UEFA Youth League 2016 ChelseaGetty Images

Mengenang Skuad Chelsea Juara Liga Champions Remaja 2016, Di Mana Mereka Sekarang?

Usai sudah era di mana Chelsea jor-joran belanja pemain bintang seharga ratusan juta pound sterling tanpa menilik talenta akademi mereka.

Mulai musim 2019/20, sang legenda, Frank Lampard, menjadi pionir dalam mempercayai pemain-pemain jebolan Cobham seperti Mason Mount dan Tammy Abraham untuk bermain di tim utama The Blues. Memang tidak semuanya sukses dengan gemilang. Sebagian tak cukup bagus, sebagian sisanya meniti karier yang tak bisa diremehkan di luar Inggris.

Kepercayaan yang diberikan Lampard bukan tanpa alasan, Cobham memang jempolan soal memproduksi talenta nomor wahid, dan inilah angkatan 2016 yang menjuarai Liga Champions Remaja dengan mengalahkan Paris Saint-Germain.

  • Brad Collins BarnsleyGetty Images

    Kiper - Brad Collins

    Bergabung dengan akademi Chelsea pada level U-12 2010 lalu, Collins adalah salah satu kisah jebolan Cobham yang kurang mentereng.

    Kiper 24 tahun itu kini merupakan andalan klub Championship (divisi dua Inggris) Barnsley dan telah mengemas 77 penampilan bersama mereka sejak musim 2019/20.

  • Iklan
  • Dujon Sterling - ChelseaGetty Images

    Bek Kanan - Dujon Sterling

    Penampilan impresifnya di tim junior memikat hati Antonio Conte, dan ia diganjar debut sebagai pengganti Davide Zappacosta pada musim 2017/18 di ajang Piala Liga Inggris.

    Sayangnya cedera menghambat laju bek kanan 22 tahun ini, dan sekarang ia bermain di Championship bersama Blackpool dengan status pinjaman.

  • Fikayo Tomori AC Milan vs Inter Serie A 2021-22Getty Images

    Bek Tengah - Fikayo Tomori

    Perjalanan Tomori ke tim utama Chelsea tidaklah mulus. Meski melakoni debutnya di Liga Primer Inggris musim 2015/16, Tomori menghabiskan tiga musim berikutnya sebagai pemain pinjaman di Championship.

    Uniknya, ia sudah bermain di bawah asuhan Lampard pada 2018/19 saat membela Derby County dan menjadi salah satu pemain terbaik mereka. Sontak, Tomori kembali mendapatkan kepercayaan Super Frank ketika ia menangani Chelsea semusim kemudian, dengan 15 penampilan di liga.

    Sayangnya perlahan-lahan ia kehilangan kepercayaan tersebut tanpa alasan yang jelas, dan menghabiskan separuh musim 2020/21 dipinjamkan ke AC Milan. Rossoneri yang puas dengan jasanya lalu mempermanenkan Tomori dengan biaya £25 juta.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Jake Clarke-Salter - ChelseaGetty Images

    Bek Tengah - Jake Clarke-Salter

    Sudah di Chelsea sejak 2006, Clarke-Salter baru mencicipi tampil buat tim utama The Blues sebanyak tiga kali saja.

    Sekarang di usianya yang ke-24, bek asal Inggris sudah menjalani enam masa peminjaman dengan lima klub berbeda, yang paling mutakhir adalah saat membela Coventry City di Championship musim ini.

  • Ola Aina TorinoGetty Images

    Bek Kiri - Ola Aina

    Aina membukukan enam penampilan buat tim senior Chelsea sepanjang kariernya, dan semuanya hadir di musim debut Conte pada 2016/17.

    Setelah semusim di Hull City, Aina dipinjamkan ke Torino pada 2018/19 dan mempermanenkan statusnya setahun kemudian dengan biaya £9 juta.

    Ia masih termasuk anggota skuad klub asal Turin itu hingga saat ini, tetapi musim lalu sempat dipinjamkan ke Liga Primer untuk membela Fulham.

    Sebagai informasi tambahan, Aina yang lahir di Inggris dan sempat membela timnas junior mereka kini memilih untuk mewakili timnas senior Nigeria.

  • Charlie Colkett Chelsea Premier LeagueGetty

    Gelandang - Charlie Colkett

    Gelandang 25 tahun yang waktu itu mengapteni Chelsea menjadi kampiun Liga Champions Remaja 2016 justru belum pernah tampil bagi tim senior mereka.

    Setelah berbagai peminjaman, Colkett memutuskan untuk permanen ke klub Swedia, Ostersunds pada 2019 dan menetap di sana selama tiga tahun.

    Per Januari 2022, Colkett bergabung dengan klub League One (kasta ketiga Inggris) Cheltenham Town.

  • Mukhtar Ali, Vitesse 2016/17PRO SHOTS

    Gelandang - Mukhtar Ali

    Tampil memukau buat Chelsea junior tampaknya tak menjamin tempat di tim utama.

    Ia menjadi bagian skuad yang menjuarai dua Piala FA Remaja secara beruntun pada 2015 dan 2016, serta merupakan penampil terbanyak kedua mereka.

    Tetapi pemain yang kini memilih membela timnas senior Arab Saudi itu berpindah permanen ke Vitesse pada 2017/18 setelah semusim dipinjamkan.

    Terkini, ia membela klub Arab Al-Nassr.

  • Jacob MaddoxGetty

    Sayap Kanan - Jacob Maddox

    Bergabung dari akademi Bristol City pada 2013, Maddox akhirnya cabut permanen dari Chelsea pada Agustus 2020 untuk ke Vitoria de Guimaraes.

    Musim ini ia dipinjamkan ke Burton Albion oleh klub asal Portugal itu.

  • Kyle Scott, ChelseaCatherine Ivill

    Sayap Kiri - Kyle Scott (Kedua dari kiri)

    Laga debut Scott di Piala FA kontra Hull City pada 2017/18 menjadi satu-satunya penampilannya buat Chelsea.

    Semusim setelah debut, ia dipinjamka ke klub kasta kedua Belanda Telstar, sebelum hijrah permanen ke Newcastle United pada musim 2019/20.

    Kontraknya bersama The Magpies tak diperpanjang, dan kini ia tergabung bersama klub Amerika Serikat FC Cincinnati.

  • Kasey Palmer Bristol CityGetty Images

    Gelandang Serang - Kasey Palmer

    Tak berbeda dengan Ali, Palmer tampil garang bagi tim junior Chelsea. Didatangkan dari akademi Bristol City, gelandang kelahiran Inggris yang kini membela Jamaika sempat digadang-gadang sebagai pemain masa depan Chelsea.

    Pada 2016/17, ia dikirimkan ke Huddersfield untuk mengemban pengalaman, tetapi malah menderita cedera parah dan harus menepi untuk waktu lama di saat timnya promosi ke Liga Primer. Masa peminjamannya diperpanjang, dan sempat tampil beberapa kali di Liga Primer.

    Palmer tampaknya tak pernah benar-benar kembali ke performa terbaiknya, dan kini sudah pindah permanen ke Bristol City sejak 2019/20.

  • Tammy Abraham Roma 2021-22Getty/GOAL

    Striker - Tammy Abraham

    Berstatus pinjaman, Tammy mencetak 23 gol dalam 41 penampilan di Championship 2016/17 bersama Bristol City, sebelum mencicipi Liga Primer secara reguler bersama Swansea di musim berikutnya.

    Tammy yang kala itu baru berusia 21 tahun cuma bisa mengemas lima gol dari 31 penampilan. Melihat ini, ia kembali dipinjamkan ke kasta kedua bersama Aston Villa pada musim 2018/19, dan tampil ganas dengan torehan 25 gol dari 37 penampilan serta berhasil meraih promosi ke Liga Primer.

    Musim berikutnya, berbarengan dengan penunjukkan Lampard, Tammy dipercaya sebagai striker utama Chelsea dan bisa mencetak 15 gol dari 34 penampilan di liga.

    Sayangnya kedatangan Timo Werner dan Kai Havertz (yang sebenarnya tak sukses-sukses amat) memangkas menit bermainnya meski turut menjuarai Liga Champions Eropa 2020/21 dan mencatatkan 82 penampilan bagi tim senior The Blues.

    Ia memutuskan untuk hengkang permanen ke AS Roma dengan mahar £40 juta, dan kini sudah mengemas 10 gol dalam 22 penampilan di Serie A.

  • Mason Mount, Chelsea 2021-22Getty

    Cadangan - Mason Mount

    Mount bisa dibilang adalah jebolan akademi Chelsea tersukses sejak John Terry.

    Setelah dianugerahi Pemain Terbaik Vitesse musim 2017/18, gelandang 23 tahun itu memutuskan untuk berguru di bawah Frank Lampard yang menangani Derby County musim 2018/19.

    Dan, seperti Tomori, ia kembali mendapatkan tempat di skuad Lampard ketika sang legenda pulang ke Stamford Bridge sebagai manajer 2019/20 lalu.

    Sejak saat itu Mount telah mencatatkan 138 penampilan buat Chelsea lintas ajang, mencetak 24 gol dan 24 assist, termasuk assist kemenangan buat Kai Havertz di final Liga Champions 2021.

  • Trevoh Chalobah ChelseaGetty Images

    Cadangan - Trevoh Chalobah

    Tak seperti Tomori, Abraham, atau Mount yang dipromosikan Lampard, Chalobah adalah pemain akademi pertama yang ditelurkan oleh Thomas Tuchel.

    Setelah semusim bersama klub Ligue 1 Lorient, Chalobah mengikuti pramusim 2021/22 di bawah arahan Tuchel. Saat itu rasa-rasanya ia hanya ikut persiapan latihan menjelang dipinjamkan kembali, dengan Chelsea erat dikaitkan dengan bek Sevilla Jules Kounde.

    Tetapi kebolehannya memukau sang manajer, dan ia berhasil menandai debutnya dengan trofi pada gelaran Piala Super UEFA kontra Villarreal. Tiga hari kemudian, ia menandai laga Liga Primer pertamanya dengan gol cantik dari luar lapangan dan selebrasi penuh haru.

0