Youssef Ezzejari - Persik KediriMO Persik

Youssef Ezzejjari Kaget Gol Ke Gawang PSM Makassar Viral Di Spanyol


EKSKLUSIF   ALVINO HANAFI       

Ujung tombak Persik Kediri Youssef Ezzejjari tidak menyangka gol yang dilesakkan ke gawang PSM Makassar pada matchday keempat Liga 1 2021/22 bulan lalu menjadi pembicaraan di negara asalnya, Spanyol.

Ezzejjari mencetak gol pertama Persik di laga itu pada menit ke-33, sekaligus menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal gol Anco Jansen di menit kelima. Meski Persik akhirnya menelan kekalahan 3-2 dalam laga yang berlangsung pada 23 September itu, gol Ezzejjari menjadi sorotan.

Menerima umpan panjang dari Ibrahim Bahsoun dari lini belakang, Ezzejjari selanjutnya memperdayai tiga pemain PSM, sebelum akhirnya menyontek bola dengan ujung kaki kanannya yang membuat kaget kiper Syaiful Syamsuddin, sehingga tak berkutik untuk menghalau si kulit bundar.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Gol tersebut mendapat pujian dari media ternama di Spanyol, Marca. Surat kabar ini memasang judul: 'Dia orang Spanyol, bermain di Indonesia, dan tidak heran jika dia dinominasikan meraih penghargaan Puskas untuk gol luar biasanya itu'.

Apa yang dikatakan?

Ezzejjari mengaku tidak menyangka bila golnya tersebut menyedot perhatian media raksasa Negeri Matador tersebut. Namun ia tidak ingin besar kepala terhadap sorotan yang diberikan kepada dirinya.

“Ya, gol itu cukup viral di Spanyol beberapa waktu lalu, dan juga karena saya merupakan satu-satunya pemain dari Spanyol yang bermain di Indonesia,” ungkap penyerang bernomor punggung 99 tersebut.

Persik menjadi klub Asia pertama yang mewarnai perjalanan karir Ezzejjari. Sebelum berlabuh ke Kediri, Ezzejjari sempat merumput di Primera Divisio Andorra (setara Liga 1) bersama CE Carroi. Di klub tersebut, pemain berusia 28 tahun ini total melesakkan 19 gol.

Tak terbebani torehan Rodriguez

Namun Ezzejjari bukan pemain Spanyol pertama yang pernah merumput di Indonesia. Sebelumnya ada pemain lainnya yang bermain di liga ini, seperti Alfonso de la Cruz bersama PSS Sleman, Kiko Insa (Arema & Bali United), Joan Tomas Campasol (Persija), serta Fernando Rodríguez Ortega (Mitra Kukar).

Dari keempat pemain itu, hanya Rodriguez yang menempati posisi serupa dengan Ezzejjari. Rodriguez cukup sukses, karena mampu mencetak 15 gol pada musim 2018, walau Mitra Kukar akhirnya terdegradasi ke Liga 2.

Ketajaman Rodriguez ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Ezzejjari untuk setidaknya menyamakan torehan kompatriotnya itu, mengingat ia telah mencetak empat gol bagi Persik. Kendati demikian, Ezzejjari tidak ingin terbebani.

“Saya hanya fokus kepada tim saya. Saya fokus untuk memberikan yang terbaik bagi tim melalui banyak assists dan gol,” tegas pemain kelahiran Santa Coloma de Gramanet itu.

Peran Joko Susilo

Ezzejjari mengaku keberadaan Joko Susilo sebagai arsitek Persik turut membantu dirinya menjadi pemain yang mendapat perhatian di Liga 1. Hanya saja, kebersamaan dengan Joko tidak berlangsung lama.

Manajemen Persik mendepak Joko dari kursi pelatih setelah Macan Putih gagal mendapatkan hasil memuaskan di lima pertandingan, karena hanya meraih masing-masing satu kemenangan dan imbang, serta tiga kekalahan.

“Dia salah satu pelatih terbaik yang pernah menangani saya. Dia sangat pintar. Dia menumbuhkan kepercayaan diri dan dukungan kepada semua pemain. Tapi kami tidak dipayungi keberuntungan di Series 1,” imbuh Ezzejjari.

Iklan