- Leverkusen rengkuh trofi Bundesliga pertama dalam sejarah klub
- Magis Alonso bawa Die Werkself raih kejayaan
- Rolfes bahas faktor kesuksesan sang manajer
GettyDari Peringkat Ke-17 Sampai Jadi Juara Bundesliga - Ini Faktor Yang Bikin Bayer Leverkusen-nya Xabi Alonso Begitu Mengerikan
(C)Getty imagesAPA YANG TERJADI?
Bayer Leverkusen memastikan diri sebagai juara Bundesliga musim ini setelah meraih kemenangan telak 5-0 atas Werder Bremen pekan lalu. Dengan keunggulan 16 poin atas Bayern Munich dan Bundesliga kini menyisakan lima pertandingan tersisa, perolehan tersebut sudah tidak dapat dikejar oleh pesaing mereka.
GettySITUASINYA
Ini menjadi gelar Bundesliga pertama dalam sejarah Leverkusen, dan keberhasilan mereka diraih berkat tangan dingin Xabi Alonso. Ditunjuk pada Oktober 2022 lalu saat mereka terpuruk di urutan ke-17, perlahan ahli taktik asal Spanyol tersebut mampu mengangkat performa Die Werkself - bahkan mereka tak terkalahkan di Bundesliga sejauh ini.
(C)GettyImagesMENTALITAS PEMENANG ALONSO
Direktur olahraga Leverkusen Simon Rolfes mengungkapkan faktor-faktor yang membuat Leverkusen meraih kesuksesan besar musim ini.
“Yang pasti, kualitasnya [Alonso] sebagai pelatih, pemahamannya terhadap permainan, perasaannya terhadap situasi, terhadap situasi permainan. Ini tentu saja merupakan kualitas utama. Namun menurut saya, yang juga sangat penting di musim ini adalah dia terbiasa meraih kemenangan pada akhir permainan. Itu pasti berasal dari karier bermainnya," ucap Rolfes.
"Mentalitas pemenang ini mengatakan: 'Oke, kami memenangkan pertandingan pada hari Kamis. Minggu adalah pertandingan berikutnya. Kami juga ingin menang’. Konsistensi ini, juga disiplin yang keras, kerja keras hari demi hari. Setiap hari, di pagi hari setelah kemenangan, kami harus bekerja untuk kemenangan berikutnya. Saya pikir mentalitas ini membuatnya istimewa. Dia membawanya ke para pemain.”
XHAKA JADI SOSOK KUNCI
Selain itu, Rolfes juga mengklaim bahwa Granit Xhaka menjadi rekrutan paling tepat yang pernah dilakukan Leverkusen. Meski pun usianya sudah tak muda lagi, Rolfes merasa bahwa perannya sebagai No.6 sangat krusial bagi tim.
“Posisi kuncinya adalah Granit Xhaka, sebagai pemain No.6. No.6 adalah inti dari permainan. Dia mendominasi ritme. Itu posisi yang strategis. Seberapa ofensif kami bermain, seberapa defensif kami bermain. Itu selalu menjadi penghubung seluruh bagian tim di posisi No.6," imbuh Rolfes.
"Kami mengalami nasib buruk di sana musim lalu karena cederanya Charles Aranguiz, pemain berpengalaman. Jadi, di situlah kami berkata: ‘Di sana kami harus berkembang, karena kami punya pemain bagus’. Bukan hanya perekrutan pemain pada musim panas lalu yang membuat kami menjadi juara. Kami punya pemain-pemain bagus, tapi pemain yang bisa menghubungkan ini, kami sedikit ketinggalan. Granit, tentu saja, dengan kualitas, teknik, taktik, kecerdasan permainannya, kepribadiannya sebagai seorang pemimpin, dan kemampuan untuk menghubungkan orang-orang dengan kepribadiannya, dengan bahasa yang dia gunakan. Itu adalah penandatanganan yang sangat penting.”

