Casemiro Brazil 2022Getty Images

Enggak Ada Neymar, Enggak Masalah! Pemenang, Pecundang, Rating Brasil Usai Casemiro Antarkan Selecao Ke 16 Besar Piala Dunia

Mungkin memang tak secantik era Jogo Bonito, tapi misi Brasil merebut trofi Piala Dunia keenam berada di jalan yang benar.

Dua puluh tahun setelah kemenangan terakhir mereka, Tim Samba nampaknya memiliki segala yang diperlukan untuk kembali juara. Setelah Prancis, Brasil menjadi tim kedua yang mengamankan tiket 16 besar Piala Dunia 2022, Senin (28/11) malam WIB, berkat kemenangan 1-0 atas Swiss di Stadion 974, Doha.

Seperti saat melawan Serbia di partai pembuka, mereka telat panas dan membutuhkan sedikit waktu untuk mengamankan kemenangan. Butuh sepakan menit akhir, itu pun deflected shot, dari gelandang Manchester United Casemiro untuk mengakhiri perlawanan anak asuh Murat Yakin, pada malam di mana absennya Neymar terlihat akan mendatangkan bencana besar.

Tapi sedikit sekali tim yang pertahanannya sesolid Selecao di Piala Dunia kali ini. Dan setelah sukses mengebiri ancaman Swiss, rasanya gol tinggal tunggu waktu saja. Gol tersebut datang melawan Serbia, dan sekali lagi datang di sini, di Doha.

Brasil melaju. Tim mana pun tak akan sudi menghadapi mereka di babak gugur.

Di bawah, GOAL mengulas pemenang dan pecundang dari partai Brasil vs Swiss di Piala Dunia 2022...

  • Casemiro Brazil 2022Getty Images

    PEMENANG

    Casemiro:

    Ternyata dia bukan cuma sekadar 'pekerja kasar', ya? Tak banyak gelandang yang lebih baik di turnamen ini dibanding Casemiro, dan di sini, bintang Manchester United itu menghadirkan momen match-winning untuk menemani penampilannya yang memang mencolok di dua laga pertama.

    Dia memang membutuhkan bantuan deflection, saat sepakan separuh volinya menyenggol tubuh bek Manchester City Manuel Akanji dalam perjalanannya menembus pojok kanan gawang, tapi Casemiro pantas menjadi pahlawan bagi pasukan Tite, setelah lagi-lagi menyajikan penampilan tanpa cela di lini tengah.

    Kemampuan Casemiro membaca permainan dan menutup ruang sangatlah vital bagi cara bermain Brasil. Dan jika ia bisa ikut menyumbang gol juga maka betapa terberkatinya sang juara dunia lima kali.

    Skuad Tite:

    Memang butuh waktu dan suka telat panas, tapi ada rasa kemenangan yang tak terhindarkan bagi Brasil di sini, persis seperti saat melawan Serbia.

    Sederhananya, lini depan mereka terlalu berkualitas untuk gagal. Bahkan tanpa sang andalan, Neymar yang cedera, jajaran talenta yang Tite miliki di skuadnya benar-benar bikin negara lain iri dan bergidik.

    Richarlison kesulitan? Masuklah Gabriel Jesus. Raphinha mulai loyo? OK, mari kita coba Antony. Saat pertandingan berjalan sengit, Tite bisa memanggil salah satu gelandang yang paling on fire di Liga Primer Inggris dalam diri Bruno Guimaraes, dan salah satu pesepakbola muda paling berbakat dalam diri Rodrygo.

    Semua pengganti memberi impak positif. Salah satunya, Rodrygo, memberi assist gol kemenangan, saat umpan pendeknya mengalir ke Casemiro di ujung kotak penalti, dan jika bukan karena blok brilian Akanji, wonderkid Real Madrid itu bisa menggandakan keunggulan Brasil.

    Beberapa orang mungkin bakal bilang bahwa pelatih harusnya bisa lebih memaksimalkan daya ledak skuad Tim Samba, tapi saat ini Brasil berada tepat di tempat yang mereka inginkan; di 16 besar, mencatatkan clean sheet, dan tahu bahwa mereka bisa mengalahkan tim mana pun di Piala Dunia.

    Alisson Becker:

    Dua laga, dua clean sheet, nol tembakan akurat dihadapi. Qatar ternyata menjadi sekadar tempat piknik bagi sang kiper. Bintang Liverpool ini seolah menjadi penonton kontra Serbia, dan ia hampir sama sekali tak diperlukan di laga ini saat rekan-rekannya kembali mempertontonkan kemampuan bertahan yang solid. Dengan Marquinhos dan Thiago Silva bereuni di area bek sentral, dengan Casemiro berpatroli di depannya serta Alex Sandro dan Eder Militao menjaga area sayap, Brasil terlihat sebagai tim paling kokoh di Piala Dunia. Kalau pun itu masih bisa ditembus, mereka masih memiliki salah satu (jika bukan) kiper terbaik di dunia. Kita cuma belum mendapat kesempatan melihatnya beraksi saja.

  • Iklan
  • Richarlison Brazil 2022Getty Images

    PECUNDANG

    Richarlison:

    Habis pesta terbitlah kekeringan. Setelah meledak saat Brasil mengalahkan Serbia di partai pembuka, semua mata tertuju kepada Richarlison - apalagi dengan absennya Neymar. Mereka ingin melihat apakah ia bisa meneruskan start impresifnya itu.

    Jawabannya? Tidak bisa. Penyerang Tottenham itu cuma jadi penonton di laga ini, loyo selama 73 menit sebelum digantikan Gabriel Jesus-nya Arsenal. Selama 73 menit tersebut, RIcharlison cuma menyentuh bola 17 kali dan, konyolnya, cuma melakukan tiga umpan. Ia hampir menyelesaikan berbagai crossing kawannya, Raphinha dan Vinicius Junior, tapi ini bukan laga yang akan dikenang Richarlison dengan hati berbunga.

    Serbia:

    Gol menit akhir Brasil menjadi sumber kebahagiaan bagi Kamerun dan Serbia, tapi Serbia bakal menyesali laga mereka sendiri yang digelar sebelum laga ini. Setelah memimpin 3-1 kontra Kamerun dengan 27 menit tersisa, anak asuh Dragan Stojkovic mendapat kesempatan untuk menempati posisi kuat lolos ke 16 besar, namun mereka malah membuang-buang keunggulan mereka.

    Kini mereka harus mengalahkan Swiss di laga fase grup terakhir dan berharap Kamerun tak mengejutkan Brasil yang sudah lolos duluan. Langkah Serbia tidak mustahil kok, tapi dipersulit kelalaian mereka sendiri.

    Danilo:

    Sangat kentara bahwa Brasil merindukan sosok Neymar di lapangan, namun absennya bintang cedera mereka yang lain nyaris tak terasa. Danilo, seperti sang megabintang PSG, dipastikan tak akan bisa mengikuti sisa fase grup gara-gara masalah pergelangan kaki, tapi ia mungkin kesulitan kembali masuk tim saat bugar setelah penggantinya, Eder Militao, tampil tanpa cela di bek kanan.

    Bintang Real Madrid itu biasanya memang berposisi sebagai bek tengah, tapi fisik dan kecepatannya terbukti sangat berguna di laga ini, sekalipun 'cuma' menghadapi tim Swiss yang kurang ambisius saat menyerang. Ia memang bukan Dani Alves, kalau mau bicara perannya dalam menyerang, tapi dengan Raphinha di depannya (atau Antony yang menggantikan penyerang Barcelona itu), ia memang tak perlu menjadi Dani Alves. Dia cuma harus menjadi solid, dan ia menunaikan tugas itu dengan nilai sempurna.

  • Eder Militao Brazil 2022Getty Images

    Rating Brasil: Lini Belakang

    Alisson Becker (6/10):

    Sesekali kelepasan bola, tapi mungkin dia cuma sedang bosan.

    Eder Militao (7/10):

    Tanpa cela sebagai bek kanan darurat.

    Marquinhos (7/10):

    Bermain dalam gigi kedua, melakukan tugasnya tanpa banyak cingcong.

    Thiago Silva (7/10):

    Penampilan defensif yang 'Rolls Royce'.

    Alex Sandro (7/10):

    Melakukan sliding tackle apik di awal babak kedua. Terlihat nyaman tanpa banyak berkontribusi menyerang.

  • Fred Brazil 2022Getty Images

    Rating Brasil: Lini Tengah

    Casemiro (8/10):

    Sejauh ini gelandang terbaik Piala Dunia 2022. Membaca permainan dengan cermat, merebut bola dan mencetak gol kemenangan.

    Fred (5/10):

    Dimasukkan menyusul absennya Neymar. Bintang Manchester United menghadirkan energi, tapi, ya, itu saja.

    Lucas Paqueta (6/10):

    Bermain cukup rapi sebelum digantikan habis turun minum.

  • Raphinha Brazil 2022Getty Images

    Rating Brasil: Lini Serang

    Vinicius Junior (7/10):

    Golnya dianulir - padahal finishing-nya bagus - setelah diperiksa VAR dan gagal menyelesaikan peluang emas di babak pertama. Membantu menciptakan gol kemenangan dan membeir Rodrygo peluang apik di menit akhir. Selalu menjadi duri bagi pertahanan Swiss.

    Raphinha (7/10):

    Meningkat dibanding vs Serbia. Melepaskan umpan apik untuk memberi Vinicius Junior peluang emas di babak pertama.

    Richarlison (4/10):

    Tak ada impak sama sekali. Sangat kontras dibanding laga pertama.

  • Gabriel Jesus Brazil 2022Getty Images

    Rating Brasil: Pengganti & Manajer

    Rodrygo (7/10):

    Umpan pendek yang apik untuk memberi assist gol kemenangan. Usahanya menggandakan keunggulan digagalkan di menit akhir.

    Bruno Guimaraes (6/10):

    Menambah jalur bola ke depan setelah masuk.

    Gabriel Jesus (5/10):

    Tak berbuat banyak setelah menggantikan Richarlison.

    Antony (6/10):

    Langsung 'ngebut' secara harfiah segera setelah dimasukkan.

    Alex Telles (N/A):

    Masuk menit akhir.

    Tite (6/10):

    Membangun pertahanan Brasil dengan solid, dan sekalipun racikan lini depannya belum moncer, ia punya opsi untuk mengutak-atiknya.