Bayern Munich talent factoryGOAL

Dari Beckenbauer, Muller, Lahm Hingga Alaba - Jebolan Terbaik Akademi Bayern Munich Sepanjang Masa

Bayern Munich adalah klub dominan di Jerman dan raksasa Eropa sejati.

Mereka adalah klub paling sukses di Jerman, memegang rekor dengan 32 gelar Bundesliga dan 20 trofi DFB-Pokal. Seperti itulah dominasi mereka sehingga Die Roten telah memenangkan sepuluh gelar Bundesliga berturut-turut sejak 2013.

Eksploitasi mereka tidak berhenti di Jerman. Mereka dinobatkan sebagai juara Eropa enam kali (tiga kali di era Liga Champions), memenangkan Liga Europa (dulu bernama Piala UEFA) dan tiga Piala Winners (sekarang sudah tidak ada) masing-masing satu kali.

Keberhasilan mereka telah dibangun di atas akademi yang kuat, yang telah melahirkan banyak pemain berbakat selama bertahun-tahun.

Klub ini didirikan pada tahun 1900 dan dua tahun kemudian, akademi dan tim junior disatukan. Kemampuan akademi klub dalam membina dan meningkatkan pemain kelas atas telah menjadi landasan kesuksesan Bayern selama bertahun-tahun.

Memang, beberapa nama besar telah lulus dari akademi Bayern, dan GOAL akan mengulas yang terbaik dari yang terbaik...

  • Franz Beckenbauer Germany Netherlands World Cup 07071974Getty

    Franz Beckenbauer

    Franz Beckenbauer mungkin adalah pemain terhebat yang lulus dari akademi Bayern Munich, dan dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik sepanjang masa.

    Dijuluki 'Der Kaiser' (Kaisar) karena keterampilan kepemimpinan dan gaya permainannya yang elegan, pemenang Ballon d'Or 1972 ini memulai kariernya sebagai gelandang sebelum beralih ke pertahanan. Bahkan, ia mampu bermain sebagai libero dengan sangat baik dan tampil di posisi itu di tahun 60 dan 70-an.

    Setelah menghabiskan lima tahun di tim muda Bayern, Beckenbauer melakoni debut profesionalnya untuk Die Roten pada tahun 1964 dan menghabiskan 13 tahun yang panjang di klub, membuat lebih dari 580 penampilan. Dia membantu klub memenangkan empat gelar Bundesliga dan tiga Piala Eropa berturut-turut dari 1974 hingga 1976.

    Tentu saja, eksploitasinya dengan jerman sangat legendaris. Dia memimpin Die Mannschaft meraih gelar Piala DUnia 1974, setelah membantu mereka memenangkan Euro dua tahun sebelumnya. Dia membuat lebih dari 100 caps untuk timnas Jerman.

    Dia kemudian membawa Jerman meraih gelar Piala Dunia pada tahun 1990 ketika menjadi pelatih - gelar resminya adalah Team Chef karena kurang ketatnya mereka di kualifikasi - dan menjadi orang kedua setelah Mario Zagallo yang memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

  • Iklan
  • Sepp Maier campeón del Mundo con Alemania en 1974Getty Images

    Sepp Maier

    Dijuluki Die Katze von Anzing (kucing dari Anzing) karena refleksnya yang cepat dan kelincahannya yang luar biasa, Sepp Maier adalah salah satu kiper terhebat yang pernah dimiliki Jerman. One Club Man, Maier bergabung dengan akademi Bayern pada tahun 1959 dan membuat debut seniornya pada tahun 1962. Dia kemudian membuat 700 penampilan untuk Bayern, yang merupakan rekor klub, dalam kariernya yang luar biasa selama 18 tahun.

    Dia memenangkan empat gelar liga dan tiga Piala Eropa selain sejumlah trofi lainnya bersama Bayern. Maier adalah pemain penting dari timnas Jerman yang memenangkan Euro 1972 dan Piala Dunia 1974.

    Pemain yang tiga kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Jerman ini cukup lama melatih Bayern setelah pensiun, juga bertindak sebagai pelatih timnas hingga pertengkaran dengan pelatih saat itu Jurgen Klinsmann pada tahun 2004.

  • Hans-Georg Schwarzenbeck along with Franz Beckenbauer and Paul BreitnerGetty

    Hans-Georg Schwarzenbeck

    Hans-Georg Schwarzenbeck (di gambar menggunakan No.4) adalah bek tengah kelas dunia, dan satu lagi yang menghabiskan seluruh kariernya di Bayern setelah bergabung dengan akademi saat berusia 14 tahun pada tahun 1962.

    Dia melakoni debut seniornya pada tahun 1966 dan mengumpulkan lebih dari 400 penampilan untuk klub, memenangkan Bundesliga enam kali dan Piala Eropa tiga kali. Dia juga yang mencetak gol penyeimbang di final Piala Eropa 1974 melawan Atletico Madrid lewat sepakan jarak jauh. Bayern kemudian memenangkan pertandingan ulang dengan skor telak 4-0.

    Dia juga bagian dari timnas Jerman yang memenangkan Euro 1972 dan Piala Dunia 1974.

  • paul breitnerGetty Images

    Paul Breitner

    Seorang bek kiri keras yang menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia, Paul Braitner adalah seorang maverick di tahun 1970 dan 80-an. Dia bergabung dengan Bayern pada usia 19, tetapi harus menunggu sampai tahun berikutnya untuk memantapkan dirinya di tim utama, karena dia harus menjalani wajib militer.

    Tapi begitu dia melakukannya, tidak ada yang menghalanginya. Dengan gaya rambut yang khas dan jenggotnya, Breitner dengan cepat menjadi pemain bintang. Dia menjalani dua periode bersama Bayern, 1970-1974 dan 1978-1983. DI antaranya dia bermain tiga musim di Real Madrid (1974-1977) dan satu musim di Eintracht Braunschweig (1977-1978).

    Dia membantu Die Roten memenangkan lima gelar liga dan Piala Eropa. Bersama Jerman, ia memenangkan Euro 1972 dan Piala Dunia 1974. Dia mencetak gol penyeimbang untuk Jerman di final Piala Dunia 1974 melawan Belanda sebelum Gerd Muller mencetak gol kemenangan.

  • Franz Beckenbauer Klaus Augenthaler FC Bayern München 07051994Getty

    Klaus Augenthaler

    Seorang bek terkemuka, Klaus Augenthaler adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dihasilkan Bayern Munich.

    Seorang One Man Club yang menghabiskan 15 tahun di Bayern setelah melakoni debut profesionalnya pada tahun 1976. Dia membuat sekitar 545 penampilan untuk Die Roten, memenangkan tujuh gelar dalam prosesnya.

    Augenthaler juga menjadi andalan Jerman dan merupakan bagian dari tim yang memenangkan Piala Dunia 1990. Setelah pensiun, ia bekerja sebagai asisten pelatih di Bayern dan bahkan melatih tim tersebut dalam pertandingan terakhir mereka di musim 1995/96.

  • Dietmar Hamann FC Bayern Muenchen v Borussia Moenchenglabach Bundesliga 08061997Bongarts

    Dietmar Hamann

    Dietmar 'Didi' Hamann datang melalui jajaran akademi Bayern dan melanjutkan kariernya bersama tim-tim seperti Liverpool, Newcastle United, Manchester City dan Bolton Wanderers dalam kariernya yang sukses.

    Gelandang bertahan dengan tekel keras ini bergabung dengan akademi Bayern saat berusia 16 tahun pada 1989. Hamann menjalani laga perdananya pada tahun 1993 di tim bertabur bintang yang terdiri dari Lothar Matthaus, Thomas Helmer, Oliver Kahn, dll.

    Hamann berada di Bayern hingga 1998, memenangkan dua gelar Bundesliga. Dia pindah ke Newcastle pada tahun 1998 dan kemudian ke Liverpool di musim berikutnya. Dia memainkan peran penting di final Liga Champions 2005, masuk di babak kedua untuk menjaga Kaka dan membantu Liverpool mengalahkan AC Milan di Istanbul.

  • Thomas Hitzlsperger GermanyGetty Images

    Thomas Hitzlsperger

    Hitzlsperger mungkin tidak pernah bermain untuk tim senior Bayern Munich, tetapi dia adalah produk dari akademi mereka. Setelah bergabung dengan akademi saat berusia tujuh tahun pada 1989, ia menyelesaikan pendidikan sepakbolanya di Bayern dan tetap di Munich hingga tahun 2000.

    Dia kemudian pindah ke Aston Villa dan melakukan debut profesionalnya untuk tim Inggris itu pada tahun 2001. Gelandang itu kemudian bermain untuk tim-tim seperti VfB Stuttgart, Lazio, West Ham, Wolfsburg dan Everton. Dia membantu Stuttgart memenangkan gelar Bundesliga pada 2006/07.

    Dia juga mengantongi 52 caps untuk timnas Jerman.

  • Owen Hargreaves Bayern München 2006getty Images

    Owen Hargreaves

    Gelandang Inggris, yang sebenarnya juga bisa mewakili Jerman, Kanada atau Wales, dibina oleh Bayern setelah keluarganya pindah ke Kanada.

    Dia bergabung dengan akademi Bayern pada 1997 dan debut tiga tahun kemudian. Dia mencatatkan lebih dari 200 penampilan untuk Bayern. Dia adalah salah satu gelandang jempolan pekerja keras yang memiliki kemampuan passing luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu yang paling efektif di Eropa.

    Meskipun kariernya juga dihantui dengan cedera, ia berhasil memenangkan empat gelar Bundesliga dan satu trofi Liga Champions bersama Bayern sebelum pindah ke Manchester United pada 2007, di mana ia memenangkan Liga Primer dan Liga Champions pada 2007/08.

  • LahmGetty

    Philipp Lahm

    Philipp Lahm adalah legenda klub dan negaranya.

    Dia menghabiskan lebih dari tujuh tahun di akademi bayern, sejak bergabung saat berusia 11 tahun. Dia debut pada tahun 2002 dan berhasil memantapkan namanya di DIe Roten setelah dua tahun dipinjamkan ke Stuttgart.

    Lahm, yang bisa bermain sebagai bek kiri dan bek kanan, dengan cepat menjadi andalan klub dan negaranya, dan ia membuat lebih dari 500 penampilan untuk Bayern dan memenangkan delapan gelar liga dan Liga Champions. Kemudian dalam kariernya, Pep Guardiola menempatkan dia dalam peran yang lebih dalam, dan ia cepat beradaptasi dengan posisi itu dan menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

    Dia juga memimpin Jerman memenangkan Piala Dunia 2014 dan mencatatkan 113 caps untuk Der Panzer.

  • paolo guerrero

    Paolo Guerrero

    Legenda Peru Paolo Guerrero memulai kariernya di Bayern Munich. Setelah bergabung dengan tim junior pada tahun 2002 dari Alianza Lima, Guerrero melakoni debutnya pada tahun 2004. Ia meninggalkan Bayern dua tahun kemudian setelah mencetak 13 gol dalam 44 penampilan.

    Dia kemudian bermain untuk Hamburger SV dan Corinthians, yang dia pimpin untuk memenangkan Piala Dunia Antarklub pada tahun 2012/

    Veteran berusia 38 tahun itu telah mencetak 38 gol untuk timnas Peru dan merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa negaranya.

  • Mats Hummels Bayern München 14082016Getty

    Mats Hummels

    Hummels, yang dianggap sebagai salah satu bek terbaik di dunia pada masa jayanya, menandatangani kontrak dengan klub saat berusia enam tahun pada 1995.

    Dia membuat debut tim senior di pertandingan terakhir musim 2006/07. Hummels kemudian bergabung dengan Borussia Dortmund pada 2009 setelah menjalani masa peminjaman di sana.

    Dia tumbuh besar di Dortmund dan membuktikan dirinya sebagai salah satu bek terbaik Jerman. Kuat dan pengambil keputusan yang baik, ia juga dikenal karena kualitas kepemimpinannya.

    Ia kemudian kembali ke Bayern pada tahun 2016, dan membantu Bayern meraih tiga gelar Bundesliga sebelum pulang lagi ke Signal Iduna Park untuk periode keduanya di BVB.

  • Bastian Schweinsteiger FC Bayern München 2013 Champions LeagueGetty Images

    Bastian Schweinsteiger

    Bakat luar biasa ini bergabung dengan akademi Bayern di usia 14 tahun pada 1998 dan dengan cepat ia naik pangkat. Dia debut pada usia 18 tahun di 2002 dalam pertandingan Liga Champions. awalnya dia adalah berposisi sebagai sayap, namun Schweinsteiger berubah menjadi gelandang serba bisa saat kariernya berkembang dan menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

    Dia menghabiskan 17 tahun di Bayern, membuat lebih dari 500 penampilan dan membantu klub memenangkan delapan gelar Bundesliga dan satu mahkota Liga Champions.

    Dia juga menjadi bintang untuk timnas Jerman, membantu Der Panzer memenangkan Piala Dunia 2014. Penampilannya di final melawan Argentina adalah sebuah masterclass dari seorang gelandang.

    Dia juga sempat bermain untuk Manchester United dan klub MLS Chicago Fire sebelum akhirnya gantung sepatu pada 2020.

  • thomas muller(C)Getty Images

    Thomas Muller

    Penyerang serba bisa ini dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia, terutama di masa jayanya.

    Pada 2022, Muller telah berada di Bayern Munich selama 22 tahun. Pemain yang telah membuat lebih dari 600 penampilan ini masih sangat kuat sampai sekarang. Dia saat ini berada di urutan ketiga dalam daftar pemain Bayern dengan penampilan terbanyak untuk klub. Muller juga menjadi pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa Die Roten.

    Setelah memenangkan 11 gelar liga dan dua Liga Champions, Muller telah disebut-sebut sebagai legenda. Belum lagi kontribusinya untuk timnas Jerman.

    Dia memenangkan Sepatu Emas dan Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2010. Dia juga berperan penting dalam kemenangan Der Panzer di Piala Dunia 2014. Hingga kini, Muller telah memiliki 116 caps untuk Timnas Jerman.

  • Holger Badstuber Bayern München Borussia Mönchengladbach Bundesliga 03222015Bongarts

    Holger Badstuber

    Badstuber bergabung dengan akademi pada tahun 2002 dan melakoni debut profesionalnya pada tahun 2009. Dia digadang-gadang akan menjadi bintang, tetapi cedera serius pada ligamen anteriornya pada tahun 2012 menghambat perkembangannya. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih setelah itu dan dikirim ke Schalke dengan status pinjaman pada 2017.

    Bersama Bayern, ia memenangkan liga gelar Bundesliga dan satu Liga Champions.

    Dia akhirnya pindah ke Stuttgart. Badstuber terakhir bermain untuk klub Swiss Luzerne pada 2021.

  • Pep Guardiola Toni Kroos Bayern MunichGetty

    Toni Kroos

    Salah satu gelandang tengah terbaik di dunia dan pemenang Piala Dunia, Toni Kroos memenangkan segalanya bersama Bayern sebelum mengulangi kesuksesannya di Real Madrid.

    Kroos didatangkan Bayern saat berusia 16 tahun pada 2006. Dia dipromosikan ke tim utama di tahun berikutnya dan menjadi pemain termuda yang mewakili Bayern dalam pertandingan profesional pada waktu itu.

    Dan setelah menjalani masa peminjaman selama 18 bulan di Bayer Leverkusen yang berakhir pada 2010, Kroos dengan cepat membangun reputasinya sebagai gelandang superior dan menjadi andalan di tim utama Bayern. Setelah tujuh tahun yang sukses di Die Roten, Kroos akhirnya pindah ke Real Madrid pada 2014 di tengah minat keras dari Manchester United.

    Gelandang pengatur ritme itu memenangkan tiga gelar liga dan satu Liga Champions bersama Bayern. Tapi dia juga menikmati kesuksesan besar bersama Los Blancos, membantu mereka memenangkan empat trofi Liga Champions.

  • David Alaba Bayern MünchenBongarts

    David Alaba

    David Alaba menembus ke tim utama bayern Munich pada usia 17 tahun dan memegang rekor sebagai pemain termuda yang bermain di kompetisi resmi untuk Die Roten sampai Jamal Musiala memecahkannya pada tahun 2020.

    Alaba bergabung dengan akademi Bayern pada 2008. Setelah dipinjamkan di Hoffenheim pada 2011, Alaba tak butuh waktu lama untuk mendapatkan peran penting di klub. Awalnya ia bermain sebagai bek kiri, tapi perlahan dia juga mampu tampil apik saat diturunkan sebagai seorang gelandang atau bek tengah selama kariernya di Munich dari 2010 hingga 2021.

    Pemain internasional Austria ini memenangkan sepuluh gelar Bundesliga dan dua Liga Champions. Pada musim panas 2021, Alaba pindah secara gratis ke Real Madrid.

0