Yaser Asprilla NXGN GFXGOAL

Yaser Asprilla: Wonderkid Kolombia Gebrak Liga Primer Inggris Bareng Watford

Melangkah dari sepakbola Amerika Selatan ke Liga paling beken di dunia adalah tantangan berat, bahkan untuk pemain muda berbakat.

Kemampuan tidak selalu cukup untuk mencapai level elite: seorang wonderkid juga membutuhkan kepercayaan diri, dan itu tidak sedikit.

Beruntung, hal itu tampak bukan jadi kekurangan bagi rekrutan baru Watford, pemain timnas Kolombia berusia 18 tahun, Yaser Asprilla.

Asprilla dalam trek yang benar untuk melampaui kesuksesan pemain senama sekaligus kompatriot, Faustino (meski tidak ada hubungan keluarga), yang mungkin jadi orang Kolombia paling sukses di Liga Inggris.

"Cara saya pergi dengan rendah hati, saya pikir saya akan lebih baik dari dia," ucap Yaser tidak lama setelah bergabung dengan Watford dari klub Primera A Kolombia, Envigado, dalam pernyataan berani yang dengan cepat menjadi viral.

“Saya percaya pada karakteristik dan bakat saya. Saya tahu ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, dalam karier terindah bermain sepakbola,” tambahnya.

Watford tentu yakin mereka kini mengenggam permata itu. The Hornets menyepakati harga sekitar £2,5 juta untuk Asprilla pada Agustus 2021, ketika ia baru mainkan kurang dari 10 pertandingan di skuad utama Envigado.

Remaja itu tampil menonjol sebagai salah satu bintang muda musim 2021. Ia mencetak lima gol dalam 19 laga saat timnya finis di urutan kesembilan, meski gagal lolos ke babak play-off.

Sebuah klub kecil yang terletak di pinggiran Medellin, Envigado, nyaris tidak pernah terlibat dalam perjuangan untuk kehormatan Kolombia di Copa Libertadores. Keistimewaan mereka adalah untuk mempersiapkan bakat dan generasi baru, sesuatu yang mereka lakukan lebih baik dari klub lain.

Asprilla hanyalah lulusan terbaru dari akademi pemuda yang dalam beberapa tahun terakhir telah menghasilkan bintang-bintang seperti: James Rodriguez, Juan Fernando Quintero, Giovanni Moreno, Mateus Uribe, dan Fredy Guarin.

Lahir di Bajo Baudo, pantai Pasifik Kolombia, Asprilla, sang penyerang kurus itu baru berusia 11 tahun kala ia pindah ke Envigada. Ia langsung jadi sorotan dengan kaki kirinya yang mematikan dan kemampuan teknis yang matang dengan bola di kakinya sebelum waktunya.

Anak muda ini merasa paling nyaman mengarahkan permainan dari posisi lini tengah untuk menyerang. Tapi, terkadang ia juga tampil melebar untuk di kedua sisi sayap Envigado.

Mengingat kemahirannya di sekitar gawang dan perawakan fisik yang mengesankan, Asprilla mumpuni untuk mengeksplorasi lapangan lebih jauh. Ia bisa bermain tidak jauh dari penyerang tengah dan menciptakan kemelut di dalam atau sekitar area penalti.

Orang-orang yang pernah dekat dengan Asprilla tidak meragukan aset unik yang pernah ada di tangan mereka.

“Yaser adalah pemain spesial. Kami sudah lama tidak melihat pemain dengan gaya Faustino Asprilla, karena sekarang mereka lebih atletis dan kurang terampil,” tutur pelatih Asprilla di tim junior klub, Alberto Suarez, kepada media Kolombia, Blu Radio, setelah debut sang pemain di timnas pada 16 Januari lalu kontra Honduras.

“Dia adalah tipikal pemain yang tahu cara bermain dengan tubuhnya. Melawan Honduras, dia membuat kami senang dan bangga karena dia menunjukkan apa yang selalu dia lakukan di Envigado. Yaser dan sepakbola akan berlangsung dalam waktu yang lama.”

“Apa yang membuatnya istimewa? Dia bermain sambil berpikir. Dia tidak hanya bermain dengan kakinya, tapi juga dengan tubuhnya.”

“Ketika saya berbicara dengan [pelatih Kolombia] Reinaldo Rueda, dia bertanya kepada saya tentang kondisi fisik dan berat badannya; dia kurus, tapi Anda harus tetap mencoba menendang, memegang, atau mendorongnya untuk menghentikan karena dia tahu bagaimana menggunakan tubuhnya. Itu sulit bagi lawan,” pungkasnya.

Asprilla mendapatkan segel persetujuan yang berharga. Mantan pemain Newcastle United, Parma, dan timnas Kolombia, Faustino Asprilla, mendukung sang pemuda untuk mengikuti jejaknya dan membuat kesan besar di Inggris.

“Saya pikir itu bagus,” kata 'Tino' kepada Blog Deportivo ketika ditanya komentarnya tentang Yaser.

“Dia seharusnya tidak hanya memikirkan saya, tapi banyak pemain yang bahkan lebih baik dari saya. Saya harap dia bisa menyalip kita semua karena itu bagus untuk sepakbola dan timnas Kolombia,” ujar pemilik 57 caps di skuad Tricolor itu.

“Jika dia bermain bagus, dia pasti kerabat saya. Jika dia bermain buruk, dia bukan di antaranya!,” pungkasnya.

Iklan
0