- NEC gagal tampil di kompetisi Eropa
- Verdonk frustrasi dengan hasil akhir
- Mendapat teguran dari keluarga
NEC NijmegenBermain Kasar Di Menit Akhir Lawan FC Twente, Calvin Verdonk Ditegur Keluarga
APA YANG TERJADI?
Harapan Calvin Verdonk untuk merasakan kompetisi Eropa kandas setelah NEC Nijmegen dikalahkan FC Twente dalam pertandingan semi-final play-off memperebutkan tiket ke Conference League. Verdonk terlihat frustrasi, sehingga bermain cukup kasar, terutama saat perpanjangan waktu. Aksi Vverdonk ini ternyata mendapat teguran dari keluarga.
GAMBARAN BESAR
Asa NEC ke final play-off terbuka ketika Twente harus bermain dengan sepuluh orang sepanjang babak kedua akibat kartu merah Alec Van Hoorenbeeck di menit ke-41, dan mereka mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1. Tetapi Sem Steijn sukses menyamakan kedudukan sebelum akhirnya Younes Taha membuat Twente unggul di awal perpanjangan waktu. Verdonk mulai terlihat frustrasi, beberapa kali memprotes perangkat pertandingan.
Pemain berusia 28 tahun itu pun nyaris mendapatkan kartu merah akibat pelanggaran kerasnya, namun wasit memberikan kartu kuning pada menit ke-120+2. Bukan itu saja, Verdonk juga tertangkap kamera membuang ban kapten yang menunjukkan rasa kecewanya.
NEC NijmegenAPA YANG DIKATAKAN VERDONK?
“Sejujurnya, saya bisa saja tidak akan peduli. Pertandingan hampir berakhir. [Tetapi] Saya hanya akan melukai diri sendiri, karena saya akan diskors musim depan. Apa yang saya lakukan tidak benar. Sungguh menjengkelkan dan menjengkelkan apa yang mereka lakukan,” ujar Verdonk kepada ForzaNEC.
“Saya melihat di ponsel saya, dan saya telah menerima berbagai macam pesan dari keluarga. ‘Apa yang kamu lakukan?’, dan ‘Itu sama sekali bukan kamu’, hal-hal semacam itu.”
“Hanya saja pada saat seperti itu, Anda tidak benar-benar berpikir. Saya membalasn kembali [ke keluarga], saya akan memperhatikannya, dan saya harus bersikap baik di [depan kamera] televisi.”
“Itu benar-benar pertarungan di lapangan, dan saya menerimanya. Semuanya terjadi sekaligus. Tidak banyak [waktu] yang tersisa untuk dimainkan, dan kemudian saya melakukan pelanggaran di sudut lapangan terhadap Taha.”
“Harapan pun sirna saat itu, karena wasit hanya menambah satu menit. Itu menjengkelkan. Itu hak mereka (pemain Twente) untuk membuang-buang waktu, tetapi tentu saja itu menjengkelkan bagi kami.”
SELANJUTNYA BUAT VERDONK
Duel melawan Twente menjadi laga terakhir NEC di kompetisi Belanda. Verdonk kini mempersiapkan diri untuk mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia menyambut dua pertandingan pamungkas Grup C putaran tiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan China dan Jepang pada bulan depan.



