Eks Bos Manchester City Roberto Mancini Jemawa Bisa Gantikan Ruben Amorim Di Manchester United

Mancini dikabarkan telah memberi tahu teman-temannya bahwa ia bisa menjadi kandidat kejutan untuk melatih Manchester United jika klub memutuskan untuk berpisah dengan Amorim. Menurut The Sun, ahli taktik asal Italia itu, yang menganggur sejak meninggalkan perannya di tim nasional Arab Saudi setahun yang lalu, yakin ia memiliki peluang untuk dipertimbangkan jika United melakukan pergantian manajer.

Mancini, yang masih memiliki koneksi kuat di dunia sepakbola, memiliki basis di Prancis Selatan dan dikabarkan pernah bertemu dengan pimpinan Ineos Sir Jim Ratcliffe di beberapa acara sosial. Nama pria berusia 60 tahun itu kembali muncul dalam spekulasi seputar masa depan Amorim yang belum pasti, meskipun hal itu akan menandai perubahan dramatis mengingat hubungan Mancini yang telah lama terjalin dengan Manchester City. Meskipun demikian, pengalaman dan rekam jejaknya di level tertinggi sepakbola Eropa dapat menjadikannya pilihan yang menarik jika Setan Merah memutuskan untuk bertindak.

Meskipun hubungan Mancini dengan posisi di Old Trafford mungkin mengejutkan beberapa orang, silsilah kepelatihannya tetap mengesankan. Ia menghabiskan tiga setengah tahun di City antara tahun 2009 dan 2013, membimbing klub meraih gelar Liga Primer pertama mereka dalam 44 tahun dan mengakhiri paceklik trofi selama 34 tahun dengan kemenangan Piala FA pada tahun 2011. Selama periode tersebut, ia mengumpulkan 113 kemenangan dari 191 pertandingan, mencatatkan rasio kemenangan hampir 60% dan meletakkan dasar bagi dominasi modern City.

Mancini kemudian meraih kejayaan internasional bersama Italia, membawa Azzurri meraih kemenangan di Euro 2020 setelah menang adu penalti atas Inggris di Wembley. Kepergiannya baru-baru ini dari pekerjaannya di Arab Saudi berarti ia siap untuk segera dipekerjakan, dan perpaduan kesuksesan klub dan internasionalnya menjadikannya salah satu manajer paling sukses yang saat ini masih menganggur. Meskipun demikian, gagasan untuk beralih kesetiaan ke rival berat City mungkin tidak disambut baik oleh para pendukung yang masih mengingat momen-momen penting dirinya bersama City.

Karier Mancini pasca-City telah membawanya ke seantero Eropa dan sekitarnya, menambah lapisan pada daftar prestasinya yang telah diraih. Setelah meninggalkan Etihad Stadium pada tahun 2013, ia melatih Galatasaray, di mana ia mengangkat Piala Turki, sebelum kembali ke Inter Milan untuk periode kedua dan kemudian melatih Zenit Saint Petersburg di Rusia.

Namun, babak paling bergengsi baginya adalah saat melatih timnas Italia, membimbing tim nasional meraih rekor dunia 37 pertandingan tak terkalahkan dan gelar juara Euro. Rekor gemilang itu mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu pelatih terhebat di dunia sepakbola, meskipun kegagalannya lolos ke Piala Dunia 2022 membayangi masa jabatannya.

Setelah mengundurkan diri pada tahun 2023, Mancini mengambil alih Arab Saudi tetapi mengundurkan diri setahun kemudian, dengan alasan keinginan untuk tantangan baru. Keakrabannya dengan sepakbola Inggris, rekor perebutan trofi yang terbukti, dan hubungan yang mapan dengan klub-klub elite Eropa dapat menjadikannya kandidat yang menarik bagi United, yang kabarnya juga sedang memantau Gareth Southgate dan Oliver Glasner.

Untuk saat ini, Amorim tetap memimpin Old Trafford, meskipun ketidakpastian seputar masa depannya terus meningkat menyusul awal musim yang kurang memuaskan. Pertandingan-pertandingan mendatang diperkirakan akan menentukan nasib jangka pendek Amorim, karena hasil buruk dapat mempercepat pencarian alternatif. Tim asuhan Amorim selanjutnya akan menghadapi Liverpool di Anfield sebelum mereka berhadapan dengan Brighton dan Nottingham Forest.

Sementara itu, Mancini masih menikmati waktu luang dari dunia kepelatihan, tetapi minatnya untuk kembali ke Liga Primer mengisyaratkan bahwa ia masih haus akan tantangan besar lainnya. Hierarki United, yang dipimpin oleh grup Ineos milik Ratcliffe, diyakini sedang mempertimbangkan semua opsi, dengan nama Mancini sebagai salah satu dari beberapa yang sedang dipertimbangkan.

Apakah pelatih asal Italia itu benar-benar bersedia mengambil peran bertekanan tinggi di klub yang masih membangun kembali identitasnya masih harus dilihat. Jika United memutuskan untuk melakukan perubahan, gagasan mantan pahlawan City mengambil alih di Old Trafford tentu akan menambah sentuhan menarik pada salah satu rivalitas paling sengit di sepakbola.