Endus Suap & Korupsi, RFEF Dan La Liga Sepakati Undang-Undang 'Anti-Pique' - Apa Itu?

Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) mengadakan rapat umum awal pekan ini. Ada aturan baru yang menarik yang disahkan dalam rapat umum tersebut.

Dipimpin oleh presiden RFEF yang baru Rafael Louzan dan dewan barunya, termasuk Presiden La Liga Javier Tebas, mereka menyetujui anggaran sebesar €372 juta, menurut Cadena Cope. Sebagai bagian dari itu, Louzan telah diberi gaji sebesar €379 ribu per tahun, yang merupakan setengah dari penghasilan pendahulunya Luis Rubiales, ditambah inflasi sebesar 2,8%.

Selain itu, RFEF juga menyetujui undang-undang 'Anti-Pique'. Peraturan baru tersebut melarang segala jenis hubungan komersial antara RFEF dan profesional olahraga aktif untuk kompetisi internasional, sebagaimana dilaporkan oleh Marca.

Hal ini terjadi beberapa tahun setelah presiden sebelumnya Rubiales menyetujui kesepakatan untuk mengadakan Piala Super Spanyol di Arab Saudi. Kesepakatan tersebut ditengahi oleh merek hiburan olahraga Kosmos, yang dimiliki oleh Gerard Pique, yang saat itu bermain untuk Barcelona dan baru saja pensiun dari tugas internasional Spanyol.

Hubungan persahabatan antara Pique dan Rubiales menjadi jelas setelah serangkaian pesan antara keduanya bocor, yang mengarah pada penyelidikan atas kesepakatan tersebut. Saat ini penyelidikan sedang mencoba untuk menetapkan apakah hubungan mereka menyebabkan suap, dengan Rubiales sedang diselidiki untuk beberapa kesepakatan lain saat ia bertanggung jawab di RFEF. Ia juga saat ini diadili, dituduh melakukan penyerangan seksual dan pemaksaan setelah ciumannya yang tidak konsensual dengan Jenni Hermoso.

Undang-undang 'Anti-Pique' tampaknya bisa membuat Piala Super Spanyol kembali digelar di negara tersebut - meskipun belum ada tanda-tanda kompetisi itu akan kembali ke Spanyol dalam waktu dekat.