Garnacho-Man-Utd-Rooney-Carroll-West-HamGetty/GOAL

10 Gol Tendangan Salto Terbaik Di Liga Primer Inggris Sepanjang Masa: Dari 'Pratama Arhan EPL' Rory Delap Hingga Ikon Manchester United Wayne Rooney & Wonderkid MU Alejandro Garnacho

Para penggemar Liga Primer telah disuguhi ratusan gol luar biasa sejak dimulainya kompetisi ini pada tahun 1992, dengan beberapa pemain terbaik di dunia menghasilkan momen-momen ajaib yang sulit dipercaya. Namun, ada satu jenis gol tertentu yang menimbulkan lebih banyak kegembiraan daripada yang lain, karena kemampuan teknis dan keberanian yang diperlukan untuk melakukannya.

Status pahlawan instan diberikan kepada mereka yang berhasil melakukan tendangan salto yang sempurna. Mereka jarang terlihat selama bagian permainan normal, paling tidak karena risiko yang melekat pada pemilihan tendangan tersebut.

Namun tidak ada pertahanan yang dapat menangkisnya jika dilakukan dengan benar. Bagi seorang pemain untuk mendapatkan sentuhan yang cukup kuat untuk menaklukkan penjaga gawang, semuanya harus sempurna, mulai dari penempatan posisi dan waktu hingga konsentrasi dan ketenangan.

Liga Primer Inggris mungkin telah melihat lebih banyak gol-gol menakjubkan ini dibandingkan liga lain di Eropa, dan memilih yang terbaik untuk masuk ke dalam daftar 10 besar bukanlah hal yang mudah. Namun sering kali melihat kembali arsip menjadi sebuah keharusan.

Akan selalu ada orang-orang yang melayang di angkasa untuk mencatatkan nama mereka ke dalam cerita rakyat Premier League, dan GOAL hadir untuk mengurutkan tendangan salto terhebat dalam sejarah kompetisi hingga saat ini...

  • 10Sebastian Haller (West Ham vs Crystal Palace, 2021)

    Para pendukung West Ham tidak pernah benar-benar melihat yang terbaik dari Sebastien Haller, yang tiba di Stadion London dari Eintracht Frankfurt dalam kesepakatan rekor klub senilai 45 juta poundsterling ($ 57 juta) pada Juli 2019. Hasil sederhana berupa 14 gol dari 54 penampilan menyoroti fakta bahwa sang penyerang Borussia Dortmund tidak betah di Inggris, namun salah satu dari usaha tersebut masih termasuk yang terbaik di sepanjang karirnya.

    Itu terjadi saat Crystal Palace mengunjungi West Ham pada Desember 2021, saat tim asuhan David Moyes sangat membutuhkan inspirasi setelah tertinggal dari gol sundulan di babak pertama dari Christian Benteke. Haller memberikannya saat ia berputar di udara untuk menyambut umpan silang Vladimir Coufal dari sayap kanan, dengan tendangan kerasnya bersarang dengan sempurna ke pojok atas gawang.

    Penjaga gawang Palace, Vicente Guaita, hanya dapat melihat tanpa daya saat bola melewatinya, dan gol tersebut memberi West Ham satu poin berharga dalam usaha mereka untuk lolos ke Eropa. Moyes menggambarkan gol Haller sebagai "gol ajaib", yang lebih dari pantas, dan menjadi pengingat akan naluri alaminya yang luar biasa di dalam kotak penalti.

  • Iklan
  • 9Gary Cahill (Aston Villa vs Birmingham City, 2006)

    Gary Cahill paling diingat sebagai pemain bertahan yang cepat dan dapat diandalkan hingga bisa disebut sebagai salah satu yang terbaik karena kemampuannya yang mengesankan dalam membaca permainan. Namun mantan bintang Chelsea dan Bolton ini juga memiliki kemampuan mencetak gol. Dia mengantongi total 28 gol di Premier League, termasuk tendangan salto yang luar biasa untuk membuka rekening golnya saat masih memperkuat Aston Villa.

    Villa menjamu Birmingham City pada April 2006 dengan kedua tim berjuang di papan bawah klasemen, dan Villa akhirnya meraih kemenangan dengan skor 3-1, saat Cahill mencetak gol kedua yang sangat penting setelah melakukan lompatan yang luar biasa.

    Bola mengarah ke arahnya setelah kemelut di depan gawang, namun penyelesaian akhir Cahill sangat indah saat ia bangkit untuk melepaskan tendangan voli pertama yang tak terbendung. Itu adalah sebuah aksi atletis yang tidak diketahui oleh siapa pun pada saat itu, namun itu menjadi penentu baginya untuk terus melaju dan menjadi seorang bek tengah pencetak gol.

  • 8Rory Delap (Southampton vs Tottenham, 2004)

    Ketika sebagian besar penggemar sepak bola mendengar nama Rory Delap, mereka akan berpikir mengenai pemain spesialis lemparan ke dalam dari Stoke City yang berhasil membuat gusar pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger, dalam beberapa kesempatan. Sebuah hal yang akrab dengan pecinta sepakbola Indonesia dengan kehadiran Pratama Arhan di timnas saat ini. Namun sang gelandang asal Irlandia ini juga sangat mampu menciptakan sesuatu yang spektakuler.

    Delap mencetak gol terbaik dalam kariernya untuk Southampton saat melawan Tottenham di St Mary's pada bulan Maret 2004, setelah dua tahun tidak mencetak gol. Tidak ada yang menyangka melihat Delap berlari ke dalam kotak penalti untuk mencoba menyambar bola liar, namun itulah yang dia lakukan, dan dia memiliki kecepatan berpikir untuk menyesuaikan tubuhnya untuk melakukan tendangan salto setelah menyadari bahwa bola jatuh di belakangnya.

    Delap tidak bisa mengharapkan koneksi yang lebih baik lagi saat tendangannya meluncur deras melewati Kasey Keller di gawang Spurs.

    Gol tersebut menjadi pembeda antara kedua tim dan memastikan bahwa Delap akan selalu mendapat tempat spesial di hati para pendukung Saints.

  • ENJOYED THIS STORY?

    Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

  • 7Andy Carroll (West Ham vs Crystal Palace, 2017)

    Andy Carroll pernah dianggap sebagai talenta paling cemerlang dalam sepak bola Inggris. Lulusan akademi Newcastle ini tidak tertandingi pada zamannya, seorang penyerang tengah besar dan bengis yang menyebabkan mimpi buruk bagi para pemain bertahan, namun cedera mencegahnya mencapai potensi penuhnya.

    Setelah gagal di Liverpool, Carroll bergabung dengan West Ham dengan kontrak permanen pada tahun 2013, dan kemudian mencetak 34 gol untuk klub tersebut. Golnya yang paling menonjol adalah saat menang 3-0 di kandang melawan Crystal Palace pada Januari 2017, yang sampai hari ini mungkin masih menjadi gol terbaik yang pernah dicetak di London Stadium.

    Michail Antonio memberikan umpan silang kepada Carroll untuk disambut di tiang gawang dan ia memutar tubuhnya dengan sempurna untuk melakukan tendangan salto akrobatik, yang nyaris tidak terlihat saat bola melesat ke dalam gawang. Penonton dibuat terpana, namun hal tersebut tidak mengejutkan bagi pelatih West Ham saat itu, Slaven Billic, yang mengatakan setelah pertandingan: "Dia melakukannya saat latihan, meskipun biasanya dia membentur tiang gawang! Saya khawatir dia akan mengalami cedera saat melakukannya dalam latihan."

  • 6Christian Benteke (Liverpool vs Man Utd, 2015)

    Seperti Carroll, Christian Benteke juga harus dianggap sebagai kegagalan Liverpool. Pemain asal Belgia ini hanya mampu mencetak 10 gol di musim debutnya di Anfield setelah didatangkan dari Aston Villa dengan nilai transfer sebesar £33 juta ($42 juta) di bulan Juli 2015, dan kemudian dijual ke Crystal Palace.

    Jelas terlihat mengapa Liverpool mengincar Benteke setelah pertandingan Liga Premier kelima untuk klub, saat ia mencetak salah satu gol terbaik sepanjang masa dalam kekalahan tandang 3-1 dari Manchester United. Ketika sebuah umpan silang yang dibelokkan mengarah ke Benteke enam menit sebelum pertandingan usai, ia berhasil mengarahkan bola melewati kiper nomor satu United, David de Gea, dengan sebuah tendangan manis yang ditakdirkan untuk masuk ke dalam gawang saat bola meninggalkan kakinya.

    Sebenarnya, Benteke kurang beruntung karena tidak dianugerahi penghargaan Goal of the Season, namun hasil akhir di Old Trafford akhirnya menjadi penentu bagi sang penyerang tangguh, yang kini berkiprah di MLS bersama D.C. United.

  • 5Dimitar Berbatov (Man Utd vs Liverpool, 2010)

    Manchester United memiliki sejumlah penyerang elit selama era kejayaan Sir Alex Ferguson, namun tidak ada yang lebih berbakat dari Dimitar Berbatov, yang memiliki sentuhan pertama yang nyaris tak tertandingi dan kemampuan untuk mencetak semua jenis gol. Pemain asal Bulgaria ini mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam pertandingan awal musim melawan Liverpool pada 2010-11, mencetak hat-trick brilian untuk memberikan kemenangan 3-2 yang tak ternilai bagi United.

    Gol keduanya adalah gol yang tak akan lekang oleh waktu, setelah ia memiliki kesadaran dan keberanian untuk mengontrol umpan silang Nani dengan lututnya di dekat titik penalti. Bola melambung dengan baik untuk Berbatov melompat ke belakang dan menceploskan bola ke dalam gawang dalam satu gerakan yang mulus, dengan sedikit bantuan dari mistar gawang, yang memicu euforia di Old Trafford.

    Kebanyakan pemain tidak akan pernah berpikir untuk melakukan tendangan salto dalam posisi tersebut, namun Berbatov memiliki keunikan tersendiri.Dia juga membungkam para pengkritiknya dengan penampilannya setelah musim pertama yang kurang memuaskan di United, dengan Ferguson yang mengatakan hal tersebut setelah peluit akhir pertandingan: "Tidak pernah ada keraguan tentang kualitasnya."

  • 4Emre Can (Liverpool vs Watford, 2017)

    Emre Can mempersingkat masa tinggalnya selama empat tahun di Liverpool pada tahun 2018 setelah gagal mencapai kesepakatan dengan klub terkait perpanjangan kontrak, dan kemudian bergabung dengan raksasa Italia, Juventus. Pemain asal Jerman ini merupakan pemain yang konsisten di Anfield sejak bulan-bulan terakhir masa kepemimpinan Brendan Rodgers hingga awal masa kepemimpinan Jurgen Klopp, dan sekarang mungkin menyesali keputusannya untuk tidak bertahan lebih lama lagi, mengingat banyaknya trofi yang telah dimenangkan Liverpool sejak kepergiannya.

    Namun, Can tetap dikenang oleh sebagian besar penggemar Liverpool, tidak terkecuali untuk gol spesialnya melawan Watford pada Mei 2017. Gelandang serba bisa ini memberi tim asuhan Klopp kemenangan 1-0 di Vicarage Road setelah berlari menerima umpan terobosan dari Lucas Leiva dan entah bagaimana menyesuaikan tubuhnya untuk melepaskan tendangan salto ke tiang gawang Heurelho Gomes.

    "Itu adalah gol terbaik yang pernah saya cetak," ujar Can saat menjelaskan golnya di depan media.

    "Saya melihat ruang dan saya berlari ke belakang dan pikiran pertama saya adalah saya ingin menyundul bola, kemudian saya tidak berpikir terlalu banyak."

  • 3Wayne Rooney (Man Utd vs Man City, 2011)

    Wayne Rooney mencetak 253 gol selama membela Manchester United, sebuah rekor klub, dan banyak di antaranya yang masuk dalam kategori kelas dunia. Mantan penyerang Inggris ini merupakan salah satu pemain dengan teknik terbaik, dengan kaki kanannya yang tajam dan semangat kompetitif ganas, yang selalu ia tunjukkan dalam pertandingan derby melawan Manchester City.

    Dalam salah satu pertemuan di Old Trafford pada Februari 2011, kedua tim bermain imbang 1-1 dengan hanya 12 menit tersisa, dan Rooney maju untuk membenamkan tetangga berisik United itu dengan gaya yang memukau. Nani memberikan umpan silang dari sisi kanan yang terlihat akan mengenai Rooney pada awalnya, namun ia dengan brilian mengalihkan berat badannya untuk mengarahkan bola ke arah gawang, dan penjaga gawang City, Joe Hart, hanya memiliki waktu sepersekian detik untuk bereaksi..

    Itu adalah upaya yang luar biasa, yang kemudian disebut Ferguson sebagai gol terbaik yang pernah ia lihat di Old Trafford, dan terbukti menjadi momen yang menentukan dalam perebutan gelar pada musim tersebut, saat United meraih gelar ke-12 di Premier League..

  • 2Diomansy Kamara (Fulham vs Tottenham, 2007)

    Pada pekan awal musim 2007-08, Fulham dan Tottenham memainkan sebuah laga klasik sepanjang masa di Craven Cottage. Tuan rumah dua kali mengejar ketertinggalan sebelum Gareth Bale mencetak gol ketiga Spurs di pertandingan ini setelah satu jam pertandingan, yang tampaknya akan menjadi penentu kemenangan.

    Hingga Diomansy Kamara muncul di menit ke-90 dengan sebuah tendangan salto yang luar biasa dari jarak jauh di dalam kotak penalti. Spurs mengira mereka telah menyundul bola dengan baik, namun sang penyerang Senegal tersebut melepaskan tendangan ke arah gawang Paul Robinson yang membuat mantan penjaga gawang Inggris tersebut terperanjat..

    Manajer Fulham, Lawrie Sanchez, mengatakan setelah pertandingan: "Ini seperti film James Bond di mana Anda berpikir, mengapa penjahat tidak membunuhnya dan akhirnya dia kembali untuk menggigit mereka." Kamara jelas telah mendapatkan 'lisensi untuk membunuh' setelah menghancurkan hati Spurs dengan tendangan yang begitu berkesan.

  • 1Alejandro Garnacho (Man Utd vs Everton, 2023)

    United telah mengalami paceklik kesuksesan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pergeseran kekuatan di Manchester yang kini sepenuhnya berkat revolusi Pep Guardiola di Etihad Stadium.Mungkin masih butuh waktu sebelum mereka dapat mulai menjembatani kesenjangan tersebut, namun terdapat satu alasan untuk optimistis, dan namanya adalah Alejandro Garnacho.

    Pemain berusia 19 tahun ini telah membuat 53 penampilan untuk United dan memiliki 12 gol, yang merupakan jumlah yang lebih dari cukup mengingat dia belum mendapatkan tempat reguler di tim inti Erik ten Hag. Namun, semakin sulit bagi sang pelatih asal Belanda untuk meninggalkannya, terutama setelah golnya yang luar biasa ke gawang Everton.

    Garnacho membuka skor di Goodison Park setelah mundur untuk menyambut umpan silang Diogo Dalot di sisi kiri kotak penalti. Pemain asal Argentina itu melayang dan mengayunkan kaki kirinya untuk membantu menyeimbangkan diri sebelum meneruskan bola dengan kaki kanannya, dan bola bersarang di sudut gawang yang berlawanan meskipun ada penyelamatan dari Jordan Pickford.

    “Dia tidak bisa mempercayainya, Garnacho.Saya tidak bisa mempercayainya," kata legenda United, Gary Neville, saat menjadi komentator untuk Sky Sports. "Saya rasa saya tidak pernah berada di stadion untuk melihat tendangan salto sebagus itu - dan saya ada di sana untuk menyaksikan tendangan Rooney di derby Manchester.Itu sungguh luar biasa. Sebuah gol yang ajaib, gol yang ajaib."

    United kemudian memenangkan pertandingan dengan skor 3-0, dengan Garnacho mendapatkan penghargaan Man of the Match untuk kontribusinya yang menentukan. Ten Hag mendukung sang pemain remaja untuk memenangkan Goal of the Season dalam konferensi pers setelah pertandingan, tetapi rekannya, Sean Dyche, yang paling tepat untuk merangkumnya.

    "Gol terbaik seumur hidup," kata sang pelatih Everton. Dapat dipastikan bahwa Garnacho mungkin tidak akan pernah mencetak gol yang lebih baik lagi.

0