- China menjalani pertandingan menentukan
- Kekalahan bisa membuat mereka tersingkir
- Ivankovic berusaha meredakan stres pemain
AFCBranko Ivankovic Kerja Keras Kurangi Ketegangan Pemain China Jelang Lawan Timnas Indonesia
APA YANG TERJADI?
Pertandingan hidup-mati melawan timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 Juni sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap mental pemain China. Full-back senior Li Lei mengakui atmosfer itu terlihat dalam pemusatan latihan (TC) di Stadon SAIC Pudong Football. Menurutnya, pelatih Branko Ivankovic kini sedang bekerja keras mengeliminasi keadaan tersebut dengan berusaha menumbuhkan kepercayaan diri pemain.
GAMBARAN BESAR
China memang berada di ujung tanduk untuk lolos ke putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026. Jika kalah dari Indonesia, mereka dipastikan tersingkir dari persaingan. Hasil imbang pun belum tentu menjami tim Negeri Tirai Bambu untuk lolos. Li Lei menyebutkan kualifikasi kali ini bisa menjadi yang terakhir bagi sejumlah pemain senior seperti dirinya.
(C)Getty ImagesAPA YANG DIKATAKAN LI LEI?
“Ada ketegangan di setiap laga, terutama sekarang tinggal dua pertandingan lagi. Jika kami kalah dalam pertandingan tandang ini, kami akan tersingkir. Pelatih telah melakukan beberapa upaya untuk meredakan stres kami,” ungkap bek berusia 32 tahun ini.
“Ada tekanan di setiap pertandingan, terutama bagi pemain yang lebih tua seperti kami. Ini mungkin terakhir kalinya kami berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia. Kami juga ingin memimpin para pemain muda dan melepaskan ketegangan.”
ATASI KELEMBABAN
Selain itu, pertandingan nanti juga tidak menguntungkan China, terutama dari faktor cuaca. Hawa lembab dan panas menjadi tantangan tersendiri untuk mereka taklukkan.
“Kami tetap harus bermain dengan baik secara keseluruhan, termasuk [mengatasi] cuaca dan tekanan dari fans. Cuaca di sana cukup lembab dan panas, yang mungkin sulit bagi kami untuk beradaptasi. Kami akan berusaha beradaptasi dengan cepat dalam beberapa hari setelah tiba di Indonesia,” ucap Li Lei.
“Kami masih harus mengandalkan seluruh tim, tidak mungkin hanya mengandalkan pemain bertahan atau gelandang. Berbeda dengan klub. Klub punya pemain asing, tapi di tim nasional kami semua harus bertanggung jawab, mengesampingkan pendapat pribadi, dan mempertimbangkan kepentingan tim.”