Beppe Marotta Juventus Inter transfer market GFXGetty/GOAL

Dari Andrea Pirlo, Paul Pogba Hingga Romelu Lukaku - Penandatanganan Terbaik Beppe Marotta

Beppe Marotta sekali lagi dipuji sebagai penguasa bursa transfer setelah membawa Romelu Lukaku kembali ke Inter Milan dengan status pinjaman, setahun setelah menjualnya ke Chelsea seharga £97,5 juta ($119 juta).

Ini jelas terlihat seperti bisnis luar biasa lainnya dari salah satu sosok paling dihormati di sepakbola Italia, seseorang yang memulai kariernya di Calcio dengan memimpin sektor junior di klub kota kelahirannya, Varese, ketika dia masih berusia 19 tahun.

Marotta kemudian mendapatkan reputasi sebagai direktur olahraga yang cerdas selama berada di beberapa klub tingkat menengah, seperti Monza, Como, Ravenna dan Venezia, sebelum benar-benar mulai menonjol di Atalanta.

Namun, ia juga cemerlang di klub berikutnya, Sampdoria, yang membuatnya mendapat perhatian dari Juventus yang sedang kacau ketika dia tiba di Turin pada 2010.

Tetapi, dalam satu tahun, Marotta telah meletakkan dasar dari era kesuksesan Serie A yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Juve memenangkan sembilan Scudetto berturut-turut terutama berkat penunjukkan manajerial dan pemainnya yang tepat dan akurat.

Dia akhirnya meninggalkan Turin pada 2018 menyusul perselisihannya dengan rekan-rekan direktur klub yang sensasional, Marotta bergabung dengan rival sengit Juve, Inter Milan dan segera mulai menjatuhkan mantan klubnya dari posisi mereka.

Kemenangan Nerazzurri pada tahun 2021 menjadi pembuktian lebih lanjut dari metode Marotta dan mengukuhkan statusnya sebagai direktur paling berpengaruh dalam sepakbola Italia saat ini.

Di bawah ini, GOAL menyajikan pembelian murah terbaik yang telah dilakukan oleh Marotta...

  • Andrea Barzagli Leonardo Bonucci Giorgio Chiellini JuventusGetty

    Andrea Barzagli - €300 ribu

    Giorgio CHiellini dan Leonardo Bonucci selalu menarik perhatian lebih dari trio 'BBC' lainnya, Andrea Barzagli.

    Tentu saja itu bisa dipahami. Chiellini mungkin ahli dalam pertarungan, ia juga seorang pejuang. Sulit untuk tidak takut saat berhadapan dengannya di lapangan, mengingat dia begitu sering memakai perban bernoda darah di kepalanya.

    Sementara itu, Bonucci menjadi terkenal karena distribusi bolanya yang luar biasa, dengan umpan-umpan panjangnya dari dalam yang sering menghasilkan gol.

    Peran Barzagli jauh lebih tidak menarik tetapi sama pentingnya dengan kesuksesan Juve dan Italia.

    Karakter yang pendiam dan rendah hati, dia langsung melanjutkan pekerjaannya: yang biasanya menjaga pemain di depannya dan pemain sayap lincah musuh.

    Dia sering dituntut untuk membaca permainan jauh lebih cepat dari rekan satu timnya, dan itu jarang sekali gagal, begitu briliannya dia bermain di posisinya.

    Barzagli adalah salah satu bek tengah yang paling diremehkan di era modern dan, dia adalah pemain yang dikontrak €300 ribu (£26o ribu/$315 ribu) dari Wolfsburg pada 2011.

  • Iklan
  • Andrea Pirlo JuventusGetty

    Andrea Pirlo - Gratis

    "Ketika Andrea [Pirlo] mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang ke Juve," kata Gianluigi Buffon pada 2011, "Hal pertama yang saya katakan adalah: 'Terima kasih Tuhan!'."

    Kegembiraan kapten Juve itu bisa dimengerti.

    Dalam apa yang akan dikenang sebagai salah satu penilaian terburuk dalam sejarah sepakbola, AC Milan telah menyimpulkan itu di pertengahan musim 2010/11 bahwa Pirlo yang saat itu berusia 31 tahun sudah habis.

    Akibatnya, mereka mengizinkannya untuk menghabiskan kontraknya dan bergabung dengan Juve secara gratis di akhir musim.

    Itu seperti yang diprediksi Buffon, yang disebut : "kesepakatan abad ini".

    Pirlo, didorong oleh keinginan untuk mengolok-olok keputusan Milan yang membuangnya, segera mengubah tim Juve yang selalu berada di belakang menjadi juara Serie A.

    Dia secara total memenangkan empat Scudetto di Turin, dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A pada 2012, 2013 dan 2014.

    Bukan hanya salah satu kesepakatan terbesar Marotta, ia juga salah satu yang terbaik dalam sejarah sepakbola.

  • Arturo Vidal JuventusGetty

    Arturo Vidal - €10,5 juta

    Arturo Vidal tidak dapat disangkal membuat penggemar frustrasi selama menjalankan tugasnya di Barcelona dan Inter, tetapi pemain Chile itu adalah pemain top di masa-masa keemasannya.

    Memang, untuk sebagian besar empat tahunnya di Juve antara 2011 dan 2015, bisa dibilang tidak ada gelandang box-to-box yang lebih baik darinya di dunia sepakbola.
    Dia benar-benar melakukan semuanya, yang membuat transfer sebesar €10,5 juta (£9 juta/$11 juta) dari Bayer Leverkusen menjadi salah satu bisnis terbaik dalam sejarah Juve.

    Pirlo dan Pogba memang selalu mengisi berita utama, karena berbagai alasan, tetapi kemunculan kembali Juve sebagai kekuatan dominan di Italia, dan kekuatan utama di Eropa, tidak akan mungkin terjadi tanpa serangan tiada henti dan tekel keras dari Vidal.

    Memang, sementara Marotta mungkin terkenal dengan transfer gratisnya, dia juga bisa memaksimalkan pembelian dengan harga murah ketika ia melihat potensi itu, dan Vidal adalah salah satunya.

  • Stephan Lichtsteiner Andrea Pirlo JuventusGetty

    Stephan Lichtsteiner - €10 juta

    Dibutuhkan dua untuk membuat operan, jadi sementara presisi dan visi Pirlo membuat segalanya jauh lebih mudah bagi penyerang mana pun, playmaker tidak akan menikmati begitu banyak kesuksesan di Juve jika dia tidak memiliki pelari yang tersedia.

    Stephan Lichtsteiner tidak diragukan lagi salah satu target paling berbakat, dengan pemain Swiss itu secara efektif menjadi penerima umpan lebar Pirlo.

    Memang, mereka menunjukkan dengan tepat apa yang akan mereka lakukan hanya sekitar 16 menit memasuki awal musim 2011/12, dengan Pirlo melayangkan bola yang sangat tinggi ke area penalti yang mampu diterima oleh Lichtsteiner sebelum mengecoh kiper dan mencetak gol.

    Bek kanan yang gagah berani ini terus memberikan kontribusi besar bagi dominasi Juve di Serie A di bawah asuhan Antonio Conte, serta perjalanan mereka ke final Liga Champions 2015.

    Memang, ia terbukti sempurna untuk formasi 3-5-2 Conte dan Marotta telah mewujudkannya, memboyongnya dari Lazio hanya dengan €10 juta (£8,6 juta/$10,5 juta) karena Lichtsteiner saat itu hanya memiliki satu tahun tersisa dari kontraknya di Lazio.

  • Paul Pogba JuventusGetty

    Paul Pogba - Gratis

    "Kata 'kesalahan' bukanlah sesuatu yang biasanya Anda kaitkan dengan era Sir Alex Ferguson di Manchester United," ujar Zinedine Zidane. "Tapi saya pikir itu adalah kesalahan membiarkan Paul Pogba pergi."

    Dan kepergiannya harus dibayar mahal oleh United pada waktu itu.

    Ferguson menyalahkan mendiang Mino Raiola atas kepergian Pogba, kemudian mengungkapkan bahwa dia dan agen Italia itu tidak menyukai satu sama lain sejak pertemuan itu, serta menuduh Raiola telah meresahkan orang-orang Prancis.

    Sementara itu, Raiola mengklaim bahwa Fergie dan klub telah meremehkan Pogba.

    "Saya memberi tahu Ferguson untuk uang itu, Chihuahua saya tidak akan berjalan di rumput pusat pelatihan," ujar mendiang Raiola dalam film dokumenter Pogba, The Pogmentary.

    Apa pun kebenarannya, faktanya adalah bahwa United kehilangan seorang pemain dengan status bebas transfer yang mereka beli kembali pada tahun 2016 dengan £89 juta ($108 juta), setelah Pogba membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang paling berbakat di dunia, dengan membantu Juve memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut.

    Dari awal hingga akhir kesepakatan, Marotta tentu saja berperan besar dalam kepindahan Pogba ke Turin.

  • Carlos Tevez JuventusGetty

    Carlos Tevez - €9 juta

    Manchester City menyambut Carlos Tevez dengan tangan terbuka pada musim panas 2009, tetapi mereka tidak sabar untuk menyingkirkannya setelah pertengkarannya yang terkenal dengan Roberto Mancini di Munich dua tahun kemudian.

    Namun, tidak ada tim elite Eropa lainnya yang benar-benar ingin berhubungan dengan penyerang Argentina yang berbakat tapi tempramental itu.

    Sampai akhirnya, Marotta datang menelepon pada 2013 dengan tawaran €9 juta plus bones €6 juta.

    City dengan senang hati menerimanya, karena hal itu membuat dompet mereka sedikit longgar karena Tevez merupakan salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di klub.

    Namun, dari sisi Juve, itu benar-benar mencuri perhatian karena Tevez adalah talenta kelas dunia, seperti yang ia buktikan di Turin.

    Bukan hanya karena dia mencetak gol dengan bebas, mencetak 50 gol dalam dua musim, dia mengubah serangan Bianconeri, yang telah lama disebut-sebut cukup lemah menjadi menakutkan.

    Juve memenangkan gelar berturut-turut, dengan Tevez sangat cocok dengan siapa pun dia dipasangkan dalam serangan (biasanya Fernando Llorente atau Alvaro Morata), sementara, pada tahun 2015, mereka juga mencapai final Liga Champions pertama mereka dalam 12 tahun.

  • Patrice Evra JuventusGetty

    Patrice Evra - €1,1 juta

    Patrice Evra akan dikenang sebagai salah satu transfer terbaik Manchester United karena penandatanganan sebesar £5,5 juta ($6,7 juta) dari AS Monaco membuktikan dirinya sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia selama delapan musim di Old Trafford.

    Hari-hari terbaik pemain Prancis itu telah menjadi kenangan ketika Marotta membawanya ke Juventus pada tahun 2014 hanya dengan £1,1 juta dan dia hanya menghabiskan dua setengah tahun di Turin.

    Namun, Evra tidak hanya memberikan kontribusi penting di lapangan, ia juga membuat dampak besar lain yang menjadikannya sebagai salah satu pembelian mudah terbaik Bianconeri.

    Memang, Evra membantu Juve memenangkan dua gelar Serie A berturut-turut dan mencapai final Liga Champions 2014/15.

    Namun, cara dia sepenuhnya masuk ke dalam budaya klub itulah yang membuat dirinya disayangi para penggemar.

    Sementara itu, rekan satu timnya sangat mencintainya karena profesionalisme yang menginspirasi, kejujuran yang mengagumkan dan selera humor yang fantastis.

    Sederhananya, Evra adalah salah satu tambahan terbesar yang pernah dibuat Marotta di ruang ganti.

  • Nicolo Barella Inter 2021-22Getty Images

    Nicolo Barella - €37 juta

    Selama waktu Nicolo Barella di Cagliari, La Gazzetta dello Sport menjulukinya 'The Sardinia Steven Gerrard'.

    Sementara itu, Fabio Capello mengatakan bahwa dia mengingatkannya pada Marco Tardelli.

    Satu hal yang disepakati semua orang adalah bahwa Barella merupakan bakat unik, itulah sebabnya Marotta layak mendapat pujian besar karena tidak hanya membujuk gelandang yang banyak diminati untuk bergabung dengan Inter - tetapi juga mengontraknya dengan total €37 juta (awalnya €12 juta untuk biaya peminjaman sebelum dipermanenkan dengan harga €25 juta).

    Barella sekarang bernilai setidaknya dua kali lipat dari angka itu, sejak menjadi pemain reguler untuk klub dan negaranya.

    Memang, dengan energi tak terbatas dan kaki kanannya yang luar biasa, Barella adalah salah satu kekuatan pendorong di balik kesuksesan Scudetto Inter pada 2020/21, dan kemenangan Italia di Euro 2020.

    Masih ada sedikit anggapan tentang pemain hebat mana yang paling mirip dengan Barella - kompatriotnya, Jorginho, baru-baru ini membandingkannya dengan N'Golo Kante karena kemampuannya yang luar biasa untuk mendapatkan kembali bola - tetapi statusnya sebagai salah satu pembelian terbaik Marotta tidak perlu diperdebatkan lagi.

  • Achraf Hakimi Inter 2020Getty

    Achraf Hakimi - €40 juta

    Tidak butuh waktu lama bagi Ronaldo untuk menyadari bahwa mantan klubnya, Inter, telah melakukan hal besar dengan merekrut Achraf Hakimi pada tahun 2020.

    "Terkadang saya melihatnya dan berpikir: ' Ronnie, bayangkan Anda dan dia bermain bersama," kata legenda Brasil itu kepada La Gazzetta dello Sport. "Kami akan melaju dengan kecepatan luar biasa!"

    "Inter mendatangkan pemain luar biasa dalam diri Hakimi. Adalah kesalahan bagi Real Madrid untuk melepasnya."

    Tentu saja biaya €40 juta (£34, 5 juta/$42 juta) bukan harga yang mahal untuk seorang bek yang telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bek sayap menyerang terbaik di dunia dan menjadi bagian penting formasi 3-5-2 Antonio Conte.

    Karena masalah keuangan terkait pandemi, Inter terpaksa menjual salah satu aset paling berharga mereka di musim panas 2021, ke Paris Saint-Germain.

    Tetapi fakta bahwa mereka menghasilkan keuntungan €20 juta - yang pada akhirnya bisa meningkat menjadi €31 juta tergantung bonus - dari pemain yang diperoleh hanya satu tahun sebelumnya merupakan bukti kejeniusan Marotta.

  • Christian Eriksen InterGetty

    Christian Eriksen - €27 juta

    Bukan rahasia lagi jika Conte kurang berminat memboyong Christian Eriksen ke Inter pada bursa transfer Januari 2020. Dia ingin Marotta menyatukannya kembali dengan Vidal sebagai gantinya.

    Namun, Marotta merasa bahwa dia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk mengontrak salah satu playmaker terbaik Liga Primer dengan biaya hanya €27 juta karena hanya ada enam bulan tersisa dari kontraknya di Tottenham Hotspur.

    Eriksen mengalami awal yang sulit untuk tugasnya di Giuseppe Meazza. Dia tiba selama pandemi dan bahkan dipaksa untuk tidur di pusat pelatihan klub sementara dia berjuang untuk menemukan rumah selama masa lockdown.

    Conte juga secara mengejutkan enggan menaruh banyak kepercayaan kepada Eriksen. Namun, pemain asal Denmark itu akhirnya memenangkan hati sang manajer dan menjadi pemain kunci dalam Scudetto Inter pada 2020/21.

    Yan memalukan, tentu saja, Eriksen pada akhirnya terpaksa keluar dari Inter karena dia tidak bisa bermain di Italia setelah memasang monitor jantung karena insiden yang terjadi padanya di Euro 2020.

    Tapi dia hanya harus dianggap sebagai kisah sukses besar Marotta mengingat berapa banyak Eriksen harus melalui waktunya untuk membuktikan dirinya di Inter.

  • Romelu Lukaku Inter 2020 2021Getty Images

    Romelu Lukaku - €74 juta

    Antonio Conte mungkin sudah lama bersikeras bahwa dia bisa membawa Lukaku ke level yang lebih tinggi, tetapi ada banyak yang meremehkan apakah sang striker bisa meraih kesuksesan di klub ketika datang dan memecahkan rekor transfer klub pada 2019.

    Tentu saja, pemain internasional Belgia itu keluar dari kebuntuannya di Manchester United, di mana ia dituduh tidak layak untuk mengenakan jersey Setan Merah.

    Namun, meski Marotta dan Conte terkadan berselisih soal transfer target, dia bersedia mendukung pelatihnya kali ini, dan salah satu pertaruhan terbesar dalam kariernya terbayar dengan spektakuler.

    Lukaku terlahir kembali di Italia, mencetak 64 gol dalam 95 pertandingan di semua kompetisi, dan mengantarkan Inter meraih gelar Serie A pertama dalam 11 tahun.

    Ketika sang striker menyatakan keinginannya untuk kembali ke Chelsea pada tahun 2021, Marotta kemudian membantu menyeimbangkan pembukuan di Inter yang cukup minim dengan menjual Lukaku seharga £97,5 juta (£119 juta).

    BIaya itu telah dibuat agar terlihat mengesankan karena fakta bahwa Lukaku gagal di Stamford Bridge dan sekarang kembali ke Inter sebagai bagian dari kesepakatan pinjaman selama satu tahun dengan biaya €8 juta.

    Ini mungkin saja masih menjadi mahakarya Marotta...

0