13 Fakta WOW David Alaba

Keluarga Alaba benar-benar beragam. Ayah Alaba, George, adalah bangsawan Nigeria, yang awalnya datang ke Wina untuk belajar ekonomi sebelum bergabung dengan tentara Austria sebagai prajurit penjaga kulit hitam pertama. Dia sekarang menjadi DJ dan artis. Gina, ibu Alaba, adalah seorang perawat yang pada 1980-an memenangkan gelar Miss Filipina, tempat ia dilahirkan.

Alaba sering menjahit bendera Filipina di sepatu sepakbolanya, dan setelah Bayern memenangkan Liga Champions 2012/13 di Wembley, ia mengibarkan bendera Nigeria di lapangan.

Ketika Alaba melakoni debutnya di timnas senior Austria pada Oktober 2009 melawan Prancis, tidak ada yang benar-benar mengenalnya. Ia bukan salah satu dari anak muda yang sedang berkembang dan menegaskan namanya di Eropa.

Tetapi, yang membuatnya sedikit terkenal adalah rekor yang melekat padanya saat bermain melawan Les Bleus. Pada usia 17 tahun 112 hari, Alaba dinobatkan sebagai pemain termuda yang pernah bermain untuk Austria.

Namun, beberapa laporan menyebutkan bahwa mantan bek Bayern itu sebenarnya adalah pemain termuda kedua yang mewakili Austria.

Pada tanggal 4 November 1917, dalam pertandingan antara Austria dan Hongaria, kiper Ernst Walter Joachim menjadi starter untuk Austria, melakoni debut internasionalnya.

Dia berusia 16 tahun 305 hari ketika memulai debutnya, tetapi ini tidak dilaporkan oleh media-media.

Ketika Die Roten mengontraknya dari FK Austria Wien pada 2008, ia memulai dengan bermain untuk kelompok umur di akademi Bayern.

Menjelang musim 2009/10, Alaba dipromosikan ke tim cadangan pada usia 17 tahun. Dia berlatih dengan tim utama sesekali dan disebutkan dalam beberapa kesempatan untuk tim utama.

Hanya dengan sentuhan keduanya di lapangan, remaja tersebut membuat Franck Ribery mencetak gol yang membuat Bayern unggul. DIa tidak hanya mendapatkan assist pada debutnya, tapi juga menjadi pemain termuda dalam sejarah Bayern yang tampil untuk tim utama dalam pertandingan kompetitif, dalam usia 17 tahun 7 bulan 8 hari.

Seperti disebutkan di atas, Alaba melakukan debutnya di papan atas pada Februari 2010 bersama Bayern. Tetapi, ia sudah bermain untuk timnas Austria dan bahkan melakoni debutnya hampir empat bulan sebelumnya, pada Oktober 2009.

Terlepas dari kenyataan bahwa Alaba masih berada di tim cadangan Bayern pada saat itu, Dietmar Constantini, pelatih Austria kala itu, memberinya debut di timnas senior di Stade de France karena potensinya yang tidak diragukan lagi.

Alaba mengatakan bahwa Bayern Munich telah bertanya kepadanya apakah ia akan tertarik dengan kesepakatan pertukaran untuk Leroy Sane dari Manchester City, yang menurutnya merupakan "tamparan" setelah banyak upaya untuk memperpanjang kontraknya.

"Setelah percakapan kedua atau ketiga [tentang kontrak baru], saya mendapat telepon dan ditanya apakah saya bisa membayangkan dimasukkan dalam kesepakatan pertukaran pemain," kata Alaba kepada Sky Sports Germany.

"Itu mungkin tamparan bagi saya."

"Penghormatan dan penghargaan yang saya cari ketika negosiasi dimulai tidak berjalan dengan benar. Itu setahun yang lalu, di saat virus corona masih sangat jauh."

Real Madrid mengontrak Alaba dengan status bebas transfer jelang musim 2021/22.

Dalam El Clasico pertamanya pada 24 Oktober 2021, Alaba memecah kebuntuan untuk membawa Los Blancos memimpin, menjadi pemain Austria kedua yang mencetak gol di derby tersebut.

Pemain Austria pertama yang mencetak gol dalam sejarah El Clasico adalah Hans Kranki pada 1979.

Saudara perempuan Alaba, Rose May Alaba, adalah seorang penyanyi, penulis lagi dan artis kenamaan.

Dia menjadi terkenal untuk hitnya tahun 2016 'Love Me Right', yang menghabiskan lebih dari empat pekan di puncak tangga lagu iTunes Austria.

Dia membawakan lagu kebangsaan untuk Olimpiade Musim Dingin Spesial 2017, yang diselenggarakan di Austria, saat mewakili Austria di Kontes Musik Eropa 2017.

"Saya selalu membenci Bayern," aku Alaba.

Pemain Austria itu telah dua kali menolak kesempatan untuk bergabung dengan Die Roten ketika masih kecil sebelum akhirnya dengan mereka.

"Mereka memiliki perlengkapan latihan terbaik dan selalu datang ke turnamen remaja dengan bus terbaik, dan pergi merayakannya."

Dengan ayahnya orang Nigeria dan ibunya orang Filipina, tumbuh besar di Austria, dan kemudian menghabiskan 13 tahun di Jerman, Alaba memiliki banyak pengalaman budaya. Dia adalah penggemar berat kuliner Meksiko.

Tim favorit Alaba bukanlah asal Austria atau Jerman, dan jelas bukan asal Spanyol. Dia tumbuh dengan mengagumi klub Turki Galatasaray.

Dalam sebuah wawancara dengan GOAL, Alaba mengungkapkan kecintaannya terhadap raksasa Turki tersebut.

"Ya, saya menyukai Galatasaray," ucapnya.

"Ketika masih kecil saya bermain setiap hari di Wina. Saya punya banyak teman dari Turki di sana. Tepatnya ada tiga pilihan: Galatasaray, Besiktas dan Fenerbahce. Saya memutuskan memilih Galatasaray dengan cepat."

"Saya tidak ingat kenapa. Saya selalu menonton Derby Istanbul bersama teman-teman saya dari Gala."

Berasal dari keluarga di mana ayahnya adalah seorang rapper dan DJ, Alaba tumbuh dengan ambisi menjadikannya sebagai penyanyi.

"Saya tumbuh dengan musik. Itu adalah bagian yang sangat penting dari keluarga saya," ucap Alaba kepada GOAL.

"Ketika saya masih kecil, kami mendengar musik sepanjang waktu. CD, rekaman. Apakah itu rumah atau di dalam mobil: musik, musik, musik. Dan semua orang bernyanyi."

"Saya memimpikan karier sebagai penyanyi, tetapi relatif cepat menyadari bahwa itu tidak akan terjadi. Tapi, seperti halnya musim, saya juga menyukai sepakbola sejak awal."

"Orang tua saya meminta saya untuk bermain piano dan gitar. Tetapi, saudara perempuan saya jelas memiliki semua bakat dalam keluarga untuk itu."

Saat ditanya apakah dia masih bisa memainkan lagu apa pun dengan alat musim tersebut, dia menjawab: "Ya, satu gitar dan dua piano."

Musim lalu, di leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan PSG, Real Madrid tertinggal agregat 2-0 dengan hanya setengah jam tersisa.

Namun, hat-trick Karim Benzema membantu Los Blancos menyelesaikan remontada yang tak terlupakan.

Usai Benzema mencetak gol ketiga, Alaba terlihat melakukan selebrasi dengan mengangkat kursi di depan penonton Santiago Bernabeu.

Ketika ditanya tentang selebrasinya itu, Alaba menjawab: "Adalah hal baik untuk mencoba selebrasi baru sesekali. Dan kursi itu ada di saat yang tepat. Saya tidak memikirkannya, itu hanya luapan emosi bahagia saya."

Alaba dikenal sering membantu masyarakat sejak ia berada di Bayern Munich.

Pada 2015, Alaba mengunjungi para pengungsi dan memberikan hadiah kepada mereka sebagai bagian dari kampanya Respect Refugees.

Pada tahun 2022, Alaba menyumbangkan fasilitas toilet biodegradable ultra-modern ke lingkungan Ogere Remo di Negara Bagian Ogun, Nigeria dalam upayanya untuk mendukunga Pemerintah Federal Nigeria untuk mengakhiri buang air besar sembarangan di sana.

Abike Dabire-Erewa, Ketua/CEO Nigerians in Diaspora Commission (NIDCOM), berterima kasih kepada Alaba di media sosial.