FBL-WC-2026-SWE-SWEDEN-POTTERAFP

Dikontrak Lima Bulan, Graham Potter Ambisi Bawa Swedia Ke Piala Dunia

  • Swedia resmi mengontrak Potter lima bulan

    Swedia beralih ke Graham Potter dalam upaya mereka untuk menyelamatkan harapan lolos ke Piala Dunia 2026. Pelatih asal Inggris ini telah menandatangani kontrak awal berdurasi lima bulan, dan akan memimpin kualifikasi terakhir pada November melawan Swiss dan Slovenia. Jika lolos ke play-off, kontrak Potter otomatis akan diperpanjang untuk menangani tim di babak play-off pada Maret yang berpotensi meloloskan mereka ke Piala Dunia.

    Potter menggantikan Jon Dahl Tomasson yang sudah dipecat, menyusul penampilan buruk Swedia, sehingga terpuruk di dasar klasemen Grup B dengan hanya satu poin dari empat pertandingan. Kekalahan 1-0 dari Kosovo awal bulan ini menjadi titik balik mengakhiri masa jabatan Tomasson yang singkat dan penuh gejolak sebagai pelatih asing pertama tim nasional. Satu-satunya penyelamat Swedia terletak pada finis di grup Nations League, yang masih bisa mengamankan tempat play-off, meski rekor kualifikasi mereka buruk.

    Penunjukan ini menandai kembalinya Potter ke dunia kepelatihan secara mengejutkan, mengingat bulan lalu dipecat West Ham setelah awal musim Liga Primer yang buruk. The Hammers menderita lima kekalahan dalam enam pertandingan pertama, membuat mereka berada di zona degradasi, dan mendorong klub untuk berpisah dengan mantan pelatih Brighton dan Chelsea tersebut. Bagi Potter, pekerjaan di Swedia merupakan kesempatan untuk membangun kembali reputasinya di negara tempat dia pernah berkembang pesat.

  • Iklan
  • FBL-WC-2026-SWE-SWEDEN-POTTERAFP

    Potter 'Tersanjung' menangani Swedia

    “Saya sangat tersanjung dengan penugasan ini, tetapi juga sangat terinspirasi,” kata Potter setelah dikonfirmasi sebagai pelatih baru Swedia. “Swedia memiliki banyak pemain fantastis yang tampil gemilang di liga-liga terbaik dunia selama beberapa pekan terakhir. Tugas saya adalah menciptakan kondisi agar kami sebagai tim dapat tampil di level tertinggi untuk membawa Swedia ke Piala Dunia musim panas mendatang.”

    Presiden federasi sepakbola Swedia (SvFF), Simon Astrom, memuji penunjukan Potter, dan proses cepat dalam mencari pengganti Tomasson. “Masih menjadi tujuan kami untuk lolos ke Piala Dunia musim panas mendatang,” jelasnya. “Harapan kami adalah bermain di babak play-off pada Maret, dan semua keputusan yang kami buat sekarang didasarkan pada optimalisasi kondisi untuk mencapai tujuan kami. Dengan Graham Potter, kami mendapatkan kepemimpinan yang kuat dan berpengalaman yang telah teruji di level tertinggi.”

    Direktur sepakbola SvFF, Kim Kallstrom, menyuarakan optimisme tersebut. “Rasanya sangat senang Graham bergabung sebagai pelatih tim nasional putra,” kata Kallstrom. “Kami semua menyadari situasi yang kami hadapi, dan percaya dengan kemampuan kepemimpinannya, dia akan menyatukan tim dengan baik. Dia terampil secara taktis dalam menciptakan kondisi untuk memenangkan pertandingan, dan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kekuatan pemain, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan cara terbaik.”

  • Potter kembali ke Swedia setelah tujuh tahun

    Penunjukan Potter melengkapi perjalanan kepelatihannya, kembali ke negara tempat karirnya pertama kali melejit. Dari 2011 hingga 2018, dia memimpin Ostersund dari divisi empat Swedia ke Allsvenskan, meraih tiga promosi dalam empat tahun, dan bahkan satu kemenangan piala domestik pada 2017. Di bawah Potter, Ostersund mendapatkan tempat di Liga Europa, dan secara mengejutkan mengalahkan Arsenal 2-1 di Emirates pada 2018.

    Kesuksesannya di Swedia mendorongnya ke sepakbola Inggris, di mana dia tampil mengesankan di Swansea City dan Brighton sebelum akhirnya ditunjuk melatih Chelsea pada 2022. Namun, masa jabatannya selama tujuh bulan di Stamford Bridge penuh gejolak, karena penampilan yang tidak konsisten, dan hasil yang buruk menyebabkan pemecatannya. Dia kemudian mengambil alih West Ham pada Januari 2025, tetapi awal yang sulit di musim baru Liga Primer membuat The Hammers kalah lima kali dari enam pertandingan, mengakhiri masa jabatannya hanya dalam delapan bulan.

    Terlepas dari kemunduran tersebut, kredensial kepelatihan Potter tetap sangat dihargai, terutama kemampuannya membangun tim yang kohesif dan cerdas. Dengan skuad yang dihuni pemain-pemain elit seperti Alexander Isak dan Viktor Gyokeres, Potter memiliki modal untuk menciptakan perubahan jika dia dapat dengan cepat menanamkan keyakinan dan struktur dalam tim nasional Swedia.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Ipswich Town FC v West Ham United FC - Premier LeagueGetty Images Sport

    Pertandingan pertama Potter melawan Swiss

    Tantangan langsung Potter adalah memulihkan kepercayaan diri tim yang terpecah belah, dan telah berjuang untuk mencapai konsistensi dan kreativitas dalam beberapa bulan terakhir. Dengan dua pertandingan krusial, yakni tandang ke Swiss pada 15 November dan menjamu Slovenia tiga hari kemudian, tugasnya adalah mengamankan hasil yang bisa menjaga impian play-off tetap hidup. Minimal empat poin cukup untuk memastikan jalur kualifikasi berbasis Nations League, tergantung pada hasil lainnya.

    Jika Swedia mencapai babak play-off, kontrak Potter akan otomatis diperpanjang, menawarkan kesempatan untuk membimbing tim ke Piala Dunia musim panas mendatang dan berpotensi mengamankan kontrak jangka panjang. Namun, untuk saat ini, fokusnya tetap pada dua pertandingan penentu yang akan menjadi momen kebangkitannya dan nasib Swedia. Setelah tahun yang penuh gejolak dalam sepakbola Inggris, Potter telah menemukan tantangan baru, tantangan yang dapat mengubah kisah kepelatihannya, dan membangkitkan kembali impian Piala Dunia Swedia yang memudar.

0