Morata Fullkrug Spain Germany GFXGetty/GOAL

Fullkrug Selamatkan Wajah Neuer & Jerman! Pemenang, Pecundang, Rating Saat Morata Buktikan Kebolehannya Untuk Spanyol Di Piala Dunia

Asa Jerman di Piala Dunia 2022 masih menyala, meski redup, dan itu pun berkat peran seorang pahlawan yang tak disangka-sangka. Juara dunia empat kali itu membutuhkan gol menit 83 dari pemain pengganti, Niclas Fullkrug, untuk menyelamatkan poin pertama mereka di Qatar, sekaligus mencegah kelolosan otomatis Spanyol ke babak gugur.

Pasukan Luis Enrique memimpin duluan juga lewat super-sub yakni Alvaro Morata, tapi bukan Jerman namanya kalau mudah menyerah, dan setelah Jamal Musiala serta Joshua Kimmich membuang peluang emas menyamakan kedudukan, Fullkrug sang veteran, yang menghabiskan sebagian besar kariernya di 2.Bundesliga (divisi dua Liga Jerman), hadir sebagai juru selamat di menit akhir.

Jerman bahkan bisa saja menang, andai Leroy Sane berhasil mengkonversi peluang apik di injury time, tapi armada Hansi Flick tahu bahwa mereka bisa lolos ke 16 besar dengan mengalahkan Kosta Rika di partai Grup E terakhir, selama Spanyol mengalahkan Jepang, plus skenario-skenario lainnya.

GOAL mengulas siapa saja pemenang dan pecundang dari partai dramatis dan menegangkan antara Jerman dan Spanyol di Senin (28/11) dini hari WIB...

  • Niclas Fullkrug Germany 2022Getty Images

    PEMENANG: Niclas Fullkrug

    Jerman tak akan pandang bulu dari siapa gol mereka berasal, tapi rasanya puitik sekali melihat Fullkrug yang menyelamatkan mereka.

    Pertama, ia adalah seorang striker murni, posisi yang menjadi masalah besar bagi tim asuhan Hansi Flick saat ini. Jadi setelah Kai Havertz mejan sebagai No.9 di partai pembuka vs Jepang, seperti Thomas Muller di awal laga vs Spanyol, betapa menyegarkannya ada sesosok penyerang sentral yang bisa menunaikan tugasnya dengan baik.

    Finishing Fullkrug sangatlah rapi, dan menjaga asa Jerman untuk melaju ke 16 besar. Kredit untuk Flick, yang melihat rencananya tak berhasil dan sadar diri mengubahnya. Muller sama sekali tak bisa mengendus bau gol sepanjang laga, tapi penggantinya bisa, dan ia tak menyia-nyiakan peluang itu.

    Bagi Fullkrug sendiri, ini menjadi kisah yang luar biasa. Berusia 29 tahun, laga ini barulah penampilan ketiganya untuk timnas Jerman. Sebagian besar kariernya ia habiskan di kasta kedua sepakbola Jerman, tapi penampilannya untuk Werder Bremen musim ini, di mana ia mengemas 10 gol, membuatnya dipanggil, dan ia menebus kepercayaan itu dengan tuntas.

    Gol keduanya untuk Jerman bisa jadi gol terpenting yang pernah ia cetak.

  • Iklan
  • Marco Asensio Spain 2022Getty Images

    PECUNDANG: Marco Asensio

    Asensio adalah satu pemain yang Spanyol andalkan sebagai penyelesai, mengingat bintang Real Madrid ini memiliki salah satu kaki kiri paling ciamik di sepakbola. Maka ketika Alvaro Morata, yang memecah kebuntuan beberapa menit sebelumnya, men-dummy umpan ke arah Asensio, Luis Enrique percaya paling tidak ia bisa menembak akurat.

    Ternyata tidak juga. Yang ada, tendangannya melambung jauh terbang tinggi di atas gawang. Jerman pun bernapas lega dan Spanyol (khususnya Asensio) cuma bisa tertunduk lesu dan menyesal melihat peluang untuk lolos otomatis ke 16 besar terbuang sia-sia.

    Kredit untuk Jerman, yang lalu bisa memaksakan hasil imbang. Dan dalam rangka bersikap adil kepada Asensio, mungkin Leroy Sane merasakan hal yang serupa, setelah membuang peluang emas di menit akhir.

  • Alvaro Morata Spain 2022Getty Images

    PEMENANG: Alvaro Morata

    Terserah apa kata Anda soal Morata. Pria 30 tahun ini memang bukan striker paling bisa diandalkan atau yang paling tajam, tapi jika Spanyol ingin sukses di turnamen, maka rasanya Morata harus memainkan peran besar di dalamnya.

    Dan itulah yang terjadi di sini. Sebagai pemain pengganti di awal babak kedua, ia memberi dimensi serangan baru bagi anak asuh Luis Enrique lewat pergerakannya di belakang lini pertahanan Jerman.

    Ia pun menyelesaikan peluang pertama yang jatuh di kakinya, menusuk area tiang dekat dan mengarahkan crossing apik Jordi Alba melewati Manuel Neuer.

    Morata mungkin merasa harusnya ia bisa mencetak gol lagi di menit akhir saat menerima umpan Koke, tapi ia terlalu lama menembak sehingga Nico Schlotterbeck mampu menekelnya.

    Namun secara keseluruhan, ini cameo yang positif dari sang striker Atletico Madrid, yang kini mengoleksi 30 gol bagi negaranya.

    Apa pun pendapat Anda soal kariernya di level klub, catatan gol tersebut layak dihormati di era mana pun.

  • Manuel Neuer Germany 2022Getty Images

    PECUNDANG: Manuel Neuer

    Di setiap pemenang selalu ada si pecundang, dan meski finishing dan pergerakan Morata layak dipuji, kita harus mempertanyakan bagaimana bisa Neuer membiarkan gol itu terjadi.

    Kontra Jepang di partai pembuka Grup E, kapten Jerman ini turut bertanggung jawab saat kemasukan gol kemenangan Samurai Biru. Ia ditaklukkan di tiang dekat oleh Takuma Asano, situasi yang serupa saat kemasukan gol Morata, meski kali ini sudutnya sedikit lebih sukar ditebak.

    Namun kedua gol tersebut terlihat memalukan dilihat dari tayangan ulang. Neuer mengambil posisi terlalu rendah dan cuma bisa melihat saat bola menerabas melewati bahunya. Kredit untuk Morata itu harus, tapi Anda pasti berharap lebih dari seorang kiper yang didapuk sebagai No.1 terbaik dunia dalam satu dekade terakhir.

  • Costa Rica-Japan BMBGetty/GOAL composite

    PEMENANG: Grup E

    Piala Dunia akan menyajikan dini hari dramatis besok Jumat (2/12), di mana penutupan Grup E akan terlaksana.

    Keempat tim masih berpeluang lolos ke 16 besar. Jepang pasti sangat menyesal setelah kalah melawan Kosta Rika yang dibobol Spanyol tujuh gol tanpa balas.

    Kosta Rika sendiri tahu kemenangan atas Jerman akan memberi mereka jalan yang mengejutkan ke 16 besar, sementara Spanyol, yang terlihat tak terbendung di laga pembuka, tahu masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan melawan Jepang jika ingin lolos, terutama sebagai juara grup.

    Dan terakhir ada Jerman, masih hidup, masih meronta, tapi butuh uluran tangan dari partai lain. Mereka harus mengalahkan Kosta Rika dan berharap Jepang kalah melawan Spanyol. Jika Jepang vs Spanyol berakhir imbang (dan Jerman menang, tentunya), maka hitung-hitungan selisih gol harus dilakukan.

    Apa pun yang terjadi, pasti seru!

  • Thomas Muller Germany 2022Getty Images

    PECUNDANG: Thomas Muller

    Apa tugas paling berat di Piala Dunia 2022? Jawabannya mungkin 'menjadi striker starter Jerman'.

    Kontra Jepang kita bisa melihat Kai Havertz angin-anginan dan bahkan mengancam gawang Samurai Biru pun ia tak bisa. Bintang Chelsea ini pun dicoret dari starting XI usai penampilan mejannya, sama sekali tak mengejutkan.

    Muller menjadi penerima tongkat estafet No.9 Jerman melawan Spanyol, tapi legenda Bayern Munich itu juga tak lebih baik. Seperti Havertz, ia gagal mencatatkan satu pun tembakan di laga ini. Ia bahkan tak sekali pun menyentuh bola di area penalti Spanyol.

    Salah satu alasannya adalah karena cara bertahan pasukan Luis Enrique - Rodri, terutama, tampil hebat - tapi seolah ada keengganan untuk mengambil risiko, untuk mengurai pertahanan Spanyol dengan gerakan di belakang lini pertahanan, jajaran gelandang Jerman pun seolah tak berani melepas umpan terobosan.

    Barulah ketika Sane masuk Jerman terlihat bisa melubangi pertahanan Spanyol. Musiala dan Kimmich mendapat peluang, sebelum Fullkrug melaksanakan tugas yang gagal dilakukan Havertz dan Muller, mencatatkan tiga tembakan sebelum menjebol gawang lawan.

    Mungkinkah opsi yang paling tidak beken ini adalah opsi yang tepat untuk melawan Kosta Rika?