Sergio Ramos Lionel Messi Real Madrid Barcelona Clasico GFXGetty

Hola España: Lima Alasan Mengapa El Clasico Adalah Duel Terbaik Dunia


LIPUTAN   SANDY MARIATNA     DARI  MADRID, SPANYOL

Real Madrid dan Barcelona.

Dua tim terbesar, terbaik, terhebat di Spanyol atau bahkan dunia bakal kembali berduel pada Senin (2/3) dini hari WIB di Santiago Bernabeu, dalam partai lanjutan La Liga Spanyol.

Rivalitas yang sudah mendarah daging membuat duel ini memiliki kelas yang lebih tinggi ketimbang pertandingan mana pun. bahkan sebagian mengganggap El Clasico lebih besar ketimbang final Piala Dunia.

Goal Indonesia berkesempatan meliput langsung pertarungan dua kutub sepakbola Spanyol itu yang disebut La Liga sebagai greatest show on earth. Pertunjukan terbesar di dunia.

Sebuah klaim yang masuk akal, mempertimbangkan sejumlah alasan berikut ini.

  • Estadio Santiago BernabeuLa Liga

    1Ditonton Ratusan Juta Orang

    "Selamat datang di pertunjukan terbesar di dunia," kata Presiden La Liga Javier Tebas ketika menyambut kami dalam jumpa media di kantor pusat La Liga, Madrid.

    Ya, El Clasico adalah pesta sepakbola terakbar. Orang-orang di seluruh penjuru dunia tidak ingin melewatkan duel ini.

    La Liga mengklaim El Clasico edisi ke-244 pada akhir pekan ini akan mampu menyedot lebih dari 650 juta penonton, disiarkan ke 182 negara, dan ditayangkan memakai 33 kamera berdefinisi tinggi (4K HDR).

  • Iklan
  • luis figo pig head real madrid barcelonaGetty

    2Selalu Ada Drama

    Ideologi yang bertolak belakang hingga menjadi ladang pertempuran para pemain bintang membuat El Clasico tidak pernah sepi dari drama, baik di dalam maupun luar lapangan.

    Deretan laga dramatis dan momen panas sudah terlalu sering terjadi. Salah satu yang paling berkesan adalah saat Luis Figo pindah dari Barcelona ke Real Madrid lewat rekor transfer dunia pada musim panas 2000.

    Meski Figo bukan satu-satunya pemain yang menyeberang dari Barca ke Madrid atau sebaliknya, kepindahan ini memiliki level kebencian yang sangat tinggi. Berpuncak pada pelemparan kepala babi ke arah Figo saat ia bertandang ke Camp Nou dalam El Clasico tahun 2002.

    Total, kedua tim saat ini memiliki rekor berimbang, dengan sama-sama mencatatkan 72 kemenangan El Clasico di La Liga dan memburu kemenangan ke-73 pada akhir pekan ini.

  • lionel messi luka modric - real barcelona - la liga 2016Getty Images

    3Penuh dengan Pemain Bintang

    El Clasico tak pernah kehilangan pemain bintang. Dari era Alfredo Di Stefano puluhan tahun silam hingga era Lionel Messi di masa sekarang, sudah tidak terhitung jumlahnya para pemain bintang yang memperkuat kedua tim.

    Setiap dekade, baik Madrid maupun Barca berlomba-lomba membeli, memiliki, dan menciptakan superstar sepakbola dunia. Dalam satu dekade terakhir, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah yang paling menonjol.

    Kedua tim juga mendominasi ajang Ballon d'Or. Terhitung sejak 1999, Madrid dan Barca hanya lima kali gagal menempatkan pemainnya sebagai pemenang penghargaan pemain terbaik di dunia paling bergengsi ini

    El Clasico tidak pernah kehilangan pesonanya karena sinar para pemain bintang dipastikan akan selalu ada.
  • Alfredo Di Stefano Real MadridGetty Images

    4Faktor Di Stefano

    Salah satu kejadian yang memperuncing rivalitas kedua tim terjadi pada era 1950-an di mana terjadi perselisihan akibat transfer kontroversial Alfredo Di Stefano.

    Sebuah kesalahpahaman dilakukan Millionarios, klub Kolombia tempat Di Stefano bermain, membuat Real Madrid dan Barcelona sama-sama memiliki hak kepemilikan dari sang penyerang.

    Di Stefano bahkan sempat bermain beberapa partai untuk Barcelona, sebelum akhirnya kontraknya dibatalkan dan ia menjadi milik Madrid sepenuhnya. Kisah selanjutnya adalah sejarah.

    Di Stefano mengubah peta persaingan sepakbola Spanyol. Bersama Los Blancos, ia meruntuhkan dominasi Barca di Spanyol dengan memenangi empat gelar La Liga beruntun sebelum menjadi merajai sepakbola Eropa di ajang Piala Champions.

  • Real Madrid Barcelona 1935Social Media

    5Pertarungan Ideologi

    Alasan kuat mengapa rivalitas Real Madrid dan Barcelona begitu sengit tidak melulu soal sepakbola. Pandangan politik dan ideologi yang berbeda dipandang sebagai pemantik utama panasnya rivalitas ini.

    Sebagai tim ibu kota, Real Madrid dianggap merepresentasikan kelas aristokrat, kaum bangsawan yang berkuasa. Sementara Barcelona merepresentasikan kelas pekerja yang ingin memberontak dari Madrid.

    Perang yang terjadi turut memperkeruh situasi. Sejarah mencatat, dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939), jenderal diktator Francisco Franco pernah memerintahkan pasukannya untuk membunuh presiden Blaugrana Josep Sunyol.

    Keriuhan politik tersebut terus terjadi hingga kini. Terbaru, El Clasico jilid pertama musim 2019/20 ditunda karena adanya demonstrasi besar-besaran di Barcelona menyusul vonis penjara yang dijatuhkan Mahkamah Agung Spanyol terhadap sejumlah aktivis kemerdekaan Catalunya.

    El Clasico terbukti sudah panas sejak dalam ideologi.