Pertandingan babak delapan besar antara Borneo FC dan PSM Makassar, di Stadion Segiri, Samarinda, diwarnai aksi tidak terpuji dari pemain PSM, Yance Sayuri.
Pada laga yang digelar Minggu (3/7) malam itu, Yance tersulut emosi kepada ball boy di lapangan hingga menggeboknya dengan bola yang ditendangnya cukup keras.
Kejadian itu dapat sorotan dari berbagai pihak, karena terekam kamera. Wasit pun bertindak tegas, dan memberikan kartu merah terhadap saudara kembar dari Yakob Sayuri tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada menit ke-94, kala PSM belum menyerah untuk menghindari kekalahan dari Borneo FC. Mereka sedang dalam kondisi tertinggal 2-1, dan kurang puas pada kinerja wasit.
Bernardo Tavares nampak tidak tenang sepanjang pertandingan, ia juga kelihatan 'repot' menenangkan para pemain ketika emosi mereka terpancing, termasuk saat momen Yance menggebok ball boy.
"Saya tak mengerti, kenapa ini bisa terjadi? Permainan telah berakhir di pertengahan babak pertama, ketika Borneo FC mencetak gol kedua. Kenapa? Borneo tim yang bagus, dana mereka dua kali lipat kami, tetapi tidak punya bola. Kami rasanya perlu mengambil bola dari Makassar dan wasit mengizinkan situasi ini," ujar Tavares selepas laga.
"Saya bicara soal bola karena ada alasan untuk pemain saya, Yance, yang melakukan itu [menendang bola] ke anak kecil [ball boy]. Mereka seperti membuat lelucon sejak babak pertama. Ibaratnya sama seperti Anda mengatakan hal buruk pada ibu seseorang. Bagaimana rasanya? Ini bukan perang, ini olahraga, kami harus menikmatinya. Kalian pikir itu adil? Setiap bola keluar, kami menunggu hampir satu menit," keluh dia soal intensi ball boy untuk mengulur waktu.
Peristiwa ini terekam kamera dan Yance dapat sorotan. Tavares pun kecewa dengan bagaimana laga berjalan, di mana ia mengeluhkan bahwa sepakbola Indonesia membutuhkan asisten video wasit, atau VAR.
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)



