Pada 9 November, kemarau gol dari Tammy Abraham akhirnya terhenti setelah dua bulan. Ia mencetak gol ke gawang Sassuolo pada laga yang berakhir 1-1. Selebrasi meluncur dengan lutut, dan setelahnya Abraham lebih memilih untuk meminta maaf kepada suporter, pelatih, dan rekan setim yang sudah memberi dukungan sejauh ini.
"Saya sadar, ini bukan saya yang sebenarnya," ucap Abraham kepada Sky Sport Italia. "Saya tahu saya belum bermain dalam bentuk terbaik, tapi saya tetaplah manusia. Saya dalam rasa percaya diri yang rendah, tapi hari ini saya memperlihatkan kepada fans bahwa saya masih punya kemauan untuk berjuang untuk tim saya sebanyak yang saya bisa untuk tim," sambung dia.
Tapi, bagaimana sebenarnya Tammy Abraham yang sesungguhnya? Bahkan di Roma, klub sendiri seperti sudah tak cukup yakin. Dia sempat jadi striker yang tidak terhentikan pada musim perdana di Italia, dengan 27 gol di seluruh kompetisi, termasuk sembilan gol pada kampanye Giallorossi di Liga Conference.
Atau ini semua hanya bersifat sementara yang belum memperlihatkan kualitasnya yang sebenarnya? Bagaimana pun, dia sedikit demi sedikit comeback dan menjadi pribadi yang lebih baik dan kuat setelah Piala Dunia.


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)

