Idzes merasa kecewa dengan kegagalan tersebut, dan seperti halnya penggawa timnas senior lainnya, dia terlihat menangis. Kendati demikian, Idzes mengatakan, kegagalan berangkat ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko bukan akhir dari segalanya. Idzes kini menatap Piala Dunia 2030 yang berlangsung di Maroko, Portugal, dan Spanyol.
“Saya bangga dengan tim. Kami tidak menghargai diri sendiri. [Tetapi] Hidup kami tidak berakhir di sini. Kami masih di sini, untuk masa depan. Proyek ini tidak berakhir di sini. Kami akan lolos ke Piala Dunia berikutnya,” tegas Idzes dikutip laman ESPN Belanda.