Mason Greenwood Manchester UnitedGetty Images

Wonderkid Mason Greenwood - Memikul Masa Depan Manchester United

Sosok tersebut bukanlah bintang seperti Paul Pogba atau Harry Maguire, bukan pula pemain senior seperti David De Gea atau Juan Mata, tetapi pemain belia berusia 18 tahun, Mason Greenwood.

Pemain kelahiran Bradford tersebut mengundang decak kagum melalui performa brilian di atas lapangan hijau. Ia semakin sering mendapatkan kesempatan bermain, bahkan tidak jarang menjadi starter, dan Greenwood membalas kepercayaan Ole Gunnar Solskjaer dengan mencetak tiga gol dalam empat pertandingan terakhir.

Dwigol di antaranya dicetak pada ajang Liga Europa saat Setan Merah mencukur AZ Alkmaar 4-0. Torehan itu membuatnya menjadi pemain termuda yang mengemas sepasang gol di kompetisi mayor Eropa bagi United, yakni pada usia 18 tahun 72 hari.

Penampilannya yang semakin meningkat membuat pujian mengalir deras kepadanya, legenda klub Gary Neville mengatakan: "Ketenangan dan fisiknya luar biasa, cara dia menuntaskan peluang hanya dimiliki oleh penyerang papan atas. Greenwood adalah finisher yang lebih bagus daripada Marcus Rashford." 

Sementara Ole, sang pelatih, juga tidak menyembunyikan kekagumannya pada sang pemain: “Dia [Greenwood] ada di kelas berbeda sebagai pencetak gol. Kapan pun dia di sekitar kotak penalti, Anda mengharapkan dia untuk melepaskan tendangan."

Marcus Rashford Mason Greenwood Manchester United 2019-20Getty ImagesSaat Manchester United mulai banyak disorot karena performa inkonsisten sepeninggal Sir Alex Ferguson, Setan Merah kini memiliki secercah harapan untuk bisa mengentaskan klub dari periode kelam.

Kita seharusnya tidak terkejut dengan keinginan sang pelatih untuk melibatkan Greenwood mengingat performa musim ini. Penyerang kelahiran Bradford tersebut telah menembus setiap kategori usia di klub sejak bergabung di sekolah pengembangan United di Halifax pada usia enam tahun.

Dia masih bisa bermain untuk tim U-16 pada 2017/18 tetapi ia mendapat promosi ke U-18 di pertengahan musim dan kemudian mencatatkan 17 gol dalam 21 pertandingan, termasuk 16 gol dalam 17 laga sebagai starter.

Pada 2018/19 dia mencetak 30 gol dalam total 29 pertandingan, termasuk lima gol dalam lima pertandingan UEFA Youth League. Juga 22 golnya dalam 18 pertandingan tim U-18 termasuk hat-trick menakjubkan untuk mengeliminasi juara lima kali beruntun Piala FA Youth, Chelsea, pada Desember. Performa itu membuatnya masuk dalam daftar Goal NxGn yang berisi 50 pemain muda terbaik dunia pada Maret lalu.

"Mason penentu kemenangan, itu jelas, Anda bisa melihat dia akan mencetak gol untuk Anda dan dia selalu berbahaya," ujar pelatih U-18 Neil Ryan usai kemenangan 4-3 atas Chelsea, sebelum memadamkan ekspektasi yang tidak terhindarkan lagi.

"Saya pikir kami tim yang bagus dalam memastikan semua kehebohan menjadi tenang karena dia masih memiliki perjalanan panjang, mari kita lakukan dengan benar. Dia bermain sangat, sangat baik tahun ini; dia berada di bangku cadangan saat menghadapi Valencia, yang menjadi pengalaman luar biasa untuknya.

"Kami memiliki staf luar biasa yang merawat dia baik di dalam dan di luar lapangan, dan bagi kami sebagai staf pelatih, sudah menjadi tugas kami untuk memastikan dia bisa naik ke level berikutnya. Ini akan jadi tantangan untuknya, tetapi tantangan yang sangat bagus dan dia sudah menjalani empat atau lima bulan yang hebat sejauh ini dan kami harus terus bekerja bersama dia."

Sejak itu, Greenwood terus melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih baik. Dia membuat kemajuan dengan menembus skuat reguler tim cadangan dan juga tim U-23, mencetak tiga gol dalam enam laga, dan melakoni debut senior - yang tidak mungkin dilupakan - pada menit terakhir kemenangan dramatis Man United atas Paris Saint-Germain di Parc des Princes pada ajang Liga Champions dengan pergantian telat melawan Arsenal dan West Ham United menyusul di Liga Primer Inggris,

Mason Greenwood Manchester United 2018-19

Kualitasnya nyaris tidak ada batasnya, menjadi finisher alami dengan kedua kaki seperti yang diinginkan banyak pesepakbola profesional yang sudah berpengalaman. Instingnya di daerah lawan sangat mencolok di manapun dia diposisikan di lini depan, atau sebagai pemain nomor 10 seperti yang banyak ia lakukan pada awal periode bersama tim U-18 musim lalu.

Kemampuan melewati lawan membuatnya menjadi mimpi buruk bagi lini belakang, dan ketika dia mengambil kecepatan dan melihat kepercayaan dirinya membawa bola ke kanan atau kiri, membuat kita teringat sosok Thierry Henry saat menjalani karir emas bersama Arsenal.

Tentu saja, pada usia 18 tahun ada hal-hal yang belum bisa ia lakukan dengan baik, tetapi sebagai bintang paling menjanjikan yang datang dari tim akademi United dalam beberapa tahun terakhir, Greenwood berpotensi bergabung dengan nama-nama besar seperti Ryan Giggs, David Beckham, Paul Scholes dan juga Paul Pogba sebagai ikon asli Old Trafford dalam tahun-tahun mendatang.

Iklan