Carlos Tevez Luis Figo Roberto BaggioGetty Images

10 Transfer Paling Kontroversial Dalam Sejarah Sepak Bola

Persaingan tim tak hanya terjadi selama kompetisi berlangsung, entah itu liga, turnamen baik domestik maupun non domestik.

Namun, rivalitas kedua tim, khususnya yang memiliki sejarah persaingan yang sangat panjang, bursa transfer bisa membuat kedua kubu menjadi panas.

Apalagi jika satu pemain pindah ke klub rival mereka.

Neymar mungkin menjadi pemain termahal di dunia saat ini, tapi transfer pemain yang terjadi di antara klub rival jelas menarik perhatian tersendiri, bahkan kontroversial.

Jelas itu akan membuat para penggemar klub murka, apalagi jika sang pemain sebelumnya merupakan idola para fans. Dan berikut GOAL sajikan siapa saja pemain yang pindah dan menimbulkan kontroversi besar...

  • Alan Smith Manchester UnitedGetty

    Alan Smith - Leeds United Ke Manchester United

    Penggemar garis keras Leeds pernah mengklaim bahwa Smith tidak akan bergabung dengan Man United, atau mereka menangis ketika tim kesayangannya terdegradasi pada tahun 2004.

    Namun, setelah degradasi, klub terpaksa menerima tawaran £7 juta dari rival mereka yang dibenci, dan Smith tidak terlalu populer di kalangan pendukung, meskipun sang pemain mungkin tidak akan memilih Old Trafford jika itu terserah dia.

    Legenda Leeds Peter Lorimer pernah mengungkapkan bahwa hanya Man United yang bersedia membayar transfer secara penuh, sementara tim-tim lain membayar secara bertahap.

  • Iklan
  • Carlos Tevez Manchester CityGetty Images

    Carlos Tevez - Manchester United Ke Manchester City

    Tevez begitu populer saat dua musim sebagai pemain pinjaman di Manchester United, di mana ia berhasil meraih kejayaan di Liga Champions pada 2008. Para penggemar pun terus menerus meneriakkan: "Fergie, permanenkan dia!"

    Namun, setelah kembali ke West Ham United pada 2009, Tevez ditebus oleh Manchester City dan giliran fans The Citizen yang menyanyikan chant Tevez.

    Bahkan, City kala itu merayakan transfer striker asal Argentina ini dengan papan iklan besar bertuliskan: "Selamat datang di Manchester". Itu jelas untuk menegaskan bahwa tempat Tevez bukanlah di sisi merah, tapi biru.

  • Johan Cruyff Ajax 1971Getty

    Johan Cruyff - Ajax Ke Feyenoord

    Pada 1983, di mana Cruyff sudah berusia 36 tahun, Ajax memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Dan sepertinya itu membuat sang legenda cukup kesal, karena dia masih ingin bermain.

    Akhirnya, ia memutuskan untuk menerima pinangan rival Ajax, Feyenoord.

    Cruyff merupakan idola sekaligus legenda Ajax, dengan segala trofi yang dia berikan, namun ia justru gantung sepatu di rival utama mereka.

  • Paul InceGetty

    Paul Ince - West Ham United Ke Manchester United

    Ince merupakan talenta muda milik West Ham di tahun 80-an dan menjadi Hammer of the Year pada tahun 1989, tapi ia menimbulkan kemarahan pendukung setelah memutuskan pergi di tahun tersebut.

    The Hammers terdegradasi dan jelas sulit untuk mempertahankan sang gelandang, dan setelah ia terlihat mengenakan jersey Man United sebelum benar-benar menandatangani kontrak dengan klub, ia selamanya disebut sebagai 'Judas'.

  • Sol Campbell | ArsenalGetty Images

    Sol Campbell - Tottenham Hotspur Ke Arsenal

    Campbell merupakan jebolan akademi Spurs, dan dia digadang-gadang bakal menjadi bintang masa depan The Lilywhites.

    Dia benar-benar menjadi properti panas di seluruh Eropa kala itu, dan Spurs bisa menghasilkan sekitar £25 juta dari penjualannya. Tapi...

    Pada 2001, Campbell menandatangani kontrak dengan rival sekota Spurs, Arsenal, secara gratis. Jelas itu membuat rasa hormat para fans Tottenham hilang, apalagi dia merupakan bagian penting dari skuad Invincibles Meriam London.

  • Eric Cantona Manchester United 1994Getty Images

    Eric Cantona - Leeds United Ke Manchester United

    Ketika Leeds berusaha untuk mengontrak bek sayap Man United Denis Irwin pada 1992, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah. Namun, United membalas dengan proposal menggiurkan untuk Cantona, yang pada akhirnya disepakati.

    Status Cantona sebagai pahlawan di Leeds sudah dapat dipastikan hilang, tapi kemarahan para pendukung juga tertuju pada pemilik Leeds kala itu Howard Wilkinson, yang menjualnya begitu murah yakni sekitar £1,2 juta.

  • Luis FigoGetty

    Luis Figo - Barcelona Ke Real Madrid

    Kepindahan Figo ke Santiago Bernabeu pada tahun 2000 mungkin tak bisa dilupakan oleh para pendukung Barca.

    Di akhir 90-an, Figo merupakan pemain penting dan selalu dielu-elukan para Cules. Tapi, keputusannya untuk pindah ke rival klasik mereka jelas tidak bisa diterima.

    Pada bulan November 2002, berbagai benda, termasuk koin, botol bahkan hingga kepala babi menghujani lapangan ketika pendukung Barca menunjukkan kepada Figo betapa mereka tidak menyukainya.

  • Roberto Baggio. Juventus vs Borussia Dortmund. 05.19.1993Getty Images

    Roberto Baggio - Fiorentina Ke Juventus

    Sejak dulu fans Fiorentina telah membenci Juventus. Hal itu terjadi karena Bianconeri merebut gelar dari tangan La Viola pada 1982 pada pekan terakhir musim itu. Selain itu, Juve juga mengalahkan Fiorentina di final Piala UEFA 1990.

    Jadi, ketika bintang mereka, Baggio, dijual ke rival mereka seharga £8 juta pada musim panas 1990, para penggemar membuat kerusuhan.

    Setelah Baggio pindah dan kedua tim berhadapan di Florence pada 1991, kepolisian memberikan pengawalan di sepanjang jalan. Dan di pertandingan, segala macam cemoohan dan pelecehan dilontarkan untuk Baggio.

    Di laga itu, Baggio juga menolak untuk mengambil tendangan penalti, dan ketika ditarik keluar, dia mengalungkan syal Fiorentina ke lehernya saat berjalan keluar lapangan.

  • Mo Johnstone, RangersGetty Images

    Mo Johnston - Celtic & Rangers

    Johnston awalnya meninggalkan Celtic pada tahun 1987 untuk bergabung dengan Nantes, tapi dua tahun kemudian dia pulang ke Glasgow namun untuk membela klub rival, Rangers.

    Tak hanya membuat para fans Celtic kesal, ia awalnya juga ditolak oleh para pendukung Rangers, mengingat Johnston membintangi Celtic selama tiga tahun di sana.

    Namun, pada akhirnya ia memenangkan hati fans Rangers, lewat 31 gol dari 76 golnya. Dia juga membuat kehebohan ketika melakukan selebrasi liar selama pertandingan Derbi Old Firm.