XaviGetty Images

Xavi: Gavi Main Kasar? Omong Kosong!

Pelatih Barcelona Xavi melakukan pembelaan terhadap anak asuhnya, Gavi, dengan memberikan pernyataan pedas kepada para pengkritik terkait permainan kasar sang pemain.

Gavi belakangan menjadi sorotan, karena dianggap bermain terlalu kasar. Namun permainan kasar itu sering luput dari pantauan wasit, sehingga Gavi kerap lolos dari sanksi kartu.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Xavi menyatakan, para pengkritik itu kemungkinan dikeluarkan oleh pihak yang tidak senang dengan Barcelona. Villarato pun menjadi sasaran Gavi. Villarato adalah sebuah kata yang umum di media sepakbola Spanyol untuk menggambarkan konspirasi melawan Real Madrid yang menguntungkan Barcelona.

“Omong kosong. Ada wasit di lapangan yang membuat keputusan. Dia bermain dengan semangat dan penuh keberanian. Dia tidak perlu merasa khawatir,” tegas Xavi dikutip laman Mundo Deportivo.

“Saya pikir dia sebenarnya sering dilanggar, dan tidak banyak yang membelanya. Tidak banyak peluit yang ditiup saat dia dilanggar. Dari mana ini asalnya? pencipta Villarato? Atau dari doping?!”

Pernyataan Xavi itu merujuk kepada sarkasme dan ironi pada teori yang dipatenkan surat kabar AS yang menganggap Barca diuntungkan di tingkat arbitrase selama masa kepresidenan Angel Maria Villar di federasi sepakbola Spanyol (RFEF).

Sedangkan doping merujuk kepada informasi dari jurnalis Cadena Cope, Juan Antonio Alcala yang mencurigai skuad Barca asuhan Pep Guardiola menggunakan doping untuk meningkatkan performa. Barca mengajukan protes, dan akhirnya Cope mengakui informasi tersebut tidak benar dan harus membayar 200 ribu euro.

Tekanan kepada Xavi pun ditambah dengan pertanyaan terkait pembandingan antara Gavi dan manta gelandang Madrid Casemiro. Xavi pun memberikan pujian kepada gelandang Barcelona tersebut.

“Ketika dia bermain bersama tim nasional [Spanyol], dia luar biasa. Ketika dia bermain dengan Barca, sepertinya dia melewati batas,” bela Xavi.

“Saya melihatnya dari luar. Bersama Spanyol, dia adalah contoh perjuangan dan keberanian. Dengan Barca dia [dianggap] terlalu kasar. Jika [Barca] menang, dia bahkan kurang disukai.”

“Saya akan bilang ke Gavi untuk tidak perlu merasa khawatir, tidak berhenti, dan tetap bermain dengan semangat dan keberanian yang sama, atau bahkan lebih. Dia tidak memiliki batas maksimal.”

Iklan