Presiden La Liga Javier Tebas buka suara soal polemik tersebut. Melalui media sosial ia menuliskan: "Ini bukanlah sepakbola, ini perebutan kekuasaan. Dia tidak suka Tebas karena tidak bersikap sesuai kemauannya. Dia tidak suka Ceferin (Presiden UEFA) karena tidak mendengarnya. Dia tidak suka Louzan (Presiden RFEF) karena tidak berada di bawah kuasanya. Dia tidak suka komentator TV karena mereka tidak mengatakan hal-hal yang ingin ia dengar."
"Sekarang setelah para wasit bereaksi, setelah pelecehan di Real Madrid TV, dia bereaksi dengan membatalkan konferensi pers, melewatkan latihan, 'meludahi' kompetisi dan menolak hadir di final."
"Dia tidak komplain, dia mengancam. Dia tidak protes, tapi menghukum. Dia tidak mau meningkatkan sepakbola, dia hanya ingin menguasainya. Bagian terburuknya bukanlah keinginan menguasai sepakbola, tetapi karena lingkungan tertentu membiarkannya, menganggapnya normal, dan bahkan membantunya."