Arema KanjuruhanGetty Images

JANGAN DILUPAKAN! Mengapa Kita Harus Terus Mengenang Tragedi Kanjuruhan 2022?

Dua tahun telah berlalu sejak tragedi Kanjuruhan yang mengguncang dunia sepak bola Indonesia pada 1 Oktober 2022.

Peristiwa ini, yang mengakibatkan kematian lebih dari 130 penonton, termasuk anak-anak, bukan hanya sebuah bencana yang mengenaskan, tetapi juga sebuah pelajaran yang harus diingat oleh semua pihak yang terlibat dalam industri sepak bola, baik itu penggemar, pemain, ofisial, maupun pihak keamanan.

  • Pelajaran Keselamatan dan Keamanan

    Tragedi ini menegaskan pentingnya keselamatan dan keamanan di stadion. Penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan, yang melanggar peraturan FIFA, menjadi pemicu utama dari bencana ini. Hal ini mengingatkan kita akan kebutuhan akan regulasi yang lebih ketat dan pelatihan yang lebih baik bagi petugas keamanan mengenai bagaimana menangani situasi di stadion tanpa membahayakan nyawa.

    Selain itu, kesadaran suporter klub sepak bola Indonesia untuk sportivitas dan perilaku sosial perlu ditingkatkan. Menyerbu lapangan usai pertandingan usai sama sekali tidak dibenarkan, terutama jika dibarengi dengan niat untuk melakukan perusakan atau penyerangan.

  • Iklan
  • Pertanggungjawaban Hukum dan Moral

    Meskipun sudah dua tahun berlalu, proses hukum dan pertanggungjawaban atas tragedi ini belum sepenuhnya terselesaikan. Hal ini mencerminkan masalah yang lebih dalam mengenai tanggung jawab dan penerapan hukum di Indonesia. Mengingat Kanjuruhan adalah penting untuk menjaga tekanan agar pihak yang bersangkutan diadili dengan adil dan transparan.

  • Dukungan Psikologis dan Sosial

    Kehilangan yang dialami para keluarga korban bukan hanya soal kehilangan fisik, tetapi juga trauma yang berkepanjangan. Masyarakat sepak bola dan masyarakat luas harus terus memberikan dukungan psikologis dan sosial kepada mereka yang terdampak. Tragedi ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap angka kematian ada sebuah cerita keluarga yang hancur.

    Bayangkan saja, ada anak dari seorang ibu, ada orang tua dari seorang anak, ada adik dari seorang kakak, yang meminta ijin untuk berangkat ke stadion menyaksikan sebuah pertandingan sepak bola, namun pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    Padahal, tidak ada pertandingan sepak bola yang seharga nyawa manusia...

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Membangun Budaya Sepak Bola yang Lebih Baik

    Tragedi Kanjuruhan membuka mata kita pada pentingnya membangun budaya sepak bola yang lebih baik. Ini meliputi edukasi kepada suporter tentang perilaku di stadion, serta penyelenggaraan event yang lebih memperhatikan aspek kemanusiaan dan keselamatan. PSSI dan berbagai pihak terkait harus menjadikan ini sebagai tonggak untuk reformasi dalam pengelolaan sepak bola di Indonesia.

  • Tragedi Yang Tidak Boleh Dilupakan

    Dua tahun ini, berbagai upaya mulai dari pembuatan museum hingga monumen telah direncanakan untuk mengenang para korban. Ini bukan hanya sebagai tanda hormat, tetapi juga sebagai reminder agar tidak pernah lagi terjadi tragedi serupa. Mengingat Kanjuruhan adalah cara kita menghormati mereka yang pergi, dan memastikan bahwa korban tidak meninggal dengan sia-sia.

0