AHHA PS Pati kembali membuat sensasi. Kali ini, pemain mereka melakukan sepakbola kung fu pada laga uji coba melawan salah satu kontestan Liga 1, Persiraja Banda Aceh, pada laga yang digelar Senin, 6 September.
Sebagai klub Liga 2, AHHA mampu mengalahkan Persiraja dengan skor telak 3-0 pada laga bertajuk persahabatan ini. Tapi kemenangan itu jadi tidak membanggakan karena aksi brutal dari pemain AHHA.
Pemain yang dimaksud adalah Syaiful Indra Cahya, yang berposisi sebagai fullback. Pada video yang tersebar viral di media sosial, eks Arema FC itu kedapatan menengangkat kaki sangat tinggi hingga menyepak muka pemain Persiraja, Muhammad Nadhif.
Tanpa ragu, wasit yang bertugas pada pertandingan ini langsung memberikan kartu merah kepada Syaiful. Tak sampai di situ, video aksi kasar lainnya juga terlihat dari pemain senior Zulham Zamrun, yang turut dikartu merah oleh wasit.
Tentunya kata persahabatan pada laga uji coba ini jadi luntur, karena kengototan AHHA PS Pati hingga menjurus kasar. Klub milik Atta Halilintar ini jadi pembicaraan media sosial, dan jargon "kasih keras" yang mereka gunakan jadi terasa sangat harfiah.
Manajemen tegur keras Syaiful Indra Cahya
AHHA PS Pati merespons dengan cepat aksi tak terpuji yang dilakukan Syaiful Indra Cahya. Manajemen sudah memberi peringatan secara resmi kepada yang bersangkutan atas tendangan kung fu yang dia lakukan pada laga kontra Persiraja Banda Aceh.
"Syaiful saya tegur keras, saya minta maaf kepada Persiraja dan masyarakat Aceh. Saya ingatkan pemain saya untuk selalu respek kepada lawan, jangan pernah berniat untuk mencederai lawan apa pun kondisinya," kata Doni Setiabudi, manajer AHHA PS Pati.
"Kami semua sama-sama mencari nafkah dari lapangan hijau, dan Syaiful sudah meminta maaf atas perbuatannya. Semoga ini jadi pembelajaran untuk pemain lain," tutup sosok yang akrab disapa Jalu tersebut.
Siapa Syaiful Indra Cahya?
Syaiful pernah menjadi salah satu pemain menjanjikan yang dikenal sebagai fullback dengan tendangan bebas yang bagus. Dirinya pernah bermain di timnas Indonesia, membela sederet klub besar seperti Persija Jakarta, Arema, hingga Bali United. Tapi, kariernya tak pernah awet di satu klub.
