine Zidane telah berjuang keras selama tugas keduanya sebagai pelatih Real Madrid, yang berakhir pada 2021.

    PSG, timnas Prancis dan Amerika Serikat semuanya tampaknya telah mendekati pelatih yang memenangkan Liga Champions tiga kali itu, namun ia tetap menjadi agen bebas sampai saat ini.

    Zidane hampir tidak memiliki kesamaan dengan Potter, jadi pengangkatannya akan mewakili perubahan arah yang signifikan oleh kepemilikan Chelsea. Namun, sulit untuk memperdebatkan hasil yang telah dicapai Zizou dalam karier manajerialnya sejauh ini, dan ia terbiasa mengelola pemain 'ego besar' - yang banyak terdapat di Stamford Bridge.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Luis Enrique Spain 2022Getty Images

    Luis Enrique

    Setelah mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Spanyol usai tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2022, tidak lama lagi Luis Enrique akan kembali ke posisi manajerial.

    Seorang idealis sepakbola yang berkomitmen, di atas kertas ia harus dapat merencanakan jalan yang harus diikuti Chelsea selama beberapa tahun ke depan - meskipun itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan karena perombakan pemain baru-baru ini.

    Pria berusia 52 tahun itu belum pernah melatih di Liga Primer sebelumnya dan telah keluar dari level klub untuk sementara waktu - dua hal yang bisa melawannya dalam wawancara kerja yang potensial ini.

    Membahas hal tersebut, Boehly dan rekannya ingin sepakbola yang menghibur, yang bisa ditunjukkan oleh pelatih asal Spanyol tersebut.

  • Diego SimeoneGetty Images

    Diego Simeone

    Sulit membayangkan dunia tanpa Simeone berkeliaran di pinggir lapangan bagi Atletico Madrid. Musim ini, bagaimanapun, masa depan El Cholo tampaknya tidak pasti.

    Kontraknya berakhir di musim panas dan hubungannya dengan orang-orang di belakang layar di Wanda Metropolitano tampaknya memburuk, sementara penampilan di lapangan mandek - Atletico terpaut 18 poin dari pemuncak klasemen La Liga Barcelona.

    Terlepas dari perjuangan baru-baru ini, rekor Simeone di ibu kota Spanyol luar biasa. Meski tidak cocok dengan arahan 'memainkan sepakbola yang bagus', Boehly masih bisa berpaling padanya untuk memberikan kesuksesan jangka pendek.

    Jangan pikirkan Joao Felix jika ini terjadi sebelum kesepakatan pinjamannya berakhir. Dia baru saja lolos dari musuh bebuyutannya...

  • 20221226 Roberto De ZerbiGetty Images

    Roberto De Zerbi

    Ketika Potter meninggalkan Brighton untuk pergi ke Stamford Bridge, banyak yang meramalkan malapetaka dan kesuraman untuk klub pantai selatan tersebut.

    De Zerbi telah membuat orang-orang yang ragu ini memakan kata-kata mereka, bagaimanapun, membawa Seagulls ke tingkat yang lebih tinggi sejak mengambil alih pada bulan September.

    Ahli taktik asal Italia tersebut sedikit mengubah gaya Brighton, mengubahnya menjadi mesin menekan yang menakutkan, dan mendapatkan banyak penggemar karena performa tim musim ini.

    Laporan menunjukkan klausul pelepasannya sekitar £11,5 juta. Itu uang yang banyak - meskipun itu tidak menghentikan Boehly melakukan apa pun sebelumnya.

  • Ruben Amorim Sporting CP 2022-23Getty

    Ruben Amorim

    Pria berusia 38 tahun itu telah menegaskan namanya di dunia manajerial dalam beberapa tahun terakhir.

    Setelah satu tahun bertugas di Sporting Braga, dia pindah ke Lisbon untuk bergabung dengan Sporting CP dan sukses besar sejak saat itu.

    Mantan gelandang Benfica tersebut memenangkan Primeira Liga pada 2021 dan Taca da Liga dua tahun berturut-turut bersama Sporting. Namun, timnya telah keluar dari persaingan musim ini, karena mereka duduk 18 poin di belakang pemimpin klasemen Benfica.

    Amorim muncul sebagai salah satu kandidat untuk pekerjaan itu ketika Tuchel dipecat dan The Blues bisa mengejarnya lagi setelah Potter didepak.

  • Brendan Rodgers Leicester 2022-23Getty Images

    Brendan Rodgers

    Pelatih asal Irlandia Utara tersebut dilepas oleh Leicester pada hari Minggu di tengah musim buruk mereka.

    Namun, silsilahnya sebagai pelatih tak perlu diragukan mengingat pekerjaannya di masa lalu: Swansea, Liverpool, Celtic dan The Foxes.

    Dia menghabiskan empat tahun bersama Leicester dan membawa mereka dua kali finis di lima besar Liga Primer dan memenangkan Piala FA.

    Tetapi, ketidakmampuannya untuk menjaga mereka keluar dari zona degradasi kali ini mungkin membuat Chelsea tidak tertarik untuk mempekerjakannya.

  • Jose Mourinho Roma Salzburg Europa League 2022-23Getty

    Jose Mourinho

    Dia telah menikmati dua masa jabatan di Chelsea dan untuk yang ketiga dalam pekerjaan itu sepertinya tidak terpikirkan.

    Mourinho telah dikatikan dengan PSG baru-baru ini karena klub dilaporkan sedang mempertimbangkan pemecatan Christophe Galtier.

    Media Italia mengklaim bahwa pelatih asal Portugal tersebut mempertimbangkan masa depannya dalam beberapa pekan terakhir dan telah memutuskan ingin bertahan di Roma setidaknya satu tahun lagi.

    Tetapi, dengan kursi panas di Chelsea kembali tersedia, pria berusia 60 tahun itu mungkin tertarik untuk kembali ke Stamford Bridge.

  • Oliver Glasner Frankfurt 01252023(C)Getty Images

    Oliver Glasner

    Pekerjaannya yang luar biasa di Eintracht Frankfurt telah membuat pelatih Austria itu dikaitkan dengan beberapa klub top Eropa.

    Glasner telah dikaitkan dengan Tottenham dalam beberapa pekan terakhir tetapi Chelsea mungkin mempertimbangkannya juga.

    Pria berusia 48 tahun tersebut mengatasi awal yang sulit di Frankfurt untuk membimbing mereka meraih kejayaan di Liga Europa.

    Tim asuhan Glasner tampil mengesankan musim ini dan naik ke urutan dua klasemen, tetapi turun lagi ke peringkat enam setelah menjalani lima pertandingan tanpa kemenangan.

0