"Dia Itu Pemain Bagus!" - Kena Hujat Fans, Noni Madueke Justru Dibela Pemain Legendaris Arsenal

Anders Limparm yang memenangkan gelar liga bersama Arsenal, telah membela Madueke setelah winger muda Inggris itu menghadapi banyak kritik dari sebagian penggemar Arsenal menyusul laporan transfernya senilai £52 juta dari Chelsea yang hampir selesai mencuat.

Kritik terhadap Madueke dan Arsenal untuk langkah tersebut begitu kuat sehingga #NoToMadueke menjadi viral di X, sementara petisi bagi Meriam London untuk tidak merekrut mantan pemain PSV Eindhoven itu ditandatangani lebih dari 4.000 kali. Meskipun benar bahwa ini sebagian besar adalah 'penggemar online' dan tidak selalu merupakan representasi yang benar dari klub, ide bahwa The Gunners menawarkan sejumlah uang yang besar kepada The Blues, untuk pemain yang mungkin sebagian besar digunakan sebagai cadangan, telah memicu kritik.

Limpar berkata: "Tidak pernah menyenangkan ketika sebuah klub merekrut seorang pemain dan para penggemar tidak senang dengan itu. Saya pikir Noni Madueke adalah pemain yang bagus. Saya pikir dia bisa cocok dalam sistem Arsenal. Tapi, sayangnya saya mendengar bahwa beberapa penggemar menentangnya dan membuat hidupnya sulit dengan cara tertentu. Saya tidak tahu latar belakang semua keributan dari para penggemar. Tidak mungkin hanya karena dia berasal dari Chelsea dan pindah ke Arsenal. Saya cukup yakin akan hal itu. Sedih ketika para penggemar membuat hidup seorang pemain menjadi sulit."

Dia menambahkan: "Jika Anda melihat klub-klub besar: Arsenal, Liverpool, Man City dan seterusnya. Mereka menginginkan mega-skuad. Mereka menginginkan skuad di mana mereka bisa menaruh 22 pemain dan semua orang bisa bermain. Itulah sepakbola modern. Mendengar tentang £50 juta di sini, £60 juta di sana, £70 juta di sini, untuk beberapa pemain yang bahkan tidak bisa bermain, menurut pendapat saya, itu adalah uang yang konyol. Tapi, di tahun 2025, begitulah adanya."

"Anda harus selalu memiliki cadangan untuk bintang besar Anda. Terserah Madueke jika dia bisa mengatasi tekanan. Dia terbiasa bermain dan dia harus bersaing untuk mendapatkan posisi starter dengan Saka, yang merupakan salah satu pemain terbaik di dunia. Itu tidak mudah. Madueke harus sabar dan memanfaatkan peluang yang dia dapatkan. Bermain di sisi kiri, kami memiliki Martinelli di sana, kami memiliki Trossard di sana, bahkan Reiss Nelson. Sulit bagi seorang pemain untuk datang ke klub besar dengan bintang besar tetapi ketika pramusim dimulai, Anda harus membuktikan diri untuk menjadi starter. Semua selalu seperti itu. Tidak ditetapkan bahwa dia akan berada di bangku cadangan. Dia bisa bekerja untuk menjadi starter."

Limpar kemudian menyebut Kai Havertz, seorang pemain yang bergabung dengan Arsenal dari Chelsea di tengah banyak kritik dan memenangkan hati para penggemar setelah awal yang lambat, sebagai contoh yang bisa diikuti Madueke. Madueke tidak diragukan lagi adalah seorang pria muda yang percaya pada kemampuannya dan diharapkan kritik ini akan memicu semangat dalam dirinya untuk tampil lebih baik lagi untuk klub barunya. Kesepakatan ini akan diumumkan secara resmi dalam beberapa hari mendatang.