Manchester City ini kenapa sih setiap kali lawan Tottenham? Tanda-tanda menjelang laga sama sekali tidak bagus: Spurs menyapu bersih tiga laga kandang Liga Primer Inggris mereka melawan anak asuh Pep Guardiola. Agregatnya bahkan sampai 5-0.
Namun, jika ada waktu sempurna untuk menghentikan kutukan tersebut, maka waktu itu adalah Minggu (5/2) setelah Everton asuhan Sean Dyche memberi Man City kesempatan emas untuk memangkas jarak dengan Arsenal menjadi dua poin saja jika mereka bisa menang di London utara.
Tapi takdir berkata lain.
Gol pemecah rekor Harry Kane di awal babak pertama - gol yang sepenuhnya kesalahan Man City dan mengabadikan Kane sebagai top skor sepanjang masa Spurs - menambahkan agregat empat pertemuan terakhir antara kedua tim menjadi 6-0.
Reaksi City suam-suam kuku - sama saja dengan lawatan terakhir mereka ke Tottenham Hotspur Stadium. Mungkin situasi bisa sangat berbeda jika sepakan ngeri Riyad Mahrez bisa lebih menukik sedikit lagi di menit berdarah babak pertama.
Namun, setelah momen Mahrez menggetarkan tiang Hugo Lloris tersebut, justru Tottenham yang terlihat lebih berbahaya. Mereka mencabik-cabik pertahanan sang juara bertahan lewat serangan balik mematikan.
Sebaliknya, permainan City malah makin menjemukkan seiring laga berjalan. Sempat ada momen percikan saat Kevin De Bruyne dimasukkan dari bangku cadangan, tapi De Bruyne sekalipun gagal melayani Erling Haaland - yang gagal melakukan tembakan untuk pertama kalinya semenjak September 2020, atau hampir dua setengah tahun lalu!
Maka, pacuan gelar Liga Primer Inggris berada di tangan Arsenal sekarang, yang ironisnya dihadiahkan oleh momen bersejarah rival bebuyutan mereka, Tottenham. Inikah yang namanya solidaritas London utara?
Inilah daftar pemenang, pecundang, dan rating para pemain dan manajer di laga Tottenham vs Manchester City.


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)



