Fiorentina masih meratapi kepergian Dusan Vlahovic ke Juventus pada Januari kemarin, dengan Daniele Prade mengatakan bahwa pihaknya seolah-olah menjadi tawanan bagi sang pemain dan agennya yang memaksakan terwujudnya transfer.
La Viola tampak belum sepenuhnya merelakan kepergian bintang sekaligus penyerang andalan mereka tersebut, kendati mendapat keuntungan dari penjualan pemain berusia 22 tahun itu sebesar €75 juta.
Prade, sekalu direktur sepakbola Fiorentina, mengatakan pihaknya tidak berdaya mempertahankan bomber asal Serbia tersebut karena berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.
"Semua orang tahu betul bagaimana situasinya dengan Vlahovic dan tidak mungkin untuk menolak proposal itu," kata Prade dalam konferensi pers, Rabu (2/1).
"Kami memahami kekecewaan para fans, tapi ada beberapa situasi yang di luar kendali kami semua. Klub-klub sekarang hampir menjadi tawanan bagi agen dan pemain."
"Kami tidak bisa menolak ini [transfer Vlahovic] karena kami berisiko kehilangannya secara gratis. Ini adalah sepakbola modern dan kami hanya bisa berharap segalanya berubah."
Vlahovic mengikuti jejak Federico Chiesa, yang juga menolak tawaran dari Arsenal dan beberapa klub lain karena telah menetapkan hati untuk bergabung dengan Juventus.
Ketegangan yang diciptakan oleh transfer tersebut bisa berdampak di masa depan Fiorentina, itu setelah presiden klub, Rocco Commisso membuka kemungkinan untuk berhenti menjabat setelah menjadi sasaran kemarahan pendukung atas saga transfer Vlahovic.
"Saya juga mendengar komentarnya dan saya juga khawatir dengan kata-katanya," ungkap Prade.
"Commisso adalah orang yang memberikan segalanya, semangat dan antusiasme serta uang. Saya memahami kekecewaannya. Masih terlalu dini untuk mengatakan apa perasaannya, tetapi pelatih dan skuad akan melakukan segala yang kami bisa untuk mengembalikan energi dan antusiasme itu."
"Saya harap kami bisa memenangkan kembali hati fans dengan kerja keras, keadilan, dan memenangkan pertandingan sebanyak mungkin."




