Legenda sepakbola Belanda, Marco van Basten terang-terangan tidak menyukai gaya permainan Atletico Madrid, mengatakan dirinya lebih memilih untuk menonton Netflix ketimbang pertandingan tim Spanyol itu.
Gaya permainan Atleti yang mengandalkan pertahanan solid dan serangan balik menjadi bahan perbincangan, terutama ketika pekan lalu mereka gagal mencatatkan satu tembakan pun dalam kekalahan duel leg pertama perempat-final Liga Champions di markas Manchester City.
Diego Simeone bahkan menginstruksikan pasukannya untuk bertahan total dan ada fase mereka bermain dengan formasi 5-5-0 serta cuma mencatatkan 27 persen penguasaan bola di Etihad Stadium.
Apa kata Van Basten?
Van Basten menjadi satu di antara banyak orang yang tidak terkesan dengan filosofi bertahan total Atleti dan menyuarakan opininya terhadap skema permainan negatif tersebut.
"Apa yang dilakukan Atletico Madrid itu legal, diperbolehkan, tetapi saya terkejut bahwa ada tim yang bertahan dengan 10 pemain di belakang selama 90 menit penuh dan cuma bermain agar tidak kebobolan," kata legenda AC Milan itu kepada Ziggo Sport.
"Organisasi sepakbola seperti FIFA harus mulai memikirkan cara membuat sepakbola lebih menyenangkan. Dengan gaya sepakbola ini [Atletico], tidak ada kenikmatan."
"Akan lebih masuk akal bagi seseorang untuk mengganti saluran [TV] dan pindah menonton Netflix [daripada menonton Atletico]."
Simeone cuek
Meski taktik bertahannya menuai kritikan, pelatih Atletico, Simeone tak mau ambil pusing dan fokus untuk membantu tim asuhannya agar bisa membalikkan defisit agregat 1-0 tertinggal dari Manchester City.
"Saya telah melatih sejak 2005 dan saya selalu mengatakan hal yang sama: Saya tidak pernah mengomentari atau tidak pernah tidak menghormati rekan-rekan [pelatih] saya," kata Simeone.
"Saya menempatkan diri saya pada posisi pelatih yang saya lawan dan saya mengerti bahwa ada cara berbeda untuk mengekspresikan apa yang Anda rasakan sebagai pelatih."