Salah Haaland Van Nistelrooy GFXGetty Images

Debutan Terbaik Liga Primer Inggris Sepanjang Masa - Posisi Berapa Erling Haaland Usai Pecahkan Rekor Gol?

Erling Haaland kembali menuliskan sejarah dalam sepakbola, dengan dirinya menjadi pemain pertama yang mampu mencetak 35 gol pada musim debut di Liga Primer Inggris.

Gol bomber Manchester City itu ke gawang West Ham United membuat dirinya melewati rekor Andy Cole dan Alan Shearer yang bertahan panjang -- dan Haaland memainkan laga lebih sedikit dari keduanya.

Musim perdananya begitu hebat, Haaland juga sudah melewati rekor Mohamed Salah yang pernah menuliskan 32 gol dalam 38 pertandingan, dan rekor Aguero yang mencatatkan 26 dalam satu musim untuk Manchester City.

Masih banyak yang bisa dan harus dilalui Haaland untuk benar-benar menjadi legenda yang lebih baik dari Shearer, Cole, Salah dan Aguero - yang terus mewarnai kasta teratas Inggris dengan gol demi gol. Namun, bagaimana pun, awal Haaland sangat sempurna.

Kini, Haaland bisa disejajarkan dengan para debutan terbaik untuk klub dalam sepanjang sejarah Liga Primer Inggris.

Goal coba membuat lis dan ranking para pemain yang menorehkan debut terbaik untuk klub EPL sepanjang sejarah, urutan berapa Haaland?

  • Michu Swansea 2012-13Getty

    10Michu (Swansea City, 2012/13)

    Michu datang ke Liga Primer dengan status yang kurang dikenal, namun ia bisa menikmati musim perdananya yang sukses untuk Swansea, dan bikin dirinya jadi dikenal.

    Didatangkan dari tim bawah La Liga, Rayo Vallecano dengan hanya £2 juta pada 2012, pemain depan asal Spanyol ini mengukir debut impian, mencetak dua gol dalam kemenangan 5-0 atas Queens Park Rangers.

    Pada Natal, ia sudah mengemas 13 gol, termasuk brace dalam kemenangan kontra Arsenal, dan pada Februari turut membantu Swansea menjuarai Piala Liga dengan menggebuk Bradford City 5-0 pada final di Wembley.

    Ia menyelesaikan musim debutnya dengan 18 gol, membawa dirinya masuk lima besar topskorer Liga Primer musim itu. Namun itu jadi pencapaian terbaik dirinya, dengan cedera pergelangan kaki yang terus mengganggu, ia harus pensiun pada 2017 meski baru usia 31.

  • Iklan
  • Roque Santa Cruz BlackburnGetty

    9Roque Santa Cruz (Blackburn Rovers, 2007/08)

    Tak banyak pemain yang mau pindah dari Bayern Munich ke Blackburn, dan Rovers dengan cepat menyadari bahwa mereka telah mendaratkan pemain spesial ketika Santa Cruz langsung mencetak gol dalam debutnya yang belum sampai satu menit, pada laga kontra Middlesbrough, manakala striker asal Paraguay ini masuk sebagai pemain pengganti.

    Di bawah arahan eks striker paling ganas yang pernah ada, yakni Mark Hughes, Santa Cruz menemukan dirinya sebagai seorang poacher dan menjadi spesialis masuk kotak penalti untuk mencetak gol dengan hanya satu sentuhan.

    Ia menjaringkan 19 gol pada musim perdana, membawanya masuk empat besar pencetak gol terbanyak dan membantu Blackburn finis ketujuh.

    Sayangnya ia gagal berprogres pada musim berikutnya, dengan hanya mencetak lima gol. Tentunya, musim debutnya cukup anomali dan rupanya jadi satu-satunya musim di mana ia bisa mencetak dua digit gol dalam satu musim di kompetisi Eropa meski pernah main untuk Bayern, Manchester City, Real Betis dan Malaga.

    Kini, Santa Cruz masih aktif sebagai pemain di Liga Paraguay, usianya sudah 41 tahun.

  • Jurgen Klinsmann Tottenham 1994-95Getty

    8Jurgen Klinsmann (Tottenham, 1994/95)

    Klinsmann adalah bintang asing pertama yang bergabung dengan Liga Primer, dan Spurs sulit mempercayai keberuntungan mereka untuk mendaratkan salah satu ikon Piala Dunia 1994. Striker itu langsung membuat dirinya disayangi oleh pers, lantaran bertanya pada sesi jumpa pers perdananya, apakah ada yang tahu tentang sekolah selam terdekat, lalu menjelaskan reputasinya sebagai tukan diving.

    Dia merayakan gol pertamanya pada debutnya melawan Sheffield Wednesday dengan sundulan melayang, dan mencetak tendangan voli akrobatik pada debutnya di kandang melawan Everton. Fans terpesona oleh 'Jurgen si Jerman', yang mencetak 21 gol sepanjang musim.

    Dia pada akhirnya terlalu bagus untuk Tottenham dan pergi ke Bayern Munich setelah hanya satu tahun. Tapi dia telah membentuk ikatan yang kuat dengan Spurs dan kembali ke klub pertengahan musim 1997-98, membantu mereka menghindari degradasi.

  • Fernando Torres LiverpoolGetty

    7Fernando Torres (Liverpool, 2007/08)

    Torres memang ditakdirkan bermain untuk Liverpool setelah terkuak dirinya menggunakan ban kapten Atletico Madrid dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone'.

    Liverpool dalam penantian panjang untuk sosok striker hebat sejak Michael Owen, dan Torres merupakan segala yang bisa mereka impikan.

    Dalam musim perdananya, 'El Nino' menjadi pemain pertama Liverpool yang bisa mencetak 20 gol di liga setelah Robbie Fowler, juga pemain Liverpool pertama yang bisa mencetak hat-trick beruntun sejak 1946, dan pemain pertama yang bisa mencetak gol dalam delapan laga beruntun setelah Roger Hunt pada 1962.

    Hanya Cristiano Ronaldo yang mengalahkan ukiran 24 gol Torres pada musim itu, yang mana adalah catatan gol terbanyak dalam karier Torres itu sendiri.

  • Diego Costa Chelsea 2014-15Getty

    6Diego Costa (Chelsea, 2014/15)

    Setelah membawa Atletico Madrid meraih gelar La Liga pertama mereka dalam 18 tahun, Diego Costa menjadi pilihan utama Jose Mourinho untuk memimpin kedatangan keduanya di Chelsea. Costa adalah sosok yang penuh teka-teki, seorang pemain yang berpesta pora dengan gol dan diidolakan oleh pendukung setia Stamford Bridge karena mentalitas menang dengan segala cara, yang sangat cocok dengan Mourinho.

    Dia mencetak tujuh gol dalam empat pertandingan pembukaannya, memanfaatkan umpan dari pemain baru lainnya dari Spanyol, Cesc Fabregas. Segalanya menjadi sedikit suram ketika dia didakwa melakukan kekerasan oleh FA karena menginjak pemain Liverpool Emre Can dan diikuti dengan paceklik gol selama dua bulan.

    Dia masih berhasil mengakhiri musim dengan 20 gol, dan menambahkan mahkota Liga Primer ke gelar Spanyol yang dia menangkan tahun sebelumnya.

  • Ruud van NistelrooyGetty

    5Ruud van Nistelrooy (Manchester United, 2001/02)

    Van Nistelrooy siap untuk bergabung dengan United tahun sebelumnya, hanya untuk menderita cedera ligamen lutut saat latihan untuk PSV Eindhoven. Setahun di ruang perawatan tidak menguras tenaga atau rasa laparnya, dan dia mencetak dua gol dalam debutnya melawan Fulham.

    Kemudian di musim itu, dia membuat sejarah Liga Primer dengan menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam sepuluh pertandingan berturut-turut, rekor yang bertahan selama 13 tahun sampai Jamie Vardy memecahkannya.

    Dia mencetak 23 gol dalam kampanye pertamanya, hanya membuntuti pencetak gol terbanyak Thierry Henry dengan satu gol. Pemain asal Belanda itu adalah finisher yang sangat kejam, mencetak 20 gol liga atau lebih dalam empat dari lima musimnya bersama United.

    Dia hanya mencetak satu gol dari luar kotak penalti, tetapi tidak ada seorang pun di United yang peduli. Dan ketika dia seproduktif ini, mengapa Man United menyia-nyiakannya?

  • Andy Cole NewcastleGetty

    4Andy Cole (Newcastle United, 1993/94)

    Cole baru berusia 21 tahun ketika dia melakukan debutnya di Liga Primer pada Agustus 1993, setelah membantu Newcastle memenangkan promosi ke divisi teratas yang baru dibentuk setelah bergabung di akhir musim sebelumnya.

    Anak muda itu mengambil kesempatannya dengan badai, menembakkan Newcastle ke urutan ketiga dan memuncaki daftar pencetak gol dengan 34 gol. Dijuluki 'Cole the goal', striker itu adalah simbol dari tim Kevin Keegan yang sangat menghibur.

    Tapi mantranya di Tyneside tak bisa bertahan lama, dan kurang dari setahun kemudian dia menandatangani kontrak dengan juara Manchester United dengan rekor Inggris sebesar £7 juta. 34 golnya disamai oleh Alan Shearer pada musim berikutnya, tetapi rekor mereka bertahan selama 28 tahun lagi sampai Haaland datang.

  • Sergio Aguero Manchester City 2011-12Getty

    3Sergio Aguero (Manchester City, 2011/12)

    Manchester City sedang bangkit di musim keempat mereka di bawah kepemilikan mereka di Abu Dhabi dan telah memenangkan trofi pertama mereka dalam 35 tahun dalam bentuk Piala FA, tetapi pencetak gol yang terbukti adalah satu-satunya teka-teki yang mereka lewatkan.

    Aguero, yang didatangkan dari Atletico Madrid pada 2011 dengan biaya rekor klub sebesar £35 juta, adalah sosok yang sempurna, seorang finisher berkelas namun kejam yang bisa mencetak segala macam gol dan mengkreasikannya juga. Dia membuktikannya pada debutnya melawan Swansea dengan mencetak gol, memberikan umpan untuk David Silva dan kemudian mencetak satu gol dari jarak 30 yard.

    Setelah awal yang menakjubkan untuk kampanye sedikit berkurang, dia hidup kembali pada momen terpenting musim ini, mencetak enam gol dalam enam pertandingan terakhir saat City mengejar Manchester United.

    Dan tentu saja, dia menutup musim pertama yang menakjubkan dengan cara terbaik, mencetak gol di menit ke-93 melawan QPR untuk mencuri gelar dari United dan memberi City mahkota Liga Primer pertama mereka. Tentunya, ini tidak akan menjadi yang terakhir bagi mereka.

  • Mohamed Salah Liverpool 2017-18Getty

    2Mohamed Salah (Liverpool, 2017/18)

    Setelah periode yang mengecewakan di Chelsea, Salah merevitalisasi kariernya di Italia, pertama dengan Fiorentina dan kemudian Roma. Dengan bantuan pelatih khusus penyerang, ia menjadi pencetak gol yang produktif di ibu kota Italia, dan Liverpool mengeluarkan rekor klub sebesar £37 juta untuk membawanya kembali ke Inggris.

    Segera menjadi jelas bahwa itu merupakan uang yang tak sia-sia. Salah mencetak gol pada debutnya melawan Watford dan baru bulan November saja sudah mencetak tujuh gol. Kemudian di musim itu, dia mencetak empat gol dalam satu pertandingan, dengan Watford kembali menjadi korban yang malang.

    Pemain asal Mesir ini membawa Liverpool ke final Liga Champions dengan gol melawan Roma dan mengakhiri musim domestik dengan skor tinggi, mencetak gol di pertandingan terakhir melawan Brighton untuk mengamankan Sepatu Emas dan menjadi pemain pertama yang mencetak 32 gol dalam 38 pertandingan..

  • Erling Haaland Man City 2022-23Getty Images

    1Erling Haaland (Manchester City, 2022/23)

    Haaland telah memasang angka gol yang menggiurkan di masing-masing klub sebelumnya, namun masih ada keraguan tentang kemampuannya untuk mempertahankan angka pencetak golnya di liga terbesar di dunia, terutama setelah debut melawan Liverpool di Community Shield. Dia membungkam kritik itu dengan mencetak dua gol pada debut liga melawan West Ham.

    Dia semakin lapar di setiap pertandingan, mencetak hat-trick berturut-turut melawan Crystal Palace dan Nottingham Forest, sementara lebih banyak treble menyusul melawan Manchester United dan Wolves.

    Dia telah mencetak delapan gol dalam enam pertandingan terakhirnya, memecahkan rekor Salah dengan 32 gol dalam 38 pertandingan musim dan kemudian mengejar rekor 34 gol Shearer dan Cole dalam kampanye apa pun, memecahkannya melawan West Ham.

    Dengan lima pertandingan tersisa, dia akan dengan mudah menembus rekor 40 gol, dan satu-satunya orang yang tampaknya mampu suatu hari menjatuhkan kampanye yang menakjubkan ini adalah dia sendiri. Jadi, Haaland adalah debutan terbaik sepanjang sejarah.

0