Did You Know_Chelsea_Havertz

13 Fakta UNIK Kai Havertz

Kai Havertz adalah pemain sepakbola profesional Jerman yang bermain sebagai gelandang serang atau penyerang untuk Chelsea di Liga Primer Inggris dan tim nasional Jerman. Ia lahir pada tanggal 11 Juni 1999 di Aachen, Jerman.

Havertz memulai karier sepakbolanya dengan klub lokal Alemannia Mariadorf sebelum bergabung dengan akademi Bayer Leverkusen pada usia 11 tahun. Ia melakukan debut profesionalnya untuk Leverkusen pada tahun 2016, menjadi pemain termuda yang pernah bermain di Bundesliga untuk klub tersebut saat masih berusia 17 tahun 126 hari.

Selama musim 2018/19, Havertz mengalami tahun terobosan untuk Leverkusen, mencetak 17 gol dan memberikan tiga assist di Bundesliga. Dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bundesliga edisi April dan masuk dalam Tim Terbaik Bundesliga musim tersebut.

Pada September 2020, Havertz menandatangani kontrak dengan Chelsea dengan biaya transfer mencapai £72 juta, menjadikannya rekrutan termahal kedua di klub saat itu. Havertz memainkan peran kunci dalam perjalanan Chelsea meraih gelar Liga Champions musim 2020/21, mencetak gol kemenangan di final melawan Manchester City. Ia juga mencetak gol penentu melawan Palmeiras di final Piala Dunia Antarklub musim berikutnya untuk membantu The Blues memenangkan trofi tersebut untuk pertama kalinya.

Havertz melakukan debutnya untuk tim nasional Jerman pada tahun 2018, dan sejak itu ia menjadi pemain reguler di skuad negaranya. enyerang Chelsea itu telah mewakili mereka di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022.

Inilah 13 fakta menarik tentang Kai Havertz yang perlu Anda ketahui...!

  • Saat masih bocah

    Di usianya yang masih sangat muda, Havertz sudah mendapatkan pengalaman menjadi pesepakbola. Ketika ia berusia empat tahun, calon striker Chelsea itu bermain untuk klub amatir Alemannia Mariadorf. Kakeknya, Richard, adalah pimpinan klub tersebut dan membantu penyerang Jerman itu mendapatkan beberapa pelajaran berharga yang akan bermanfaat baginya di kemudian hari dalam kariernya.

  • Iklan
  • Seorang penggemar Barcelona

    Sementara produk akademi Bayer Leverkusen dan keluarganya kebanyakan adalah pendukung klub lokal Alemannia Aachen, Havertz adalah pendukung setia raksasa La Liga, Barcelona saat masih kecil.

    Jika seseorang memasuki kamar tidur masa kecilnya, akan mudah untuk mendapati kamarnya dihiasi dengan memorabilia Barcelona. Havertz menyebut legenda Barca Samuel Eto'o dan Ronaldinho sebagai pemain yang ia suka tonton sejak kecil, terutama saat kemenangan mereka atas Arsenal di final Liga Champions 2006.

  • KAI HAVERTZ BAYER LEVERKUSENGetty Images

    Gol terbanyak oleh seorang remaja dalam satu musim Bundesliga

    Dengan torehan 17 golnya selama musim 2018/19, Kai Havertz memecahkan rekor gol terbanyak oleh seorang remaja dalam satu musim Bundesliga.

    Sebagai buah dari performanya tahun itu, Havertz menduduki urutan kedua dalam peringkat Pemain Terbaik Jerman tahun tersebut, dengan pemain andalan Borussia Dortmund, Marco Reus, yang lebih baik darinya.

  • Assistnya membuahkan gol ke-50.000 Bundesliga

    Havertz mengokohkan namanya dalam sejarah Bundesliga langsung setelah melakukan debutnya untuk tim senior dengan memberikan assist kepada rekan setimnya saat itu Karim Bellarabi dalam pertandingan mereka melawan Augsburg, yang menjadi gol ke-50.000 yang dicetak dalam sejarah liga.

    Sejak itu, Havertz memasukkan namanya ke dalam buku rekor Bundesliga setiap musim, menyoroti fakta baha ia adalah salah satu prospek terbesar yang muncul dalam sejarah liga.

  • Pendidikan di atas segalanya

    Pemain sering melewatkan pertandingan karena cedera, skorsing, dan masalah pribadi, tetapi Havertz melewatkan beberapa pertandingan selama musim debutnya karena urusan sekolah.

    Salah satu pertandingan terpenting yang dilewatkan penyerang Jerman itu adalah pertandingan tandang babak 16 besar Liga Champions Bayer Leverkusen melawan Atletico Madrid. Lalu, ia juga harus absen dari pertandingan melawan Schalke di liga karena dia akan menghadapi ujian akhir.

    Ia adalah salah satu prospek sepakbola yang paling menjanjikan, namun pada akhirnya, ia juga hanyalah seorang remaja biasa yang fokus pada pendidikannya.

  • Havertz Werner ChelseaGetty Images

    Pemain termuda Bundesliga dengan 100 penampilan

    Sementara banyak rekor Havertz yang dipecahkan sesama produk akademi Jerman dan Bayer Leverkusen, Florian Wirtz setelah ia meninggalkan klub, satu yang tetap menjadi miliknya adalah sebagai pemain Bundesliga termuda yang mencapai 100 penampilan.

    Ia membukukan pencapaian itu pada usia 20 tahun, enam bulan dan empat hari, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh mantan rekan setimnya di Chelsea, Timo Werner.

  • Pemenang Medali Fritz Walter

    Havertz berada di jajaran elite rekan senegaranya Toni Kroos, Antonio Rudiger, dan Mario Gotze, dan beberapa nama, yang pernah memenangkan Medali Fritz Walter. Penghargaan tersebut diberikan kepada pemain Jerman U-19 terbaik di tahun saat mereka bersinar.

    Pemenang Liga Champions di masa depan itu memenangkan penghargaan tersebut pada Juli 2018, mengalahkan rekan senegaranya dan calon penggawa Hertha Berlin saat itu, Arne Maier.

  • Langsung menembus tim senior

    Sepanjang karier internasional, para pemain melewati berbagai level dari U-16 hingga U-21 sebelum melakukan debut bersama tim senior, setelah manajer merasa seorang pemain benar-benar siap.

    Namun, Havertz sangat mengesankan bagi manajer saat itu, Joachim Low sehingga ia langsung promosi dari tim U-19 ke senior, melewati tahap U-21.

  • Havertz brandtGetty Images

    Bersahabat erat dengan Julian Brandt

    Havertz berteman baik dengan sesama pemain internasional Jerman dan mantan rekan setim di Bayer Leverkusen, Julian Brandt. Persahabatan dan pemahaman keduanya juga tercermin di lapangan dengan chemistry keduanya menyebabkan malapetaka bagi pertahanan lawan.

    Meski keduanya tak lagi bermain untuk klub yang sama dengan Havertz di Chelsea dan Brandt di Borussia Dortmund, mereka kembali tak terpisahkan saat bersatu kembali dalam tugas internasional.

  • Seorang pianis

    Terinspirasi oleh kakak laki-lakinya, Jan, setelah ia mulai bermain gitar, Havertz mulai belajar bermain piano karena ia juga ingin memainkan alat musik seperti kakaknya.

    Sekarang itu menjadi salah satu hobi favoritnya dan setiap kali penyerang Chelsea itu memiliki waktu istirahat, salah satu aktivitas yang ia lakukan adalah bermain piano.

  • Ia yang bisa melakukan apa saja

    Selama hari-harinya di Bundesliga, Havertz diberi julukan "Alleskonner" (seseorang yang bisa melakukan apa saja), oleh media Jerman karena kemampuannya melakukan banyak hal dengan bola di lapangan.

    Meski pun meninggalkan Jerman pada tahun 2020 untuk pindah ke Chelsea, ia mempertahankan julukan tersebut di klub London tersebut karena ia telah memainkan banyak posisi untuk The Blues selama tiga tahun di sana.

  • Pecinta binatang sejati

    Jika ada satu hal yang lebih disukai Havertz daripada sepakbola dan keluarganya, itu adalah keledai. Sejak usia muda, penyerang Jerman itu selalu bermimpi untuk mengadopsi seekor keledai, dan ketika dewasa ia mewujudkan mimpinya dengan membuka tempat perlindungan bagi mamalia berkaki empat yang sering ia kunjungi ketika hendak melupakan performa buruknya di lapangan.

  • Dibandingkan dengan Ballack dan Ozil

    Karena gaya bermainnya yang serba guna, Havertz telah dibandingkan dengan banyak pemain sebelumnya dan saat ini. Namun, ia paling sering dibandingkan dengan rekan senegaranya Michael Ballack (yang juga pernah bermain untuk Chelsea) dan Mesut Ozil.

    Havertz tak punya masalah dengan perbandingan yang ada, terutama dengan nama terakhir, karena menurutnya caranya bermain serupa dan ia mencoba belajar banyak dari mantan pemain Arsenal itu.