Arsenal talent factories

Jebolan Akademi Arsenal Terbaik Sepanjang Masa: Dari Brady Hingga Adams, Fabregas, & Saka

Kemampuan Arsenal untuk menempa pemain salah satu yang terbaik di Eropa. Dari Liam Brady sampai Bukayo Saka, The Gunners punya sejarah kaya nan panjang melahirkan talenta yang menjadi bintang sepakbola dunia.

Arsenal boleh saja mendatangkan berbagai talenta dari penjuru dunia dari tahun ke tahun, tetapi skuad mereka selalu dihiasi oleh produk asli akademi yang memegang peran kunci dalam kesuksesan mereka.

GOAL akan memilih beberapa pemain-pemain terhebat yang ditelurkan oleh salah satu pabrik talenta terbaik di dunia...

  • Liam Brady Arsenal

    Liam Brady

    Salah satu pemain paling berbakat yang pernah mengenakan seragam Arsenal.

    Brody bergabung saat usia 15 tahun dan menghabiskan beberapa tahun di tim junior sebelum tampil buat tim utama di usia 17.

    Pria Irlandia ini menghabiskan tujuh tahun bareng The Gunners, tampil lebih dari 300 kali – memenangkan Piala FA 1979.

    Brady lalu hijrah ke Juventus pada 1980 dan mengarungi Italia selama tujuh tahun bersama Sampdoria, Inter Milan, dan Ascoli.

    Dia kembali ke Inggris pada 1987, menghabiskan kariernya bersama West Ham United.

  • Iklan
  • David O'Leary Arsenal

    David O’Leary

    Pemain dengan penampilan terbanyak buat Arsenal.

    Dia datang sebagai pemain junior pada 1973, dan baru debut tim utama dua tahun berselang.

    O'Leary menorehkan 722 penampilan buat mereka sebelum bergabung dengan Leeds United pada 1993.

    Mantan penggawa timnas Republik Irlandia ini menjuarai dua titel Liga Inggris bareng Arsenal, sekaligus dua Piala FA dan dua Piala Liga.

  • David RocastleGetty

    David Rocastle

    Sesosok homegrown hero.

    Tak banyak pemain yang sepopuler David Rocastle di Arsenal.

    Mantan gelandang ini secara tragis meninggal dunia karena kanker di usia 33 tahun, tetapi dia sudah menorehkan kisahnya dalam buku sejarah Arsenal dengan talenta yang luar biasa serta kegigihan yang mengerikan.

    Rocastle adalah seorang sensasi di London utara, dan namanya masih dipuja-puja, dinyanyikan oleh fans sampai sekarang.

    Dia bergabung dengan akademi Arsenal pada 1982 dan melakoni debut senior tiga tahun kemudian. Rocastle menjuarai dua Liga Inggris dan satu Piala Liga bersama The Gunners sebelum dilego ke Leeds United pada 1991.

    Dia sempat bermain untuk Manchester City dan Chelsea sebelum berangkat ke Malaysia.

    Rocastle meninggal dunia pada 31 Maret 2001, setelah berjuang melawan limfoma non-Hodgkin.

  • Michael Thomas Arsenal Liverpool 1989 AnfieldGetty Images

    Michael Thomas

    Pemain yang mencetak gol (yang bisa dibilang) paling terkenal dalam sejarah Arsenal.

    Thomas, yang bergabung dengan Arsenal sebagai anak sekolah pada 1982, menyegel status legenda ketika mencetak gol menit akhir di Anfield untuk merebut gelar liga dari tangan Liverpool di partai pamungkas musim 1988/89.

    Sang gelandang mendapatkan satu gelar Liga Inggris lagi pada 1991 sebelum hijrah ke Liverpool, di mana dia memenangkan Piala FA 1992, mencetak gol pembuka di final kontra Sunderland.

    Thomas lalu sempat bermain di Portugal bareng Benfica, sebelum mengakhiri kariernya di Wimbledon.

  • Tony Adams ArsenalGetty

    Tony Adams

    Kapten terbaik yang pernah ada dalam sejarah Arsenal.

    Adams yang masih usia sekolah bergabung pada 1980 dan melakoni debutnya tiga tahun kemudian, tak lama setelah ulang tahun ke-17-nya.

    Dia ditunjuk sebagai kapten di usia 21 dan pada akhirnya tampil 669 kali, menjadi kapten kemenangan di liga dalam tiga dekade berbeda.

    Total, Adams meraih dua double bareng Arsenal, yakni pada 1998 dan 2002.

    DIa menjuarai empat gelar liga, tiga Piala FA, dua Piala Liga, dan UEFA Cup WInners' Cup.

    Legenda sejati Arsenal, yang juga pernah mengapteni timnas Inggris dalam kariernya.

  • Paul Merson ArsenalGetty

    Paul Merson

    Sang magic man!

    Merson satu lagi pemain yang lulus dari tim junior Arsenal di era 80-an yang menjadi pemain ikonik The Gunners.

    Dia bergabung pada 1984 dan melakoni debutnya dua tahun kemudian, sebelum menjadi salah satu pemain andalan di tim penuh darah muda racikan George Graham.

    Merson adalah kunci dari skuad yang menjuarai Liga Inggris pada 1989 dan 1991. Dia juga menjuarai Piala FA, Piala Liga, serta UEFA Cup WInners' Cup selama di London utara.

    Penyerang asal Inggris ini mencetak 99 gol lintas ajang sebelum hijrah ke Middlesbrough pada 1997. DIa lalu sempat bermain untuk Aston Villa dan Portsmouth sebelum mengakhiri kariernya di kasta bawah.

  • Andy Cole Arsenal 1991Getty Images

    Andy Cole

    Andy Cole memang bukan siapa-siapa di Arsenal, tetapi dia mengawali kariernya di London utara sebelum menjadi salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Liga Primer Inggris.

    Usai lulus dari akademi di Highbury, dia cuma tampil sekali buat The Gunners sebelum dijual ke Bristol City karena sukses selama dipinjamkan di sana.

    Cole lantas hijrah ke Newcastle dan sampai saat ini menjadi pemain dengan koleksi gol Liga Primer Inggris terbanyak dalam satu musim (34 gol), sebelum secara mengejutkan bergabung dengan Manchester United di 1995 dengan harga £7 juta.

    Angka tersebut adalah rekor transfer Britania saat itu, tetapi MU tetap dianggap menggelontorkan harga yang terlalu murah mengingat Cole membantu mereka menjuarai lima gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, dan satu Liga Champions.

    Cole sempat hinggap di Fulham, Manchester City, sampai Blackburn Rovers sebelum mengakhiri kariernya yang legendaris.

  • Ray ParlourGetty

    Ray Parlour

    Tak ada pemain yang mengemas penampilan Liga Primer Inggris buat Arsenal lebih banyak dari Ray Parlour (333).

    Dia bergabung sebagai pemain akademi pada 1989 dan melakoni debut tiga tahun kemudian.

    Parlour lalu menjadi tumpuan lini tengah Arsenal selama lebih dari satu dekade, menjuarai tiga gelar Liga Primer Inggris, empat Piala FA, Piala Liga Inggris, serta UEFA Cup Winners' Cup.

    DIa juga menjadi bagian dari skuad Invincibles Arsene Wenger sebelum hengkang ke Middlesbrough 2004 lalu.

  • Nicolas Anelka Arsenal Premier LeagueGetty Images

    Nicolas Anelka

    Masa bakti Anelka di Arsenal memang singkat, tetapi di sana lah kebintangannya dimulai.

    Dicaplok dari akademi Paris Saint-Germain pada 1997 saat usianya baru 17 tahun, Anelka tak butuh waktu lama untuk menembus skuad utama The Gunners.

    Cedera Ian Wright pada 1997/98 memberi striker Prancis ini kesempatan, dan dia memanfaatkannya dengan baik: berperan besar membantu Arsenal memenangkan double Liga Inggris dan Piala FA di musim tersebut.

    Dia menetap di Highbury sampai setahun kemudian, tapi lalu memilih hengkang ke Real Madrid pada musim panas 1999 dengan harga £22,5 juta dan menjuara Liga Champions di tahun berikutnya.

    Anelka lalu bermain bagi Liverpool & Manchester City sebelum mendulang kesuksesan bareng Chelsea, dan mengakhiri kariernya di India pada 2015.

  • Ashley Cole Arsenal 2004Getty

    Ashley Cole

    Produk akademi Arsenal yang menjadi bek kiri terbaik di Eropa.

    Cole mengenyam pendidikan di akademi The Gunners, klub yang ia dukung di masa kecilnya, sebelum diberi debut oleh Arsene Wenger pada 1999.

    Dia langsung mendepak Sylvinho dan menjadi bek kiri utama Arsenal, dan menjuarai dua gelar Liga Primer Inggris dan tiga Piala FA sebelum membelot ke Chelsea di 2006.

    Cole kembali menjuarai gelar liga selama di Stamford Bridge, empat Piala FA tambahan, satu Piala Liga, satu Liga Europa, dan memenangkan Liga Champions Eropa.

    Dia mewakili Inggris di tiga Piala Dunia dan mengemas 107 caps.

  • Jack Wilshere Arsenal Norwich 2013

    Jack Wilshere

    Salah satu produk akademi Arsenal yang paling beken di era modern.

    Wilshere menjadi sensasi sepakbola dunia ketika menembus tim utama The Gunners di bawah arahan Arsene Wenger pada 2008.

    Gelandang Inggris ini sudah bikin heboh di kancah akademi sebelum Wenger memberinya kesempatan.

    Dia langsung menjadi bagian dari starting XI, memainkan berbagai penampilan yang layak dikenang, terutama ketika menghantam Barcelona 2-1 di Liga Champions pada 2011.

    Sayangnya, cedera meremukkan kemampuan Wilshere memenuhi potensinya, tetapi dia berhasil menjuarai dua Piala FA sebelum hengkang pada 2018.

  • Wojciech Szczesny Arsenal Premier LeagueGetty Images

    Wojciech Szczesny

    Szczesny bergabung dengan akademi Arsenal di usia 16 tahun.

    Arsene Wenger memprediksi kiper Polandia ini akan menjadi No.1-nya Arsenal, dan dia membuktikan omongan pelatihnya setelah tampil impresif di tim junior dan ketika dipinjamkan ke Brentford.

    Szczesny nampak akan menjadi kiper utama Arsenal untuk bertahun-tahun lamanya, tapi hubungannya dengan Wenger merenggang dan setelah dipinjamkan ke AS Roma, dia dijual ke Juventus pada 2017.

    Dia menjadi bagian penting skuad Juve sejak saat itu, dan masih dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di Eropa saat ini.

  • Kieran Gibbs Arsenal Tottenham 08112015Getty Images

    Kieran Gibbs

    Gibbs hijrah ke akademi Arsenal dari Wimbledon pada 2004, dan meneken kontrak profesional pertamanya tiga tahun kemudian.

    Dia melakoni debut tim utama pada September 2007, dan akhirnya menjadi bek kiri utama setelah ditinggal Gael Clichy ke Manchester City.

    Gibbs menghabiskan satu dekade keluar masuk tim utama Arsenal dan menjuarai tiga Piala FA selama di London utara.

    Dia akhirnya pergi pada 2017, ke West Bromwich Albion.

    Gibbs menghabiskan empat tahun di The Hawthorns dan kini bermain di MLS bersama Inter Miami.

  • Fabregas Arsenal Tottenham 2009

    Cesc Fabregas

    Salah satu pemain paling berbakat yang pernah mengenakan seragam Arsenal.

    Fabregas diboyong ke Arsenal di usia yang baru 16 tahun oleh Arsene Wenger, namun langsung terlihat jelas bahwa The Gunners baru saja merekrut seorang pemain yang amat spesial.

    Setelah bermain bersama akademi, Fabregas menjadi pemain termuda dalam sejarah Arsenal ketika melakoni debutnya di usia 16 tahun 177 hari pada Oktober 2003.

    Dia lalu menjadi kapten Arsenal dan tampil sebanyak 300 kali sebelum kembali ke Barcelona pada 2011.

    Fabregas menghabiskan tiga tahun di Camp Nou, menjuarai satu gelar La Liga dan Copa del Rey.

    Dia kembali ke Inggris pada 2014 dengan membelot ke Chelsea, di mana dia memenangi dua gelar Liga Primer Inggris, satu Piala FA, satu Piala Liga, dan satu Liga Europa sebelum ke AS Monaco.

    Sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya, Fabregas juga menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa ketika mewakili Spanyo.

  • Hector Bellerin Arsenal Premier League 2020-21Getty/Goal

    Hector Bellerin

    Seperti Fabregas, Bellerin hijrah ke Arsenal dari Barcelona, melakukannya pada tahun 2011.

    Setelah beberapa waktu di akademi dan dipinjamkan ke Watford, Arsene Wenger memberinya kesempatan untuk membikin kesan di tim utama.

    Lebih dari satu dekade kemudian, saat ini dia masih di Arsenal dengan koleksi tiga medali Piala FA.

    Nampaknya masa baktinya bersama Arsenal akan segera berakhir dan akan kembali ke Spanyol musim panas ini, tetapi secara keseluruhan, Bellerin lumayan sukses di London utara.

  • Serge Gnabry Arsenal  11102013Getty Images Sport

    Serge Gnabry

    Si dia yang makin kinclong setelah jadi mantan...

    Serge Gnabry tiba di Arsenal dari Stuttgart saat masih berusia 16 tahun, dan langsung bikin sensasi di akademi.

    Setelah beberapa penampilan impresif buat Arsenal U-18, dia naik level dengan cepat, dan melakoni debut seniornya di usia 17 tahun dalam sebuah laga Piala Liga kontra Coventry.

    Dia diganjar debut Liga Primer tak lama kemudian, dan Gnabry tampak akan menjadi bintang masa depan di London utara.

    Tetapi cedera menyetop progresnya dan dia lalu menjalani masa peminjaman yang buruk di Stoke City seiring usahanya mengembalikan kebugaran.

    Setelah menolak kontrak baru, dia dijual ke Werder Bremen pada 2016, dan langsung hijrah ke Bayern Munich di mana dia menjadi salah satu penyerang top di Eropa.

  • HD Alex Iwobi Arsenal 07082016Getty Images

    Alex Iwobi

    Iwobi memang semenjana di Arsenal, tetapi dia adalah salah satu kisah sukses The Gunners dalam mengembangkan talenta mengingat harga jualnya.

    Iwobi lulus dari Hale End dan debut di bawah Arsene Wenger pada 2015.

    Dia memberikan impak yang besar di awal kariernya, dan dipercaya sebagai bagian kunci rencana Wenger, sampai menjalani 149 laga buat Arsenal.

    Iwobi menjuara Piala FA 2017, tetapi terpinggirkan begitu Wenger minggat dan dilego ke Everton pada musim panas 2019.

    Arsenal menerima biaya transfer sebesar £35 juta, dan tak ada produk akademi Arsenal yang pernah dijual dengan harga yang lebih mahal dari dia.

  • Joe Willock Arsenal 2021-22Getty

    Joe Willock

    Sekarang dia memang bermain untuk Newcastle United, tetapi Joe Willock adalah pemain made in North London.

    Pemain berposisi gelandang serang ini adalah bungsu dari tiga bersaudara yang semuanya mengenyam pendidikan di akademi Arsenal sebelum akhirnya hijrah.

    Setelah menembus skuad senior di bawah Arsene Wenger, Willock terpinggirkan di era Unai Emery dan awal era Mikel Arteta.

    Tetapi usai sukses selama dipinjamkan ke Newacstle, kebintangannya mulai mengorbit dan Arsenal memutuskan sudah saatnya untuk mengeruk keuntungan dengan menjualnya.

    Arsenal menjual Willock ke Newcastle dengan harga yang bisa mencapai £25 juta musim panas lalu.

  • Bukayo Saka Arsenal 2022Getty

    Bukayo Saka

    Bintang utama Arsenal saat ini.

    Saka sudah bersama The Gunners sejak usia tujuh tahun dan merangsek ke tim utama pada musim 2019/20 ketika baru berusia 17 tahun.

    Dia sudah menjadi penyerang senior timnas Inggrids dan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Arsenal selama dua musim terakhir.

    Meski baru 20 tahun, dia bisa dibilang pemain terpenting di skuad Mikel Arteta, dan menjadi wajah proyek Arteta di London utara.

  • Emile Smith Rowe Arsenal 2022Getty

    Emile Smith Rowe

    Satu lagi bintang mengilap Arsenal zaman sekarang.

    Seperti Saka, Smith Rowe sudah di The Gunners lebih dari satu dekade dan perlahan naik level di Hale End untuk menjadi pilar tim utama dalam beberapa tahun terakhir.

    Dia mekar di bawah Mikel Arteta dan mengakhiri 2021/22 sebagai topskor kedua Arsenal.

    Baru berusia 21 tahun, penampilan terbaik Smith Rowe baru akan hadir, dan fans Arsenal bakal berharap bisa menikmati sinarnya selama bertahun-tahun ke depan