Bekas manajer AS Roma Paulo Fonseca menjadi nama termutakhir yang mengecam invasi Rusia atas Ukraina. Pria asal Portugal itu juga turut terdampar di Kiev, ibukota Ukraina.
Fonseca menyampaikan pesannya lewat video yang ia unggah dari kediamannya: "Halo semua. Saya di Kiev."
"Saya dan keluarga sedang menjalani masa yang amat berat di tengah perang yang tak bisa diterima."
"Namun, kami percaya kedamaian pada akhirnya akan menang dan kita harus tetap kuat."
"Saya menerima berbagai pesan dari banyak orang di Portugal, Italia, dan seluruh dunia, dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas perhatian yang kalian tunjukkan buat saya sekeluarga di masa ini. Semoga kita bisa segera berjumpa kembali."
Fonseca menambahkan ketika berbicara kepada Jornal de Noticias: "Saya bangun pukul lima pagi, disambut dengan lima ledakan beruntun."
"Mestinya hari ini saya terbang, tetapi sekarang mustahil untuk meninggalkan tempat ini, karena bandara sudah hancur dan zona udara ditutup."
"Ini adalah hari terburuk dalam hidup saya. Sekarang saatnya menunggu dan beruntung, dan berdoa tidak ada bom yang jatuh ke sini."
Istrinya, Katerina, mengepos di Instagram: "Pagi terburuk yang pernah ada. Rasa sakit. Amarah, amarah, amarah, dan rasa sakit. Putra kecil saya tak pantas [mengalami] perang. Anak-anak Ukraina tak pantas [mengalami] perang."
Sepakbola domestik di Ukraina sudah dihentikan, sementara UEFA sudah melucuti hak St. Petersburg untuk menggelar final Liga Champions Eropa.