- CEO ESL mengklaim klub-klub diancam
- Reichart menuduh UEFA sebagai diktator
- Real Madrid dan Barca mendukung ESL
Getty ImagesCEO Liga Super Eropa: UEFA Itu Diktator Selama 70 Tahun!
APA YANG TERJADI?
Pada Kamis (21/12), A22 meluncurkan proposal baru untuk Liga Super Eropa, setelah Pengadilan Uni Eropa memutuskan bahwa UEFA dan FIFA tidak dapat melarang pembentukannya. Dari klub-klub yang awalnya mendukung proyek tersebut pada tahun 2021, hanya Real Madrid dan Barcelona yang memberikan dukungan kali ini. CEO Liga Super, Bernd Reichart mengatakan hal itu terjadi karena klub lain merasa terintimidasi.
APA KATA REICHART SOAL ANCAMAN?
Reichart mengatakan: "Proposal Liga Super terbaru ini terungkap dengan kontribusi banyak klub, kami telah berbicara dengan banyak klub dalam beberapa bulan terakhir. Namun klub-klub ini takut untuk tampil di depan umum karena ancaman. Banyak klub yang mendukung proyek tersebut."
"Klub-klub telah berada di bawah monopoli selama 70 tahun, sebuah kediktatoran tangan besi, kita harus mengubahnya, wajar jika ada yang membutuhkan waktu lebih lama dan ada yang lebih sedikit, tapi ini adalah peluang besar bagi klub untuk mengatur masa depan mereka."
APA KATA REICHART SOAL ARAB SAUDI?
Ketika ditanya tentang rumor bahwa klub Liga Pro Saudi dapat diundang untuk bergabung dengan Liga Super, Reichart berkata: "Klub Arab Saudi di Liga Super? Tidak akan ada klub non-Eropa di Liga Super. Hanya klub Eropa."
MarcaPRO & KONTRA
Sejumlah klub Liga Prime, Serie A, Bundesliga, Ligue 1 dan La Liga menentang Liga Super. Juventus diyakini masih terlibat dalam proyek tersebut, meski raksasa Italia itu belum memberikan pernyataan publik terkait hal tersebut.
beIN SportsAPA SELANJUTNYA UNTUK LIGA SUPER?
Waktu akan membuktikan apakah Reichart mengatakan kebenaran tentang klub-klub yang ragu-ragu untuk memihak proyeknya secara terbuka. Jika mereka akhirnya berpindah pihak, maka pemandangan kompetisi klub sepakbola di Eropa akan berubah selamanya.



