Di saat-saat sulit, sebuah tim sepakbola biasanya mencari inspirasi dari sosok kapten. Dalam hal dukungan moral, jiwa kepemimpinan, atau dorongan semangat. Jadi bayangkan menjadi pemain Manchester United dan melihat perilaku Bruno Fernandes saat kalah telak 7-0 dari Liverpool.
Saat klub mencatatkan hasil terburuk di Liga Primer Inggris dan kekalahan terburuk dalam sejarah, Fernandes cuma bisa mengeluh dan mengeluh, pada wasit dan perangkat pertandingan hinga rekan-rekan satu timnya.
Ia terus-menerus melambaikan tangannya tanda tidak puas dengan berbagai keputusan, terlihat tidak optimal dalam membantu pertahanan ketika United dihancurkan oleh Liverpool.
Dan yang paling parah, ia tampak meminta untuk digantikan ketika manajer Erik ten Hag justru mengeluarkan Marcus Rashford setelah gol keenam Liverpool.
Ketika kapal goyah dan tenggelam, prioritas yang dipikirkan Fernandes adalah kabur, alih-alih membantu tim terus berjuang.


.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)



