Guardiola EPL titles GFXGetty/GOAL

Apakah Ini Gelar Liga Primer Yang Paling Tidak Mengesankan Bagi Pep Guardiola Selama Di Manchester City?

Juara lagi. Dan lagi, dan lagi. Manchester City menjadikan citra Liga Primer sedikit berbeda, dan semoga beruntung bagi siapa pun yang mencoba merebutnya dari mereka. The Cityzens merayakan gelar liga kesepuluh, kedelapan di era Liga Primer, dan keenam di bawah asuhan Pep Guardiola.

Dan kali ini sangat spesial, karena mereka menjadi tim pertama dalam sejarah sepakbola Inggris yang memenangkan empat gelar berturut-turut. Sejak memenangkan gelar ketiga berturut-turut tahun lalu, Guardiola bertekad melakukan sesuatu yang belum pernah dicapai tim sebelumnya. Dan seperti yang cenderung dia lakukan, pria asal Catalan itu berhasil melakukannya.

Tetapi, perasaannyakali ini sepertinya tidak akan seperti lima gelar yang diraihnya sebelumnya di Manchester. Dua hari sebelum mengalahkan West Ham untuk mengamankan mahkota keempat, Guardiola mengatakan: "Jangan tanya saya mana yang lebih penting karena semuanya sangat penting. Lima Liga Primer yang kami menangi sangat sulit dan ada banyak hal yang yang kami perjuangkan di baliknya."

Tapi mana yang paling mengesankan? GOAL mengulas kembali enam kemenangan Guardiola di Liga Primer bersama City, dengan mempertimbangkan hiburan, kesulitan, dan betapa menyenangkannya menontonnya...

  • Pep Guardiola title 2021Getty

    62020/21: Plot Twist Menegangkan

    Dengan standar mereka yang sangat tinggi, City membuat awal yang buruk pada musim 2020/21, kehilangan poin dalam lima dari delapan pertandingan pembuka mereka, membuat mereka di posisi ke-13 dalam tabel klasemen. Setelah menjalani awal yang buruk dan menyerahkan liga kepada Liverpool pada musim sebelumnya, ada ketidakpastian nyata mengenai masa depan Guardiola.

    Tapi, ketika tim berada pada titik terendahnya, City menunjukkan kepercayaan pada manajer mereka dan memberinya kontrak baru pada bulan November. Hal ini tidak serta merta menyemangati tim karena City kehilangan poin dalam tiga dari lima pertandingan berikutnya, namun mereka segera mulai mempersiapkan sesuatu yang menyenangkan, memenangkan 15 pertandingan berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang kedua mereka.

    Namun terlepas dari laju buruk yang membantu City meraih gelar juara dengan tiga pertandingan tersisa, ada kesan yang kurang memuaskan dalam kemenangan ini. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kenyataan bahwa hampir setiap pertandingan dimainkan di stadion kosong karena pandemi Covid-19, tetapi musim itu juga merupakan tidak mengesankan dalam hal poin (86). Mereka juga mencetak gol lebih sedikit dibandingkan musim lainnya di bawah asuhan Guardiola.

  • Iklan
  • Guardiola Haaland 2022-23Getty

    52022/23: Haaland Menerkam Arsenal

    Ini adalah musim di mana Erling Haaland mendarat di Inggris dan langsung menguasai liga, mencetak gol dengan cara yang menakjubkan dan memecahkan rekor setiap pekannya. 36 golnya berperan besar dalam City memenangkan gelar ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, sementara Ilkay Gundogan, Jack Grealish, dan Kevin De Bruyne semuanya memainkan peran mereka dalam rangkaian kemenangan menakjubkan dari Februari hingga Mei saat City mengejar ketertinggalan untuk menjatuhkan Arsenal.

    Kemenangan beruntun dalam 12 pertandingan membawa City kembali ke jalur menuju gelar, namun mereka terbantu oleh keruntuhan dramatis dari Meriam London, yang berada di puncak klasemen selama 32 dari 38 pekan dan memegang keunggulan delapan poin dengan sembilan pertandingan. Pasukan Mikel Arteta membiarkan tekanan menguasai mereka dan kehilangan poin dalam enam dari delapan pertandingan berikutnya, membuang keunggulan dua gol untuk bermain imbang di Liverpool dan West Ham, sementara juga bermain imbang 3-3 di kandang melawan tim yang akan segera terdegradasi, Southampton.

    Momentumnya sangat besar bagi City ketika mereka menyambut Arsenal di Stadion Etihad pada akhir April, dan tim asuhan Guardiola mengalahkan mereka 4-1 untuk mengambil kembali kendali perburuan gelar. Mereka meraihnya kurang dari sebulan kemudian ketika Arsenal dikalahkan oleh Brighton dan kemudian Nottingham Forest.

    Tidak diragukan lagi, itu adalah penyelesaian menakjubkan dari tim asuhan Guardiola, yang dipelopori oleh Haaland, namun Arsenal jelas membantu mereka.

  • Ilkay Gundogan Man City 2021-22Getty

    42021-22: Siapa yang butuh striker?

    City telah mengucapkan selamat tinggal kepada pencetak gol terbanyak sepanjang masa Sergio Aguero pada musim panas 2021 dan menghabiskan sebagian besar musim berikutnya tanpa penyerang tengah. Mereka juga tidak memulai dengan mulus, kehilangan poin dalam empat dari sepuluh laga pembuka mereka dan berada di urutan ketiga di belakang Chelsea dan Liverpool. Namun tak lama kemudian mereka kembali normal, memenangkan 12 pertandingan berturut-turut antara bulan November dan Februari.

    Mereka mengambil posisi teratas untuk pertama kalinya pada bulan Desember dan tidak pernah melepaskannya, meskipun Liverpool menekan mereka dengan sekuat tenaga. City memulai dengan buruk di pertandingan terakhir mereka musim ini melawan Aston Villa, tertinggal dua gol, tapi mereka bangkit kembali untuk mencetak tiga gol dalam waktu enam menit, dengan Gundogan, yang masuk dari bangku cadangan, mencetak dua gol untuk menyelesaikan comeback yang epik.

  • Phil Foden Manchester City 2023-24Getty

    32023/24: Pertarungan Tiga Tim

    City sempat mengalami perubahan besar pada musim panas 2023 karena berpisah dengan Gundogan, Riyad Mahrez, dan Aymeric Laporte. Kemudian di hari pembukaan musim, mereka kehilangan Kevin De Bruyne selama lebih dari lima bulan karena cedera. Namun mereka mengatasi kesulitan tersebut dengan memenangkan enam pertandingan pertama mereka, menyamai awal terbaik mereka dalam satu musim, dengan Phil Foden menemukan performa terbaik dalam kariernya.

    Keterpurukan terpanjang mereka terjadi saat Rodri diskors, pemain Spanyol itu absen dalam tiga kekalahan di Liga Primer, yang terakhir terjadi pada bulan Desember. Kembalinya De Bruyne, sementara itu, sangat penting dan membantu mereka melewati keesulitn, meski terkadang hal itu tidak selalu berjalan baik, seperti saat kemenangan sengit di Forest pada bulan April. City juga memiliki rekor buruk melawan rival mereka, hanya memenangkan dua dari delapan pertandingan melawan tim lima besar.

    Namun gelar ini masih sangat mengesankan, karena mereka harus mengalahkan bukan hanya satu melainkan dua penantang gelar. Liverpool memudar pada bulan April namun Arsenal, tidak seperti musim sebelumnya, menekan mereka hingga akhir yang pahit, tidak menunjukkan kelemahan yang mereka tunjukkan sebelumnya. Pada akhirnya, City memiliki lebih banyak keberanian dan itulah mengapa mereka mencatatkan rekor sebagai tim pertama dalam 135 tahun sepakbola Inggris yang memenangkan empat gelar berturut-turut.

  • Man City John Stones 2018-19Getty

    22018/19: Membuat Liverpool Kecewa

    Setelah meninggalkan semua rival mereka pada musim sebelumnya, City memiliki pesaing yang sangat serius kali ini karena Liverpool menjadi kekuatan yang tangguh di bawah asuhan Jurgen Klopp. Dan tim asuhan Guardiola pasti mengira gelar telah hilang ketika mereka tertinggal enam poin dari Liverpool di pertengahan musim setelah kalah di Leicester City.

    Tapi City secara krusial mengalahkan Liverpool sepekan kemudian ketika John Stones menguasai lini tengah, dan setelah kalah di Newcastle pada akhir Januari, tim asuhan Guardiola mencatatkan rekor menakjubkan dengan 14 kemenangan berturut-turut untuk mengungguli Liverpool dan mengklaim gelar kedua mereka di bawah kepemimpinan Guardiola.

    Mereka finis dengan 98 poin, unggul satu poin dari Liverpool, yang menjadi salah satu perburuan gelar paling menegangkan yang pernah disaksikan liga.

  • Man City title parade 2017-18Getty

    12017/18: 'The Centurions'

    Tak perlu diragukan, ini adalah kemenangan gelar untuk mengakhiri semua kemenangan gelar. Guardiola telah menghadapi banyak pertanyaan tentang kesesuaiannya di sepakbola Inggris sebelum ia bergabung dengan City dan terdapat banyak rasa tidak puas hati di media Inggris dan di antara banyak pendukung ketika ia gagal memenangkan satu trofi pun di musim debutnya.

    Tapi lihat bagaimana dia menanggapinya. Guardiola mengatasi kelemahan terbesar tim, yaitu pertahanan, selama musim panas, merekrut tiga bek dan seorang penjaga gawang, ditambah Bernardo Silva. Dan tidak butuh waktu lama bagi timnya untuk berhasil saat mereka memenangkan 19 dari 20 pertandingan pembukaan mereka.

    Pria asal Catalan itu menghadapi musuh lamanya Jose Mourinho, namun pertarungan antara City dan Manchester United tampak tidak adil gelar karena City unggul 11 poin dari Setan Merah setelah menang 2-1 di Old Trafford pada bulan Desember.

    Mereka merebut gelar dengan lima pertandingan tersisa, salah satu dari sekian banyak rekor yang mereka buat pada musim itu, termasuk: poin tandang terbanyak (50), margin kemenangan terbesar (19), kemenangan terbanyak (32), kemenangan tandang terbanyak (16), gol terbanyak (106), selisih gol terbaik (+79) dan kemenangan beruntun terbanyak (18). Namun yang paling berkesan, mereka memperoleh total poin sebesar 100 poin, sehingga mereka mendapat julukan 'The Centurions'.

0