Freeport Grassroots Tournament 2025PSSI

Freeport Grassroots Tournament 2025: Gelora Joko Samudro Jadi Saksi Lahirnya Calon Bintang Timnas Indonesia

PT. Freeport Indonesia kembali menggelar turnamen usia dini bertajuk Freeports Grassroots Tournament (FGT). Mereka kembali menggandeng PSSI pada edisi kedua yang berlangsung di Gelora Joko Samudro, Gresik, 26-27 April 2025.

FGT pertama kali diselenggarakan di Gresik dan Jayapura pada 2024 lalu. Untuk tahun ini, cakupan partisipan FGT Gresik diperluas menjadi kategoria usia U-10 dan U-12 yang telah ada sebelumnya.

Pada masing-masing kategori terdapat 10 Sekolah Sepak Bola (SSB) sehingga total terdapat 20 SSB.Dalam turnamen ini, tim Pesawat Wadeng keluar sebagai juara kategori U-10. Untuk kategori U-12, tim Sindogres yang jadi langganan di turnamen grassroots menjadi yang terbaik. Tapi penghargaan juga diberikan kepada beberapa individu.

Untuk kategori pemain terbaik U-10 diraih oleh M. Liyan dari Pesawat Wadeng, sedangkan U-12 direbut Tian dari Sindogres. Selanjutnya untuk penjaga gawang terbaik kategori U-10 disabet Amril dan Keanu untuk kategori U12.

  • Apa yang dikatakan?

    Hadirnya turnamen usia muda seperti ini menunjukkan kepedulian Freeport Indonesia dalam membangun masa depan Indonesia terutama olahraga sepak bola. FGT bukan sekadar kegiatan sosial melainkan bentuk investasi jangka panjang bagi tanah air.

    “Kami percaya investasi terbaik masa depan sepak bola Indonesia dimulai dari adik-adik kita ini. Bersama PSSI, Freeport Indonesia memberi kesempatan merasakan pengalaman berkompetisi, membangun karakter, belajar disiplin dan membentuk kerjasama sejak dini,” ujar Aripin Buman, VP Business Process Smelting & Refining PT Freeport Indonesia.

    Komitmen Freeport Indonesia terhadap pembinaan pemain sepak bola usia muda, tak hanya ditunjukkan dengan menggelar turnamen. Mereka juga menyerahkan 300 pasang sepatu untuk peserta FGT tahun ini.

    “Semoga adik-adik kita ini termotivasi untuk terus mengasah kemampuannya menjaga semangat dan bercita-cita,” sambungnya.

  • Iklan
  • PSSI Tidak BIsa Berjalan Sendirian

    Sementara itu, perwakilan Exco PSSI, Ahmad Riyadh, berterima kasih dengan perhatian Freeport Indonesia akan masa depan sepak bola Indonesia. Dirinya mengakui bila membangun mimpi besar tidak bisa dilakukan oleh federasi saja.

    "Grassroots itu sendiri sangat penting. PSSI tidak mungkin bisa sempurna tanpa bantuan dari teman-teman, dari orang tua, dari perusahaan, dari pengusaha, dari kepedulian pemerintah semuanya. Ini bentuk salah satu komitmen perusahaan nasional kita yang peduli terhadap ini," ungkapnya.

    Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Timur itu berharap akan lebih banyak perusahaan lainnya yang mengambil langkah serupa dengan Freeport Indonesia. Sehingga nantinya, Indonesia tidak akan kekurangan bibit-bibit atlet unggul di masa depan.

    "Kami memahami bahwa ini tidak mudah. Tetapi setidaknya mereka ini ada olahraga, sehingga adik-adik kita ini bisa meninggalkan kenakalan-kenakalan di masa remaja," sambung Riyadh.

  • Sinkronisasi Program SSB

    Tindak lanjut dari turnamen usia muda ini, PSSI akan terus melakukan monitoring terhadap SSB yang telah terafilisasi untuk terus menjalankan program yang telah diberikan. Harapannya, kultur sepak bola Indonesia akan terbangun sejak dini.

    PSSI ingin setiap akar rumput memiliki metode serupa dalam pengembangan pemain mudanya. Pendekatan yang seragam akan memudahkan proses seleksi untuk kepentingan tim nasional di semua kelompok umur.

    Cara ini sendiri sudah diterapkan di berbagai negara yang memiliki sepak bola maju seperti Spanyol, Inggris, Brasil. Bahkan negara-negara berkembang seperti Mesir dan Uzbekistan yang tengah bersaing menuju Piala Dunia 2026.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0