- Musiala menjadi salah satu bintang muda paling menarik di Eropa
- Selalu mengagumi kehebatan Messi
- Akui akan sangat sulit jadi seperti La Pulga
Getty/GOAL
Getty/GOALArticle continues below
Article continues below
Article continues below
Jamal Musiala dianggap sebagai salah satu prospek terpanas di dunia sepakbola, bersama dengan pemain seperti bintang Real Madrid Jude Bellingham dan gelandang Barcelona Gavi. Dia disebut-sebut sebagai pemenang Ballon d’Or di masa depan, yang akan memungkinkan dia untuk mengikuti jejak para pemain termasyhur.
GettyNamun, pemain internasional Jerman tersebut mengatakan kepada Marca ketika ditanya apakah ia mempunyai cita-cita suatu hari nanti bisa menyamai kesuksesan yang pernah diraih Lionel Messi: “Saya tidak tahu, saya rasa saya tidak bisa membandingkan diri saya sama sekali dengan Messi, dan itu hampir merupakan misi yang mustahil. Saya pikir membandingkan diri saya dengan Leo atau pemain lain adalah hal yang sia-sia. Saya menjalani profesi saya tahun demi tahun dan saya terus bekerja untuk mencoba menjadi lebih baik dan memenangkan gelar untuk tim saya. Hanya dengan begitu trofi dan penghargaan akan tiba dengan sendirinya.”
Meskipun Musiala tidak ingin menjadi seperti Messi, dia selalu menjadi penggemar berat superstar Argentina dan pemain Brasil yang juga pernah bersinar di Barcelona di masa lalu. Dia menambahkan ketika ditanya tentang idolanya: “Tidak diragukan lagi, Messi dan Ronaldinho. Saya telah melihat banyak videonya. Saya juga memiliki kaos [Zinedine] Zidane ketika dia masih muda, nomor sepuluh di tim nasional Prancis. Saya tumbuh dengan menonton Leo dan Neymar. Mereka adalah favorit saya karena mereka sangat menghibur saya dan membawa banyak kegembiraan dalam permainan. Saya selalu terdiam melihat mereka: Leo mencetak gol atau Neymar melakukan trik-trik dengan bola. Lalu saya pergi ke taman dan mencoba meniru mereka. Saya selalu menjadi penggemar mereka.”
getty imagesMusiala telah melewati total 150 penampilan untuk raksasa Bundesliga Bayern musim ini, dan ingin mengejar mahkota Liga Champions sebelum perhatiannya beralih ke Euro 2024 di Jerman.