Rashford Best Beckham Manchester United GFXGetty/GOAL

Dari Best, Beckham, Scholes Hingga Rashford - Jebolan Terbaik Akademi Manchester United Sepanjang Masa

Dari Busby Babes hingga Class of '92, sudah menjadi DNA Manchester United untuk membangun klub dari dalam. Mungkin tidak ada klub besar yang lebih identik dengan mengembangkan bakat muda, dengan pemain luar biasa seperti Sir Bobby Charlton dan Ryan Giggs yang menjadi ikon di Old Trafford serta dunia sepakbola.

Ada terlalu banyak untuk disebutkan sekaligus. Busby Babes - banyak di antaranya tewas secara tragis dalam kecelakaan udara Munich tahun 1968 - adalah bagian dari jiwa klub.

Sementara itu Class of '92 menambah warisan mereka sebagai pemilik klub, pakar sepakbola terkemuka dan masih banyak lagi.

Dan di sekitar era yang lebih terkenal itu ada aliran bakat yang konstan, membuat akademi United untuk. di bawah ini, GOAL memberikan pemain lulusan terbaik dari akademi Setan Merah...

  • Duncan Edwards | Man Utd's 20 greatestOffside Sports

    Duncan Edwards

    Tidak ada daftar yang lengkap tanpa nama Edwards.

    Bagi mereka yang bermain dengan atau melawan dia, pasti menganggap bahwa dia adalah yang terhebat sepanjang masa.

    Seorang pekerja keras, ia mampu bermain hampir di mana saja dan merupakan permata Busby Babes.

    Dia meninggal secara tragis akibat luka-luka yang dideritanya dalam kecelakaan di Munich.

  • Iklan
  • Bobby CharltonGetty Images

    Sir Bobby Charlton

    Salah satu pemain terhebat sepanjang masa, Charlton memenangkan semuanya.

    Dia adalah legenda United, yang membawa mereka meraih kemenangan Piala Eropa pada tahun 1968, dan pemain hebat untuk timnas Inggris, memimpin Three Lions meraih kejayaan di Piala Dunia dua tahun sebelumnya.

    Hanya Wayne Rooney dan Harry Kane yang mencetak lebih banyak gol untuk Inggris - dan hanya Ryan Giggs yang bermain lebih banyak untuk United.

    Dia memenangkan Ballon d'Or pada 1966.

  • Nobby Stiles Bobby Charlton Manchester UnitedGetty

    Nobby Stiles

    Legenda United dan Inggris lainnya, yang membintangi kemenangan Piala Dunia 1966.

    Meskipun posturnya kecil, Stiles sangat kuat. Pengawalan ketatnya kepada ikon Portugal Eusebio, baik di Piala Dunia dan sekali lagi di final Piala Eropa 1968 melawan Benfica adalah sebuah masterclass dalam olahraga ini.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • George Best Manchester United ChelseaGetty Images

    George Best

    Pesepakbola paling terkenal di generasinya, yang menjadi legenda hingga hari ini.

    Best mampu membuat bek lawan mati kutu dan dia juga sangat ikonik dengan gayanya: setampan bintang pop dan gaya hidup yang rock-n-roll.

    Dia adalah bintang yang bersinar terang, tapi memudar begitu cepat setelah kecanduan alkohol.

    Pada puncaknya, dia adalah wajah dari terakhir dari Busby Babes. Dia memenangkan Piala Eropa -- tapi seharusnya dia bisa memenangkan lebih banyak lagi.

  • Sammy McIlroyGetty

    Sammy McIlroy

    McIlroy pantas menjadi bagian dari tim United yang jauh lebih sukses, dan mendapat status legenda dari para penggemar sebagai salah satu bintang tahun 70-an.

    Mencetak gol debutnya melawan Manchester City tentu saja luar biasa, sementara ia juga menjadi bagian penting dari tim yang memenangi divisi kedua era Tommy Docherty di tahun 1975.

    Dia memenangkan satu-satunya trofi utama dalam seragam United pada tahun 1977, yakni Piala FA.

  • Norman Whiteside Manchester UnitedGetty

    Norman Whiteside

    Mencetak gol kemenangan yang menakjubkan di Piala FA melawan Everton pada tahun 1985 dan merupakan salah satu pemain paling berbakat di generasinya.

    Dia adalah pemain termuda yang bermain di Piala Dunia ketika tampil pada edisi 1982, berusia 17 tahun 41 hari, memecahkan rekor Pele.

    Whiteside adalah pemain termuda yang mencetak gol di final Piala Liga pada tahun 1983 dan mengulangi prestasi itu di tahun yang sama ketika menjadi pemain termuda yang mencetak gol di final Piala FA. Dia juga pemain pertama yang mencetak gol di kedua final domestik di musim yang sama.

    Fans United mengharapkan Whiteside menjadi salah satu pemain terbaik mereka sepanjang masa, tetapi cedera dan indisipliner membatasi kariernya, dengan Ferguson menjualnya ke Everton pada 1989.

  • Mark HughesGetty

    Mark Hughes

    Legenda klub. Tapi Hughes tidak sepenuhnya mendapatkan status itu sampai kembali ke United dari Barcelona.

    Bakatnya telah terlihat oleh Barca setelah muncul di Old Trafford saat berusia 19 tahun dan mereka membelinya dengan biaya yang sangat besar £2,3 juta ($2,75 juta) pada tahun 1986.

    Ferguson dengan cepat mengontraknya kembali dan Hughes menjadi sosok kunci dalam tim United.

    Dia adalah seorang pencetak gol yang luar biasa, ia memenangkan dua gelar Liga Primer, tiga Piala FA dan Piala Super Eropa, dan beberapa trofi lainnya.

  • Mark RobinsGetty

    Mark Robins

    Akan selamanya dikenal sebagai orang yang menyelamatkan pekerjaan Fergie.

    Siapa yang tahu di mana United akan bermain tanpa gol striker itu dalam perjalanan mereka ke final Piala FA 1990?

    Sementara United selalu mengklaim bahwa pekerjaan Ferguson tidak dipertaruhkan ketika timnya kesulitan melawan Nottingham Forest untuk pertandingan putaran ketiga pada Januari di tahun itu, sulit untuk membayangkan dia akan bertahan di musim yang sama jika bukan karena Robins.

    Dia mencetak gol kemenangan dan kemudian muncul dengan gol yang lebih penting dalam perjalanan ke Wembley.

    Tidak pernah membuktikan dirinya sebagai pemain hebat, tapi ia menjadi salah satu kunci utama kesuksesan Ferguson.

  • Ryan Giggs Manchester United 26051999Getty Images

    Ryan Giggs

    Dia adalah salah satu pemain terbaik United yang pernah ada.

    Tidak ada yang memainkan lebih banyak pertandingan untuk klub (963), sementara Giggs juga memenangkan 25 trofi, termasuk 13 gelar Liga Primer.

    Giggs adalah satu-satunya faktor dalam semua mahkota trofi Ferguson -- dan klub masih menunggu yang utama sejak dia gantung sepatu pada usia 40 tahun.

    Dia melakoni debutnya pada tahun 1991 dan langsung menjadi bintang di United.

    Ambisinya sangat besar untuk meraih kesuksesan. Giggs mampu melakukan apa pun, yang membuatnya untuk tetap menjadi sosok penting dalam skuad United yang selalu berubah.

    Dia mengawali kariernya sebagai sayap kiri dan di akhir kariernya dia lebih sering bermain di tengah -- dan rekornya mungkin tidak akan pernah bisa dilampaui di Old Trafford.

  • David Beckham Man Utd celebrateGetty Images

    David Beckham

    Ikon global, yang telah melampaui sepakbola dengan pencapaiannya baik di dalam maupun di luar lapangan.

    Ketampanan dan istri Spice Girl, Victoria, memastikan dia menghiasi halaman depan dan belakang sepanjang kariernya -- tetapi itu juga mengaburkan kualitas yang membuatnya bermain untuk dua klub terbesar di dunia: United dan Real Madrid -- sekaligus menjadi kapten timnas Inggris.

    Dari golnya dari garis tengah melawan Wimbledon pada tahun 1996, hingga tendangan bebasnya yang dramatis melawan Yunani untuk memastikan Inggris ke Piala Dunia 2002, dia selalu menjadi pemain yang hebat untuk turnamen besar.

    Dia kemudian menjadi pelopor di MLS dan sekarang menjadi pemilik Inter Miami.

  • Paul Scholes Champions LeagueGetty Images

    Paul Scholes

    Dijuluki 'Satnav' karena kemampuannya untuk mengirimkan umpan kepada siapa pun, Scholes adalah salah satu anggota Class of '92 yang awalnya diremehkan -- tetapi itu tidak terjadi oleh mereka yang bermain dengan atau melawannya.

    Pep Guardiola adalah salah satu pengagumnya, dan menyebutnya sebagai gelandang terbaik di generasinya.

    Zinedine Zidane menyebutnya tidak tersentuh dan bos Barcelona Xavi Hernandez menganggapnya sebagai gelandang paling lengkap.

    Scholes mendikte permainan dengan jangkauan umpannya, tetapi dia juga memiliki insting untuk mencetak gol-gol yang spektakuler.

    Memenangkan 11 gelar Liga Primer dan Liga Champions dalam kariernya yang sarat trofi.

  • Gary Neville & Roy KeaneGetty Images

    Gary Neville

    Seorang pemain yang tak tergantikan di posisi bek kanan, dengan kombinasinya bersama Beckham menjadi tontonan menarik selama perjalanan mereka meraih treble winner pada 1999.

    Neville cepat dan berani -- dan pemimpin alami di ruang ganti dan di lapangan.

    Dia adalah one-club-man, ia membuat 602 penampilan untuk United, memenangkan 17 penghargaan utama.

    Dari Class of '92, Neville sering menjadi contoh yang digunakan oleh pelatih ketika mencoba menginspirasi pemain muda.

    Meskipun tidak diberkahi dengan amunisi yang lebih jelas seperti Beckham atau Scholes, dia adalah contoh utama dari seseorang yang bekerja keras untuk mengasah kemampuannya.

  • Rio Ferdinand Wes Brown Manchester United 2008 Champions LeagueGetty

    Wes Brown

    Setelah era Class of '92, tidak ada bakat yang luar biasa yang muncul ke tim utama -- tetapi Brown adalah pemain yang saat itu dirasa bakal menjadi yang teratas.

    Meskipun dia tidak pernah menyadari potensinya sebagai bek tengah kelas dunia, dia adalah anggota penting dari tim pemenang Liga Champions 2008, di mana dia bermain sebagai bek kanan.

    Ada keyakinan bahwa Rio Ferdinand akan berduet dengannya selama bertahun-tahun --- tapi kedatangan Nemanja Vidic mengakhiri pembicaraan tersebut.

    Meski begitu, ia sukses memenangkan 11 trofi bersama United.

  • 2019-05-13 Darren FletcherGetty Images

    Darren Fletcher

    Pemain muda lain yang awalnya diremehkan, yang tidak mendapat sorotan dari jebolan akademi United lainnya, tapi masih memainkan peran penting dalam periode terakhir Ferguson.

    Meski tidak akan bisa, namun ia dianggap sebagai paling tepat untuk menggantikan Roy Keane.

    Memenangkan lima gelar Liga Primer dan diskors dengan kejam untuk final Liga Champions 2009, yang menurut Fergie merupakan faktor utama dalam kekalahan United dari Barca waktu itu.

  • Gerard Pique

    Gerard Pique

    Tidak semua lulusan menjadi pemain hebat United -- tetapi tidak ada yang meragukan kehebatan Pique.

    Legenda Barcelona dan Spanyol, dia adalah salah satu pesepakbola yang paling banyak mendapat penghargaan terbanyak, memenangkan 26 gelar, termasuk tiga Liga Champions, Piala Dunia dan Euro.

    United memikatnya dari La Masia, tetapi dia kembali ke Barca pada 2008 dengan ia diragukan untuk bisa bertarung dalam kerasnya Liga Primer.

    Di musim pertamanya kembali ke Camp Nou, Pique berhasil mengalahkan United di final Liga Champions.

  • Paul Pogba, Manchester United vs Leicester CityGetty Images

    Paul Pogba

    Fans United harus menunggu untuk melihat Pogba -- dia adalah pemain yang mengemban ilmu di akademi klub setelah direkrut dari Le Havre saat masih remaja.

    Digadang-gadang bakal bersinar di tim senior berkat penampilan luar biasanya di akademi, dia membuat marah Ferguson ketika memilih untuk bergabung dengan Juventus sebagai agen bebas. Dia kembali pada tahun 2016 sebagai pemenang gelar dan pemain termahal sepanjang masa dalam kesepakatan rekor dunia waktu itu £89 juta ($110 juta).

    United akan merasa mereka masih belum melihat permainan terbaik dari Pogba -- yang memenangi Piala Dunia 2018 -- dengan sang gelandang menjadi simbol periode yang menyedihkan bagi klub.

    Dia pergi lagi di musim panas ini. Sekali lagi sebagai agen bebas. Sekali lagi untuk bergabung dengan Juventus.

  • Ravel Morrison Manchester United 2011Getty

    Ravel Morrison

    Dianggap sebagai pemain yang bakal bersinar. Bakat kelas dunia, ia sangat terkenal di tim muda dan disiapkan untuk menembus tim senior.

    Tapi berbagai masalah, termasuk indisipliner, akhirnya membuat Ferguson kesal, menjual Morrison ke West Ham pada 2012.

    Dia baru saja bergabung dengan Wayne Rooney di DC United. Pada usia 29 tahun, rasanya seperti ia telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pujian yang layak untuk bakatnya.

  • Marcus Rashford - Manchester United 2022/23Getty Images

    Marcus Rashford

    Menandai awal kariernya di tim utama dengan spektakuler -- mencetak empat gol dalam dua pertandingan setelah Louis van Gaal memberinya kesempatan karena krisis penyerang akibat badai cedera.

    Dia tidak pernah mundur dan terus mencetak gol pada debutnya di Inggris. Tetapi Rashford telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir, dengan cedera dan perubahan manajerial yang sering menghambat perkembangannya.

    Masih berusia 24, masih ada waktu untuk terus mengasah potensinya yang luar biasa.

0