Leeds Downfall GFXGOAL

Jatuh-Bangun Leeds United: Dari Tim Menghibur Racikan Marcelo Bielsa Hingga Kembali Terdegradasi Dari Liga Primer Inggris

Pekan terakhir Liga Primer Inggris 2022/23 penuh harap, marah, dan kecemasan dari 40 ribu orang yang datang ke Elland Road. Leeds United menjamu Tottenham Hotspur dan butuh kemenangan, yang mungkin juga tak cukup untuk membuat mereka selamat dari degradasi.

Pada akhirnya, Spurs menghajar Leeds dengan skor 4-1, belum lagi Leicester City dan Everton menang di laga lainnya. Artinya, degradasi sudah pasti terjadi untuk Leeds.

Sepanjang musim ini, kemenangan adalah hal yang benar-benar susah diraih oleh Leeds. Mereka menjalani sembilan laga tanpa kemenangan, mencicipi tiga kemenangan saja dari 24 penampilan sejak usai Piala Dunia. Total poin mereka hanya 31, yang terburuk sejak 1947.

Rentetan hasil buruk membawa Leeds kembali ke posisi ini, mereka akan kembali ke Championship setelah tiga tahun merasakan megahnya Liga Primer Inggris, sungguh disayangkan. Klub seperti mismanajemen karena kerap tanpa manajer permanen, direktur sepakbola, dan skuad yang lebih buruk tapi mahal, dari ketika mereka memulai tampil lagi di Liga Primer pada 2020.

Sebelum ini, Marcelo Bielsa telah membangun tim yang membuat iri banyak orang. Bermain cepat, alur bola bebas, mempersembahkan hiburan hebat untuk Liga Inggris, dan mampu mengamankan posisi sembilan dengan 59 poin. Hanya sekali, yakni Ipswich Town pada 2001, yang punya pencapaian lebih baik sebagai tim promosi ketika Liga Primer digelar dengan format 20 tim.

Kemudian, Leeds dibicarakan layak untuk membidik kompetisi Eropa di musim berikutnya, sayang mereka malah terus berkutat di papan bawah. Apa yang sebenarnya salah? Siapa yang harus disalahkan?

Artikel dilanjutkan di bawah ini