Oleh Bart Slabbekoorn
Frank van Kempen memulai babak baru dalam kariernya. Pelatih asal Belanda itu, dengan pengalaman bertahun-tahun di PSV, belum lama ini ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia U-20 dan asisten pelatih timnas U-23. Menjelang turnamen regional untuk pemain U-23 se-Asia Tenggara, Van Kempen bercerita kepada Voetbalzone tentang persiapannya, kolaborasinya dengan Gerald Vanenburg dan Patrick Kluivert, serta sepakbola Indonesia.
Sejak kecil, Van Kempen memiliki hasrat yang besar terhadap sepakbola dan olahraga pada umumnya. Dia diperkenalkan dengan dunia kepelatihan di CIOS (Institut Pusat Studi Pemuda). “Saya diberi kesempatan magang di PSV dan tahun itu saya membantu semua tim muda. Setelah berkonsultasi, saya mendapat izin dari sekolah untuk mendedikasikan diri sepenuhnya pada kepelatihan tahun itu,” kenangnya.
Van Kempen meninggalkan kesan mendalam di akademi muda PSV, dan tetap aktif di sana selama bertahun-tahun. “Saya akhirnya melatih setiap tim. Saya pertama kali bekerja dengan Gerald Vanenburg di tim U-19. Kami langsung cocok.”
Pada tahun 2004, Van Kempen meninggalkan PSV, dan bekerja untuk Roda JC, kemudian Helmond Sport. Dia kembali ke Eindhoven pada musim 2011/12, kali ini sebagai analis video di bawah Fred Rutten.
Goal Indonesia
Seorang kenalan lama
Setelah bertahun-tahun bekerja di VVV-Venlo, federasi sepakbola Belanda (KNVB), NAC Breda, Sparta Rotterdam, dan kembali di VVV dan Helmond Sport, Van Kempen tidak memiliki klub selama setahun, dan bekerja sebagai instruktur UEFA A di KNVB. Sampai akhirnya dia menerima telepon dari seorang kenalan lama.
“Vanenburg dan saya selalu berhubungan, dan dia sudah lama ingin bekerja sama dengan saya, tetapi itu tidak pernah terwujud. Dia kemudian menjadi asisten Patrick Kluivert di Indonesia dan pelatih nasional tim U-23. Gerald telah memberi saya informasi tentang situasi di sana selama beberapa waktu, dan menginginkan saya sebagai asisten pelatih. Begitulah awalnya,” kata Van Kempen. Tak lama kemudian, dia juga diminta menjadi pelatih timnas U-20.
Van Kempen memuji rekannya. “Gerald adalah pelatih yang hebat dan pribadi luar biasa. Saya bersyukur atas kesempatan ini, dan rasanya seperti kembali ke masa lalu. Dia melibatkan saya dalam segala hal sejak awal. Hebatnya, kami terlibat dalam pengembangan sepakbola muda Indonesia, dari U-17 hingga U-23. Saya juga sangat senang dan berterima kasih atas kerja sama dengan Patrick Kluivert, yang memimpin seluruh proyek sepakbola dan telah memberikan kepercayaan penuhnya kepada saya sejak awal.”
Goal Indonesia
Sepakbola Indonesia
Di Super League Indonesia terdapat aturan yang mewajibkan klub untuk memiliki setidaknya satu pemain di bawah usia 23 tahun yang bermain minimal 45 menit per pertandingan, untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi pemain muda. Di saat bersamaan, klub juga diperbolehkan menurunkan delapan pemain asing.
“Secara pribadi, saya lebih suka jumlah pemain asing dibatasi,” kata Van Kempen. “Hal itu akan menguntungkan buat pengembangan bakat pemain Indonesia. Kami berencana untuk menerapkan visi agar semua tim nasional muda dilatih dengan cara yang sama.”
Goal Indonesia
Turnamen dengan Timnas U-23
Tim muda Indonesia berpartisipasi dalam turnamen regional untuk negara-negara Asia Tenggara dan telah diundi ke dalam grup bersama Brunei, Malaysia, dan Filipina. Ambisi mereka jelas, kata Van Kempen: “Kami ingin memenangkan turnamen. Persiapannya bagus, informatif, dan menantang. Dalam waktu singkat, kami mengembangkan gaya bermain dan membuat kemajuan pesat sebagai tim.”
Untuk saat ini, fokus pria berusia 53 tahun tersebut sepenuhnya tertuju pada turnamen U-23. “Setelah itu, saya akan fokus pada tim U-20 dan mulai mengidentifikasi pemain. Kami akan mulai dengan mencari bakat lokal, karena bakat lokal sudah banyak. Baru setelah itu kami akan melihat apakah kami bisa menambah skuad dengan pemain dari Eropa.”
Awal turnamen telah memberi harapan. Indonesia mengawali turnamen dengan meyakinkan lewat kemenangan 8-0 atas Brunei Darussalam U-23, sebagian berkat enam gol dari mantan striker FC Dordrecht U-21, Jens Raven.
Goal Indonesia
