- Timnas senior menghadapi Arab Saudi dan Irak
- Pastoor merasa nyaman menjalani peran asisten
- Optimistis skuad Garuda menuai hasil positif
AFPAsisten Pelatih Timnas Indonesia Alex Pastoor Optimistis: Kami Pernah Kalahkan Arab Saudi Kok
AFPAPA YANG TERJADI?
Timnas Indonesia akan menjalani dua pertandingan Grup B putaran empat kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak pada 8 dan 11 Oktober di Jeddah. Asisten pelatih Alex Pastoor optimistis Indonesia bisa mengatasi kedua lawannya itu untuk mewujudkan impian publik sepakbola nasional melihat skuad Garuda tampil di turnamen empat tahunan terbesar di dunia itu pada tahun depan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
GAMBARAN BESAR
Timnas senior terlebih dulu menghadapi Arab Saudi, dan memiliki catatan yang bagus dalam dua pertemuan terakir. Timnas senior bermain imbang 1-1 ketika bentrok di Jeddah. Sedangkan pada pertemuan kedua di Jakarta, timnas senior sukses meraih kemenangan 2-0.
Torehan itu berbanding terbalik saat bertemu dengan Irak dalam tiga laga terakhir. Timnas senior disikat Irak 5-1 ketika bertamu ke Basra untuk pertandingan putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim Merah Putih kemudian bertemu Irak di Piala Asia 2023 di Qatar, dan takluk 3-1. Sementara ketika menjamu Irak di Jakarta, tim Merah Putih dibekap 2-0.
Ziggo SportAPA YANG DIKATAKAN PASTOOR?
Mengenai peluang timnas senior di kedua pertandingan nanti, Pastoor kepada Voetbal Primeur menyampaikan, lolos ke Piala Dunia bukan sesuatu yang tak mungkin dengan mengatakan: “Realistis. Negara-negara yang kami lawan dua kali lebih tinggi di peringkat FIFA. Namun di saat yang sama, Indonesia pernah menang dan seri melawan Arab Saudi di babak penyisihan grup yang berbeda sebelum kami ke sana. Itu menunjukkan hal itu memungkinkan, asalkan Anda bermain dengan sangat terorganisir.”
“Kami menerima ratusan pesan Instagram dari para fans yang bermimpi lolos ke Piala Dunia.”
MELIHAT BUDAYA BARU
Pastoor menambahkan dirinya merasa nyaman menjadi bagian staf pelatih timnas senior di bawah asuhan Patrick Kluivert. Apalagi dia mendapat kesempatan mengunjungi sejumlah negara di kawasan Asia yang belum pernah disambanginya.
“Fantastis. Dalam segala hal. Ini tantangan yang fantastis dari perspektif olahraga, sesuatu yang sama sekali tidak biasa saya alami. Kami memiliki staf yang fantastis dengan banyak potensi,” kata Pastoor.
“Saya memasuki budaya yang sama sekali berbeda, di negara-negara yang belum pernah saya kunjungi dan tidak akan pernah saya kunjungi.”
APA SELANJUTNYA?
Timnas senior wajib memuncaki klasemen akhir bila ingin lolos langsung ke putaran final Piala Dunia, atau setidaknya, Jay Idzes dan kawan-kawan menduduki peringkat kedua untuk memperoleh kesempatan lain melalui jalur interkontinental supaya bisa berangkat ke benua Amerika Utara.