AremaniaTwitter Arema FC

Arek Malang & Aremania - Kronologi Munculnya Dua Aksi Berlawanan Di Kota Malang

Dualisme tampaknya tidak hanya terjadi pada klub kebanggaan masyarakat Malang, Arema, tapi juga telah membuat para penggemar terpecah menjadi dua kubu.

Belakangan ini media sosial ramai membahas soal apa yang terjadi pada dua penggemar: Aremania dan Arek Malang. Masing-masing memiliki tujuan dan keinginan mereka sendiri, tapi apa sebenarnya penyebab terpecahnya penggemar Arema?

Berikut GOAL mengulas hal-hal apa saja yang membuat penggemar Tim Singo Edan menjadi dua kubu...

  • Aksi Arek Malang: Long March

    Massa yang mengatasnamakan diri mereka Arek Malang menuntut tanggung jawab dari pihak Arema atas Tragedi Kanjuruhan, dengan mereka tidak puas terhadap penanganan kasus tersebut, dan Arek Malang disebut-sebut telah mempersiapkan unjuk rasa dan akan melakukan long march dari Taman Makam Pahlawan Jalan Veteran Kota Malang menuju ke kantor Arema FC.

    Aksi tersebut akhirnya mereka lakukan pada Minggu (29/1) WIB dan diikuti oleh ratusan orang.

  • Iklan
  • Kantor AremaArema FC

    Kisruh

    Setibanya di kantor Arema FC, Arek Malang kemudian membentangkan sejumlah poster dengan wajah Iwan Budianto, yang merupakan pemilik saham terbesar Arema FC, dengan tulisan: "Aremania berjuang sendiri, klubnya tidak peduli."

    Poster-poster tersebut kemudian ditempelkan di tembok-tembok kantor Arema sehingga kepolisian berusaha untuk menghentikan aksi mereka. Tetapi, massa Arek Malang menolak kedatangan kepolisian dan berakhir dengan bentrokan. Massa juga malah melakukan perusakan kantor dan official store Arema FC dan melepas serta membakar logo Arema di tengah jalan.

  • Orasi Di Depan Kantor Arema FC - Tuntut Klub Mundur & Minta Maaf Ke Semua Pihak Termasuk Persebaya

    Setelah bentrokan mereda, salah satu koordinator aksi berorasi dan meminta maaf kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan, seluruh suporter di Indonesia dan seluruh klub-klub Liga 1,2 dan 3 serta membacakan beberapa poin:

    1. Kami arek-arek Malang, memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanannya menikmati hiburan sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.

    2. Kami arek-arek Malang, memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Malang Raya karena telah direndahkan martabatnya oleh tindakan nir empati Arema FC dan juga brutalitas aparat dalam Tragedi Kanjuruhan.

    3. Kami arek-arek Malang, memohon maaf sebesar-besarnya kepada manajemen Persebaya, pemain, tim Persebaya serta seluruh pihak yang dirugikan atas tindakan intimidatif di stadion.

    4. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh klub sepakbola yang berkompetisi di Liga 1, 2 dan 3, karena terganggun kegiatannya dalam persepakbolaan Indonesia.

    5. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pemain dan pekerja sepakbola di seluruh Indonesia, pasca-Tragedi Kanjuruhan

    6. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh suporter di Indonesia, karena pasca-Tragedi Kanjuruhan tidak dapat melihat klub sepakbola kebanggaannya.

    7. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan, baik korban meninggal dunia dan korban selamat, belum maksimal dukungan yang kami berikan.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • Aksi Aremania: Dialog Dengan Manajemen

    Tak lama setelah Arek Malang mengajukan tuntutannya kepada Arema, suporter Tim Singo Edan, Aremania, berencana untuk melakukan dialog dengan manajemen.

    Hal tersebut disambut baik oleh pihak Arema, melalui Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto, menyampaikan bahwa klub telah terbuka sejak awal untuk melakukan dialog, sementara dia juga menyayangkan perusakan kantor dan official store Arema yang terjadi dalam aksi Arek Malang.

    "Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, selalu membuka diri, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania. Bukan dengan cara perusakan rumah kami," ucap Tatang.

  • Tolak Pembubaran Tim

    Aremania dan manajemen Arema pun akhirnya duduk bersama untuk melakukan dialog di halaman kantor klub yang disebut Kandang Singa, Selasa (31/1) WIB.

    Sebelumnya, Arema dikabarkan ingin membubarkan diri tetapi dalam rapat tersebut ratusan Aremania yang hadir memohon agar manajemen mengurungkan niat mereka untuk membubarkan Tim Singo Edan.

    "Jangan sampai dibubarkan. Saya dan anak-anak siap turun ke jalan dengan baju biru keliling Kota Malang. Untuk menunjukkan eksistensi suporter Arema. Saya ke sana ke mari juga menggunakan lambang Arema, Arema itu harga diri," ujar salah satu Aremania, Rio.

  • Pemasangan kembali logo Arema FC

    Setelah mengadakan dialog dengan pihak klub, Aremania kemudian memasang kembali logo Arema yang sebelumnya dibakar oleh aksi Arek Malang.

    Pentolan Aremania, Yuli Sumpil, menyayangkan kerusakan kantor dan official store Arema yang dilakukan oleh oknum dan menegaskan kalau logo Arema harus diperjuangkan eksistensinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

    "Ribuan Aremania mengorbankan jiwa raganya untuk lambang yang sangat sakral itu, ke mana-mana kita diserang demi nama Arema. Logo kita dirusak oleh lawan kita saja kita tidak senang, ini malah teman kita sendiri yang mengaku Aremania malah meruska sendiri, ya Allah," ujar Yuli.

0