"Mereka adalah lawan yang mudah dikalahkan," ujar sang manajer Manchester United, menilai bagaimana timnya tertinggal begitu cepat dalam pertandingan yang seharusnya bisa dimenangkan dengan nyaman. "Itu adalah awal yang mengerikan. Dengan segala hormat, kami tidak bisa membiarkan mereka [gol-gol itu]."
Bos Setan Merah menambahkan: "Yang pertama adalah kami memainkan sepak pojok pendek dan melupakan pemain di depan. Itu tidak bisa dimaafkan... Kami tidak melakukan peran kami, itu tanggung jawab saya. Anda tidak akan melihat gol-gol seperti itu di level ini. Anda tidak boleh kebobolan gol-gol mudah seperti itu. Ketika Anda melakukannya, hal itu membuat pertandingan menjadi lebih sulit untuk dimenangkan."
Dapatkah Anda melihat perbedaannya? Baris kutipan pertama adalah reaksi Erik ten Hag terhadap kemenangan 3-2 Manchester United atas Nottingham Forest pada Sabtu lalu, sebuah pertandingan di mana timnya tertinggal dua gol dalam empat menit pertama. Komentar kedua berasal dari Ole Gunnar Solskjaer setelah kekalahan 2-1 Manchester United dari Istanbul Basaksehir pada November 2020.
Solskjaer tidak dapat mempercayai matanya setelah Demba Ba yang saat itu berusia 35 tahun, berlari dari area pertahanannya menuju gawang tanpa mendapat perlawanan sama sekali untuk memberi tim Turki itu keunggulan pada menit ke-13. Ten Hag, sementara itu, baru saja menyaksikan Taiwo Awoniyi berlari tanpa terkejar dari garis tengah lapangan untuk mencetak gol pembuka, memanfaatkan kelengahan pertahanan setelah Manchester United melakukan tendangan sudut.







.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

