AFP'Itu Bukan Level Saya' - Jose Mourinho Menyesal Pernah Pilih Latih Fenerbahce
Jose Mourinho mengritik Fenerbahce
Jose Mourinho sudah diumumkan sebagai pelatih baru Benfica, Kamis (18/9) malam WIB, menggantikan Bruno Lage setelah bulan lalu dipecat Fenerbahce. Mourinho kemudian membuat pernyataan sensasional dengan menyebutkan telah membuat keputusan salah memilih Fenerbache sebagai tempatnya melanjutkan karir. Mourinho menilai klub Turki itu tidak berada di 'levelnya', serta menilai bergabung dengan Benfica telah mengembalikan dirinya sebagai pelatih yang seharusnya mengelola tim besar dunia, dan tim asal Portugal ini memberinya platform tersebut.
AFPMourinho kembali melatih tim 'elit'
“Karir saya sejauh ini sangat kaya. Saya telah melatih klub-klub terbesar di dunia, di berbagai negara. Saya sudah membuat pilihan yang salah; terkadang saya tidak menemukan kata yang tepat dalam bahasa Portugal... tidak ada penyesalan, karena penyesalan sama sekali tidak membantu kita dalam hidup, tetapi kesadaran akan apa yang telah kita lakukan dengan baik dan apa yang telah kita lakukan salah itu ada,” tutur Mourinho kepada Abola.
“Saya membuat kesalahan dengan pergi ke Fenerbahce, itu bukan level budaya saya, itu bukan level sepakbola saya, itu bukan level saya. Jelas, saya memberikan segalanya hingga hari terakhir. Jelas, saya harus berduka, seperti yang dilakukan Bruno [Lage] sekarang, karena tidak ada yang suka pergi. Tetapi melatih Benfica suudah mengembalikan level saya, dan level saya adalah melatih klub-klub terbesar di dunia.”
Menyentil kebijakan transfer Fenerbahce
Mourinho dipecat di Fenerbahce setelah klub Turki itu kalah dari Benfica di babak kualifikasi Liga Champions. Komentar mantan manajer Roma tersebut mungkin membuat geram banyak pihak di klub Super Lig tersebut, tetapi dia melangkah lebih jauh dengan mengkritik kebijakan transfer mereka.
“Di klub saya sebelumnya, segalanya mudah.
Saya ingin bermain dengan empat pemain, tetapi klub merekrut lima pemain sehari setelah saya pergi. Selama saya di sana, mustahil bermain dengan empat bek karena tim memiliki tujuh bek tengah, dan hanya satu pemain sayap,” cetus Mourinho. “Saya beradaptasi dengan sangat baik dengan apa yang tersedia. Saya memuji skuad Benfica, dan akan melakukannya lagi. Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya mencoba bermain dengan kata-kata dan emosi, untuk mengurangi tekanan dari tim saya dan menerapkan tekanan itu, tentu saja saya melakukannya. Tetapi saya tidak menarik kembali sepatah kata pun dari apa yang saya katakan saat itu, bahwa Benfica telah melakukan pekerjaan yang hebat di bursa transfer, memberi tim potensi yang mungkin kurang mereka miliki musim lalu.”
“Seperti yang saya katakan kemarin, saya lebih baik, tetapi saya bukanlah contoh yang baik dalam hal fair play. Ketika saya kalah, saya gigit jari. Tidak mudah bagi saya untuk memberi selamat kepada Benfica, Bruno [Lage], Benfica pantas mendapatkan semua itu, saya menyadari apa yang terjadi.”
AFPApa selanjutnya untuk Mourinho & Benfica?
Mantan pelatih FC Porto yang memulai karier kepelatihannya di Benfica pada tahun 2000 itu akan memimpin tim dalam laga tandang mereka ke AVS pada akhir pekan ini di liga. The Eagles berada di peringkat keenam klasemen, dan masih harus dilihat apakah dia dapat membuktikan dirinya adalah pelatih top.
Iklan



