- Thailand U-23 ditangani pelatih baru
- Piala AFF dijadikan batu loncatan
- Tetap berharap mengangkat trofi
FA ThailandAda Naturalisasi Atau Tidak, Timnas Indonesia U-23 Tetap Jadi Ancaman Thailand
APA YANG TERJADI?
Kendati ASEAN U-23 Championship dijadikan sebagai ajang pematangan tim sebelum terjun ke kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Thailand U-23 tidak akan mengabaikan turnamen kelompok umur se-Asia Tenggara ini dengan berusaha mengangkat trofi yang tidak lagi mereka bisa lakukan sejak dua dekade lalu. Pelatih Thawatchai Damrong-Ongtrakul menyebut Indonesia, di samping Vietnam, menjadi penantang serius di turnamen.
GAMBARAN BESAR
Selepas menjuarai edisi perdana pada 2005, Thailand selanjutnya menjadi runner-up pada penyelenggaraan 2019 dan 2022. Bahkan pada edisi terakhir dua tahun lalu, Thailand hanya menempati peringkat ketiga. Pada tahun ini, Thailand terggabung di Grup C bersama Myanmar dan Timor Leste. Thawatchai mengakui persiapan kali ini sangat mepet, mengingat dia baru ditunjuk menangani Thailand U-23 pada 3 Juli menggantikan Takayuki Nishigaya setelah menelan lima kekalahan beruntun.
FA ThailandAPA YANG DIKATAKAN THAWATCHAI?
“Mengemban tugas melatih tim U-23 adalah kehormatan terbesar dalam karir kepelatihan saya. Kontrak bukanlah hal yang penting, semuanya diukur dari hasil. Saya dan seluruh staf pelatih akan melakukan yang terbaik dan mengerahkan potensi penuh kami. Target terpenting adalah kualifikasi Piala Asia di mana kami harus lolos ke putaran final,” tutur Thawatchai dikutip laman Thai Rath.
“Untuk Kejuaraan ASEAN mendatang, kami memiliki waktu lebih sedikit untuk mempersiapkan tim. Tapi kami akan berusaha sebaik mungkin dengan kekuatan yang kami miliki. Saya pikir semua pemain muda punya potensi yang bagus.”
“Pesaing utamanya adalah Vietnam yang telah berlatih selama dua bulan untuk turnamen ini, serta Indonesia, tim tuan rumah. Saya tidak tahu apakah mereka akan menggunakan pemain naturalisasi seperti tim nasional senior untuk bermain di turnamen ini atau tidak.”
EVENT PENENTU NASIB
Thawatchai menambahkan, dua turnamen tersebut tidak akan menentukan nasibnya. Menurut sang pelatih, dia akan mengundurkan diri dari posisinya bila Thailand gagal mendapatkan medali emas SEA Games pada akhir tahun ini, mengingat mereka merupakan tuan rumah.
“SEA Games di akhir tahun diselenggarakan Thailand. Apa pun yang terjadi, kami harus kembali meraih medali emas setelah absen panjang selama delapan tahun. Jika kami tidak memenangkannya kali ini, saya dan tim siap untuk mengevaluasi diri,” tegas Thawatchai.

