Martinez tidak meminta maaf terhadap apa pun yang dia lakukan untuk mendapat kemenangan, tetapi bersikeras dia secara keliru digambarkan sebagai penjahat di lapangan. Pemain berusia 32 tahun itu menceritakan kepada podcast Men In Blazers tentang perilaku antagonisnya.
“Itu hanya terjadi saat itu, saya tidak pernah merencanakan apa pun. Ketika saya menyelamatkan penalti, maka saya mencoba untuk menciptakan sedikit tekanan pada para pemain. Tidak lebih dari itu,” ujar pria yang akrab disapa Dibu itu.
“Ada banyak orang yang melakukan hal-hal lebih buruk, dan mereka lolos begitu saja. Saya melewatkan semi-final Liga Konferensi di kandang sendiri, karena wasit memberi saya kartu kuning karena meminta bola. Saya punya reputasi sebagai orang yang suka membuat orang lain kesal, dan itu tidak benar.”